CEK FAKTA: Dokter Palembang Meninggal Dunia dalam Mobil, Urutan Waktu, Kronologi dan Fakta
KABAR penemuan jenazah seorang dokter di Palembang di dalam sebuah mobil Jumat malam menjadi fokus perhatian.
TRIBUNSUMSEL.COM - KABAR penemuan jenazah seorang dokter di Palembang di dalam sebuah mobil Jumat malam menjadi fokus perhatian. Begitu banyakk abar yang berkembang dan belakangan tak terverifikasi dengan benar kebenarannya.
Berikut redaksi Tribunsumsel.com beberkan fakta-fakta dan kronologi yang sudah terverifikasi dengan benar berdasarkan keterangan sumber-sumber yang kompeten.
Kronologi Penemuan:
Mobil Toyota Rush warna hitam, sejak Jumat pagi terparkir di minimarket Alfamart yang berada di Jalan Sultan Mansyur, Kecamatan IB I Palembang. Malam harinya pegawai minimarket curiga.
Karena curiga lantaran mobil tersebut tidak pergi sejak pagi, sehingga pegawai minimarket memutuskan untuk mendekatinya. Ternyata saat didekati, ada seorang pria yang berada di dalam mobil tersebut.
Karena melihat pengendara sudah tidak bergerak lagi, membuat pegawai minimarket meminta bantuan orang-orang sekitar.
"Saya kira itu mobil pengunjung cafe yang parkir di depan minimarket. Tetapi, dari pagi tidak pergi-pergi. Makanya kami curiga," ujar karyawan minimarket Ade (20), Jumat (22/1/2021) malam.
Karena tidak bergerak, membuat heboh. Warga sudah berkumpul, tetapi tidak berani untuk membuka secara paksa pintu mobil. Sehingga, diputuskan untuk menghubungi kepolisian.
Saat kepolisian datang, barulah pintu mobil dibuka. Ketika diperiksa, ternyata pengemudi sudah tidak bernyawa lagi.
"Tadi ada keluarga datang. Mereka sempat melacak mobil Toyota Rush ini, seharian parkir. Katanya, pakai GPS untuk menemukan mobil. Sampai di sini tadi, ternyata memang benar itu keluarga mereka dan sudah dalam keadaan meninggal," pungkasnya.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian, polisi membawa korban ke RS Polri M Hasan Palembang untuk dilakukan visum.
Identitas:
Dari informasi yang diperoleh, bila pria yang ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Rush warna hitam di depan minimarket Alfamart Jalan Sultan Mansyur Kecamatan IB 1 Palembang, Jumat (22/1/2021) malam diketahui seorang dokter.
Korban diketahui bernama dr ZF (49).
Dugaan Sebab Kematian:
Dokter JF (49) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang terparkir di salah satu minimarket Jalan Sultan Mansyur Palembang, Jumat (22/1/2021) malam.
Sempat beredar kabar simpang siur di tengah masyarakat bahwa dokter JF meninggal dunia tak berselang lama setelah disuntik vaksin.
Informasi yang sebenarnya dokter JF mendapatkan suntik vaksin pada hari Kamis 21 Januari. Sementara ia ditemukan meninggal dunia pada hari Jumat malam.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan dokter JF memang sempat menjalani vaksinasi satu hari sebelum meninggal dunia.
"Almarhum divaksin pada hari kamis dan ketahuan meninggal dunia pada jumat malam," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).
• BREAKING NEWS, Geger Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dalam Mobil Parkiran Minimarket di Palembang
Jenazah JF selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri M Hasan (Bhayangkara) Palembang.
Hasil visum yang dilakukan, menunjukan JF meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.
"Jadi disini kami tegaskan bahwa kematian almarhum tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang sudah dilakukan. Dari tanda-tanda di tubuhnya, beliau meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung. Hal ini juga sudah dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang sudah dilakukan," tegasnya.
Yudhi menjelaskan, bila terjadi suatu reaksi pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui.
Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan.
"Istilahnya itu semacam syok anafilaktik dan pasti akan cepat diketahui saat itu juga," ujarnya.
Itulah mengapa, salah satu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
"Sehingga bisa diketahui apakah ada reaksi yang terjadi atau tidak. Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi," ujarnya.
Atas kejadian ini, Yudhi mengimbau kepada masyarakat terutama tenaga kesehatan supaya tidak takut untuk menjalani suntik vaksin.
Dikatakannya hal tersebut merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona selain tentunya tetap patuh menerapkan 3M.
"Vaksin yang diberikan juga sudah melewati berbagai uji dan hasilnya bagus semua. Maka kita mengimbau supaya jangan takut divaksin. Keamanannya sudah dijamin dan SOP juga sudah dijalankan," ujarnya.
Sementara itu, pantauan tribunsumsel.com di rumah duka kediaman dokter JF yang terletak di Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, tampak para pelayat hadir dan memberikan penghormatan terakhir.
Upacara pelepasan jenazah juga dilakukan dan dipimpin langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Palembang, dr Fauziah.
Tangis kesedihan keluarga juga mengantar jenazah saat dibawa ke tempat pemakaman terakhirnya.
Sejumlah pelayat khususnya sesama tenaga medis juga terus berdatangan ke rumah duka.