Berita Palembang

Dampak Covid-19, Puluhan Guru Honorer MAN 3 Palembang Terancam Dirumahkan, Tak Ada Duit Bayar Gaji

Kita akui memang saat ini kita sedang dalam masa kesulitan membayar tenaga guru dan pegawai honor yang ada di sini.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN
Suasana di MAN 3 Palembang. Terdampak Covid-19, sebanyak puluhan guru honorer juga tenaga honorer lainnya terancam dirumahkan karena tak ada duit untuk membayar gaji. 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Pandemi covid-19 yang hampir satu tahun melanda, membuat dampak yang besar bagi dunia pendidikan, salah satunya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang.

Hampir selama satu tahun belajar daring, MAN 3 Palembang mengaku saat ini kesulitan membayar tenaga guru dan pegawai yang hampir 50 persen berstatus sebagai guru honor dan tenaga honorer.

Kepala MAN 3 Palembang, Hj Komariah Hawa mengatakan hingga saat ini pembelajaran daring masih berjalan seperti biasa.

"Namun, kita akui memang saat ini kita sedang dalam masa kesulitan membayar tenaga guru dan pegawai honor yang ada di sini," jelas dia, Kamis (21/1/2021).

Ia mengatakan hampir 50 persen dari total guru dan pegawai di sini berstatus sebagai honorer.

"Saat ini kita mendapatkan bantuan dari komite sekolah yang sukarela membantu membayarkan tenaga guru dan pegawai honorer," ujar dia.

Belum lagi, lanjut dia sekolah harus menanggung biaya operasional lain yang tidak masuk dalam dana BOS.

"Kita memiliki asrama yang juga ada tenaga kebersihan, listrik yang harus dibayar. Asrama juga tidak operasional jadi tidak ada pemasukan jadi kami harus membayar seperti listrik, tenaga kebersihan dan ini tidak dibayar oleh dana bos jadi kami minta bantuan," tegas dia.

Jika keadaan ini terus berlanjut, kemungkinan pihaknya akan terpaksa merumahkan tenaga dan pegawai honorer ini. Saat ini ada 74 tenaga honorer terdiri dari 39 guru honor dan sisanya pegawai juga karyawan bagian lainnya. 

"Kita mampu sampai tiga bulan ke depan lagi karena kita juga tidak mampu dengan keadaan seperti ini," ujarnya.

Kata Komariah, pihaknya pun tidak pernah memaksa kepada walisiswa untuk membayar komite.

"Bahkan dari 1.200 siswa yang ada hanya 10 persen yang sekarang membayar iuran. Kami tidak memaksa dan kami juga mengerti kondisi seperti ini," beber dia.

Bahkan selain itu juga, pihak sekolah dan komite memberikan bantuan kuota sebesar Rp 50 ribu perbulan kepada siswa yang kurang mampu.

"Ada sekitar 50 hingga 75 siswa yang kita berikan bantuan kuota selama ini," tegasnya.

Sementara itu, Bendahara Komite MAN 3 Palembang, Amrowi mengaku selaku komite sangat mengerti dengan keadaan saat ini.

"Karena itu kami sudah menghimbau para walisiswa bagi yang mampu untuk memberikan bantuan ini," jelas dia.

Bukan hanya siswa, ia juga mengatakan membantu para guru honor berupa kuota.

"Kita tahu keadaan seperti ini sulit. Kita juga tidak memaksakan walisiswa. Bagi mereka yang mampu silakan ikut menyumbang bagi tidak mampu kita tidak memaksakan," jelas dia.

Ia berharap keadaan seperti ini cepar berlalu sehingga semua kembali pulih. "Untuk proses belajar mengajar juga sejauh ini masih berjalan lancar," ungkapnya.

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved