Cerita Penderitaan RA Dilempar Toples dan Helem Oleh Suami yang Pengangguran, Hanya Karena Facebook
Dengan memegangi bagian kepala nya yang masih sakit akibat dilempar suaminya menggunakan toples kaca, RA (44) melaporkan
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan memegangi bagian kepala nya yang masih sakit akibat dilempar suaminya menggunakan toples kaca, RA (44) melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang.
Penganiayaan tersebut terjadi di rumah korban yang beralamat di Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, Sabtu (23/1/2021) sekira pukul 16.30 WIB.
Kepada petugas RA menuturkan, kejadian bermula saat ia dituduh suaminya berselingkuh dengan laki-laki di facebook.
"Itu semua tidak benar, saya dengan laki-laki itu hanya teman saja," ujarnya Selasa (26/1/2021).
Ia menjelaskan, selama ini suaminya telah dihasut oleh wanita lain yang menuduh korban telah selingkuh.
"Saya tidak terlalu kenal wanita yang sering mengatakan kalau saya selingkuh, namun saya tahu wanita itu lewat pesan di hendphone suami saya," jelasnya.
Lanjut RA menuturkan, selama ini ia kenal laki-laki itu di facebook cuma sebagai teman, karena laki-laki itu sering memberi nasehat kepada korban.
"Saya belum pernah bertemu dengan dia hanya lewat facebook saja, dan dia juga mengaku tinggal di Pekan Baru," ungkapnya.
RA menegaskan, selama ini ia sering cekcok mulut bersama suaminya.
Namun pada saat kejadian hari Sabtu lalu itu yang paling parah, dimana pada saat korban baru pulang dari ngojek suaminya langsung marah-marah dan menuduhnya berselingkuh.
Tiba-tiba suaminya melemparkan helm kearahnya dan juga toples kaca hingga kepala korban luka dan harus dijahit sebanyak sebelas jahitan.
"Selama ini saya yang bekerja sebagai ojek kalau ada panggilan juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan terlapor tidak bekerja," ungkapnya.
Diketahui korban dan terlapor selama ini menikah sirih kurang lebih 20 tahun.
"Dari hasil nikah sirih itu kami mempunyai tiga orang anak," jelasnya.
Atas kejadian tersebut korban bersama anaknya melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
"Saya sudah tidak tahan lagi, aksinya yang terakhir mengakibatkan kepala saya luka. Tekat saya sudah bulat dan saya harap dia dapat bertanggung jawab," tutupnya.