Paus Terdampar Sungai Kong OKI Tak Bergerak Meski Digiring Nelayan, BKSDA : Kondisinya Terluka

Penemuan seekor paus di tepian Sungai Kong Desa Sungai Pedada Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Ikan Paus terdampar di tepian Sungai Kong Desa Sungai Pedada Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Penemuan ikan paus terdampar di tepian Sungai Kong Desa Sungai Pedada Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir.

Saat ini lokasi tersebut dipenuhi warga yang hendak melihat secara langsung salah satu mamalia terbesar yang hidup di lautan.

Ketika dihubungi Senin (25/1/2021) sore, Camat Tulung Selapan, Jemmy M.Si mengungkapkan ikan paus tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan yang sedang melintasi lokasi.

"Sebenarnya ikan paus itu ditemukan terjebak di kubangan lumpur hari Minggu pagi kemarin, karena memang jarak lokasi terdampar 30 menit dari selat Bangka, atau tepatnya berbatasan langsung dengan pantai di Pulau Maspari," ujar camat.

Setelah ditemukan, lantas warga lainnya yang mengetahui hal tersebut langsung datang kelokasi untuk menggiring ikan paus kembali kelaut selat Bangka.

"Cukup aneh, waktu kemarin siang dan sore kan banyak warga dengan menggunakan speed boat mencoba menggiring ikan agar kembali kelaut. Tetapi ikan itu tetap tidak mau pindah dari posisinya," 

"Bahkan tadi pagi dengan alat seadanya kami mendorong tubuh ikan ke tengah-tengah sungai. Namun justru ikan kembali menepi," terangnya berbagai upaya telah dilakukan warga.

Dengan keadaan demikian, pihaknya langsung menghubungi tim BKSDA Provinsi Sumatera Selatan agar mendapatkan bantuan.

Sedangkan untuk sementara, agar ikan tetap bertahan hidup. Warga membuat parit (kolam kecil-red) yang seukuran tubuh ikan tersebut.

"Ya jadinya kami buatkan kolam kecil disisi pinggir sungai biar ikan tidak stres dan mati," tutup Jemmy.

Ada Bagian yang Terluka 

Kepala Seksi Wilayah 3 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) Aziz Abdul Latif mengatakan, bahwa memang benar itu paus.

"Itu benar paus, namun jenisnya masih kami identifikasi. Terdamparnya paus ini baru pertama kali terjadi di perairan tersebut," kata Aziz saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (25/1/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, paus tersebut dari selat Bangka. Karena secara geografis wilayah Sungai Kong, OKI memang berada di pesisir Laut Bangka, dan terdapat area yang disebut laut dalam.

Dengan kondisi seperti itu maka sangat wajar jika ada  paus di wilayah perairan daerah tersebut. 

"Terdamparnya ikan paus tersebut  bisa saja terjadi, karena beberapa faktor seperti paus tersebut tertinggal dari gerombolan paus lainnya.

Apalagi kondisinya terluka, bisa saja karena lemah, terbentur karang, ataupun diserang mangsa sehingga dia kedarat. Namun kami masih selidiki," jelasnya.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan paus-paus lainnya  menurutnya, karena paus ini biasanya bergerombol maka bisa saja ada paus lainnya. Namun bisa juga paus ini tertinggal dari rombongan.

Menurutnya, untuk panjang paus kisaran 5-7 meter dan beratnya berkisar 2 ton. 

"Untuk paus tersebut sudah dievakuasi. Lalu dibuat parit, karena pausnya terdampar di lumpur yang perairannya dangkal. Nanti ketika air pasang akan ditarik lagi ke laut," katanya.

Menurut Aziz, paus tersebut ada bagian yang terluka. 

Pihaknya pun bersama pemerintah daerah sudah mencoba menarik mamalia itu kembali ke laut, namun karena kondisi surut sulit dilakukan.

Untuk itu nanti ketika air pasang akan ditarik kembali ke laut.

"Kami imbau masyarakat jangan menaiki atau menyakiti paus karena hewan ini termasuk hewan yang dilindungi," katanya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved