Berawal dari FB, Kisah Cinta Pasangan Tunanetra Menikah : Saya Tak Mau Cari Pacar, Saya Cari Istri

Pasangan tuna netra ini baru saja meresmikan pernikahan mereka pada Jumat (22/1/2021) di Gereja Paroki Roh Kudus Katedral, Denpasar, Bali.

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Bali/Andrian Amurwonegoro
PENUH HARU - Pernikahan dua pasangan tuna netra Julius Kai dan Mersiana Fatima berlangsung penuh haru di Gereja Katolik Katedral Denpasar, Jumat 22 Januari 2021. 

Julius pria kelahiran 18 September 1988 itu juga mengisahkan singkat perjalanan hidupnya yang mengalami kebutaan penuh ini.

Julius yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara itu memang awalnya terlahir secara normal seperti bayi-bayi lainnya.

Namun saat menginjak usia tahun ke-2, Julius mengalami sakit kejang demam atau dikenal dengan step.

Dari situlah kemudian Julius divonis mengalami kebutaan.

"Saat itu saya masih kecil, jadi merasa biasa saja, seiring berjalannya waktu, saya merasakan tidak seperti orang lain, rasanya beda. Tapi rasa itu seketika hilang saat saya bermain dengan teman-teman. Tapi ketika berdiam diri di rumah, saya merasa sendiri. Tapi Tuhan Yesus selalu menguatkan saya hingga detik ini," ungkap alumnus SLB Negeri 1 Denpasar Yayasan Pendidikan Dria Raba itu.

Julius pandai bermain musik, ia memiliki bakat anugerah dari Tuhan yang terus ia asah hingga sekarang.

Julius mendapat pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dari hasil bermain musik di sebuah restoran di Denpasar.

Selain itu, lantaran memiliki suara yang enak didengar, Julius mendapat kesempatan setelah Pemerintah Kota Denpasar membuka lowongan pekerjaan bagi kaum disabilitas.

Julius direkomendasikan hingga lolos terpilih menjadi seorang broadcaster di RPKD.

Sementara itu, pasangan Julius, Mersiana sama-sama tuna netra.

Akan tetapi Mersiana masih bisa mendapatkan sedikit pengelihatan atau low vision.

"Saya lahir normal, namun usia 2 bulan seperti ada keanehan, setelah usia 5 tahun diperiksa dan didiagnosa mengalami katarak. Ya saya jalani saja kehidupan saya sebaik mungkin," ucap perempuan kelahiran 17 Maret 1993 itu.

Sementara Mersiana sebenarnya berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Namun, sejak tujuh tahun lalu dia memutuskan hijrah ke Bandung untuk bekerja sebagai tukang pijat.

"Saya siap mengurus rumah tangga, Puji Tuhan saya bisa masak, bisa mencuci dan urusan rumah tangga lainnya, sebab di sekolah sejak SD hingga SMA saya sekolah di asrama, diajarkan memasak hingga mencuci, dan sekarang seperti menikmati hasilnya, siap berumah tangga," kata Mersi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved