Cerita 'Sultan' Bunga Tukar Honda Brio dengan Janda Bolong, Sudah Koleksi Tanaman Hias Sejak 2005

Singkat cerita, "gairah" bermain tanaman dalam diri Mario kembali bergejolak saat pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.

Editor: Weni Wahyuny
Ist
Sutista dan Denny Lacon saat transaksi tukar tanaman hias dengan satu unit mobil Honda Brio. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNSUMSEL.COM, BOGOR SELATAN - Bak kejatuhan durian runtuh, seorang petani tanaman hias kini miliki mobil baru.

Tanaman hiasnya ditukar dengan satu unit mobil Honda Brio.

Tanaman hias sebanyak 8 pot yang ia punya ditukar oleh seseorang dengan satu unit Honda Brio.

Petani tanaman hias di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature itu bernama Sutisna.

Sutisna mengaku tak menyangka.

Awalnya kata Sutisna, kolektor tanaman hias mendatangi kiosnya di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature di Komplek Bogor Nirwana Residence.

Tanaman monstera adansonii variegata atau yang karib disebut janda bolong.
Tanaman monstera adansonii variegata atau yang karib disebut janda bolong. (KOMPAS.COM/Dian Reinis Kumampung)

Setelah itu kolektor bunga atau yang disebut sultan tanaman hias itu mendatangi rumahnya.

"Ia lihat-lihat awalnya, bisa nih ditukar dengan mobil (kata pembeli) terus saya bilang oke, kalau saya kan gimana baiknya saja, terus oke kita deal, ya kalau dibilang Pak Denny ini sultannya bunga," ujarnya.

Sutisna mengatakan bahwa semua berjalan biasa.

Ia pun menawarkan jenis jenis bunga yang dimilikinya mulai dari jutaan rupiah belasan juta hingga puluhan juta.

Namun spontan ketika itu seorang pembeli dengan nama Denny menawar dengan mobil.

Sutisna mengatakan bahwa delapan pot tanaman hias miliknya yang ditukarkan dengan mobil di antaranya adalah Monstera Andasoni Varigata atau Janda Bolong, Florida Beauty, Monstera Marmorata dan Philodendron Billetiae.

“Kalau ditotal, totalnya senilai Rp 150 juta,” ucap Sutisna.

Seperti diketahui, trend tanaman hias yang terus meningkat membuat para petani tanaman hias berlomba memunculkan keunikan tanaman hasil budidayanya.

Tak heran jika tanaman hias yang memiliki keunikan yang langka dan tumbuh dengan sehat dihargai jutaan bahkan hingga puluhan juta rupiah.

Bagi penghobi tanaman hias soal harga bukan menjadi masalah selama mereka bisa mendapatkan tanaman yang diinginkannya.

Seperti seorang kolektor dan penghoby tanaman hias asal Depok Denny Lacon yang rela menukarkan mobil miliknya dengan delapan pot tanaman hias yang dijual oleh petani tanaman hias di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature Kota Bogor.

Denny bercerita bahwa awalnya Ia mengunjungi Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature karena tertarik dengan berbagai jenis bunga yang dijual oleh para petani tanaman hias.

Ketika itu beberapa hari lalu Ia terpesona dengan tanaman-tanaman hias yang dijual petani tanaman hias Sutisna di Pasar Tanaman Hias Minaqu Home Nature.

Denny pun menawarkan satu buah mobil miliknya untuk ditukar dengan tanaman hias.

"Sebenarnya sih saya pakai uang juga sebetulnya itu gak masalah, tapi karena teman-teman petani ini maunya mobil ya sudah mobil, kebetulan ada juga mobil,”katanya.

Denny bercerita Ia sudah mengoleksi tanaman hias sejak tahun 2005.

Karena selain memiliki keindahan mengkoleksi tanaman hias juga memiliki keuntungan tersendiri.

“Kalau saya sudah hobi dari 2005 suka tanaman hias, kebetulan saya lihat tanamannya bagus-bagus,” katanya.

Setelah menyepakati jual beli tanaman Sutisna dan Denny pun melakukan transaksi jual beli dengan bukti kuitansi yang dilengkapi materai.

Selanjutnya Denny pun membawa tanaman hias miliknya dan Sutisna mendapat satu unit mobil Honda Brio.

Cerita Serupa : Aglonema Ditukar Rumah

Viral tanaman ditukar dengan satu unit rumah seharga Rp500 juta di daerah Garut, Jawa Barat.

Pria beruntung itu bernama Mario (40) asal Sawangan, Kota Depok.

Sementara si pembelinya adalah Hidmat Syamsudin, warga Garut yang diketahui berlatar belakang sebagai pengembang perumahan dan juga pebisnis ulung.

Tak sedikit warganet yang menyebut bahwa Mario bak tertimpa rejeki.

Bagaimana tidak, transaksi jual beli antara satu unit rumah dengan tanaman hias nampaknya baru kali ini terjadi di Indonesia.

Dijumpai TribunJakarta.com di kediamannya, Mario senang hati berbagi kisahnya yang viral dan awal mula terjun ke dunia jual beli tanaman.

Baca juga: Kebahagiaan 3 Bocah Penjual Kerupuk Ini Diajak Makan di Restoran, Katanya Baru Pertama Kali, Viral

Baca juga: TRENDING Tagar #KalselJugaIndonesia saat Kalimantan Selatan Dilanda Banjir Besar : Tolong Bantu Kami

Baca juga: Pemulangan Jenazah Indah Penumpang Sriwijaya Air Asal OI Batal Hari Ini, Kabar Terbaru 17 Januari

Foto Ilustrasi aglonema
Foto Ilustrasi aglonema (Kompas.com/ Muhlis)

Mario mengatakan, semua berawal pada tahun 2007 silam, dimana dirinya mulai menekuni tanaman hias.

"Saya pertama 2007, aglonema yang lagi mahal cuma gak banyak paling satu atau dua (pohon) saja. Terus abis itu anterium saya sudah main. Dari situ sudah mulai suka tanaman," bebernya pada TribunJakarta di kediamannya, Sabtu (16/1/2021).

Kala itu, Mario mengaku bahwa dirinya hanya membeli tanaman untuk koleksinya pribadi, dan tidak diperjualbelikan.

Singkat cerita, "gairah" bermain tanaman dalam diri Mario kembali bergejolak saat pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia.

"Kalau tanamannya sekarang ini awalnya pas covid aja. Jadi saya ada koleksi, beberapa saya keluarin tuh, akhirnya jual beli tuh, dari untung saya belikan lagi, untung saya belikan lagi, akhirnya sampai mencapai saya kalau hitung-hitung 500 pot," bebernya.

Baca juga: Dua Sosok Ini Diminta Kawal Pemulangan Jenazah Pramugari Sriwijaya Air Mia Wadu, Siapa Mereka ?

Baca juga: KTP hingga Uang Masih Utuh, Dompet Indah Korban Sriwijaya Air Jatuh Asal Ogan Ilir Ditemukan

Ratusan tanaman yang dimiliki Mario pun bervariasi, mulai dari harga Rp 15 ribu hingga ada yang menyentuh angka Rp 50 juta per satu pot-nya.

"Kalau tanaman saya sebagian aroid (jenis yang sedang naik daun), separuh standar. mulai dari Rp 15 ribu sampai ada beberapa Rp 50 juta," ujarnya.

Ihwal tanamannya yang ditukar dengan satu unit rumah, Mario menuturkan terdiri dari 200 pot.

"Pas transaksi sama pak haji Hidmat itu dipilih, karena kan ga semua diambil. Jadi diambil 200-an pot lebih. Cuma yang bener-bener aroid itu 45 pot," ujarnya.

Kronologi Ditawar 1 Unit Rumah

Cerita 200 pot tanaman milik Mario ditukar dengan satu unit rumah berawal dari unggahannya di media sosial Facebook.

Mario mengakui, bahwa dirinya cukup aktif mengunggah tanaman dagangannya di media sosial tersebut.

Hingga akhirnya, datang sebuah pesan dari Hidmat Syamsudin yang mulanya bertanya-tanya ihwal tanaman miliknya.

"Saya memang aktif di facebook di grup-grup jual beli tanaman, saya sering posting. Mungkin beliau (Hidmat) lihat postingan saya, dia termasuk pecinta tanaman, seleranya tinggi," tuturnya.

Pesan ini pun berujung pada saling tukar kontak telepon, dan untuk pertama kalinya Mario pun menerima panggilan dari Hidmat sekira satu bulan yang lalu.

Berbincang seputar tanaman, Mario pun terkejut bukan kepalang kala Hidmat menawarkan barter rumah dengan tanaman miliknya.

Gamam pun menyelimuti perasaan Mario, hingga akhirnya ia mempersilahkan Hidmat untuk datang dan melihat langsung tanaman yang ada di tokonya.

"Dia minat tanaman saya yang aroid. Otomatis saya jawab datang saja dulu lihat mana yang cocok. Saya juga gak langsung deal, saya kan nilai rumah kan banyak, belum tahu nominalnya," ucapnya.

Mario pun sungkan untuk mengiyakan tawaran tersebut, dan lebih memilih tanamannya dihargai dengan uang tunai.

Akhirnya, Mario pun mempersilahkan Hidmat untuk datang ke tokonya guna melihat langsung tanaman dagangannya ini.

"Malam itu juga dia datang dari Garut. Ini kok serius sekali. Dia datang bertiga. Setelah itu saya diundang tuh ke Garut, lihat rumahnya karena kita sudah sepakat kita tukeran tapi nilai belum ketahuan tuh," ucapnya.

Singkat cerita, kesepakatan itu pun terjadi.

Hidmat dan Mario pun saling mengkalkulasikan guna menyesuaikan harga rumah dengan tanamannya.

"Ukurannya setahu saya spesifikasinya ditawarin ke saya tanah luas 135 meter, bangunan 80 meter, kalau nilainya ya Rp 500 juta," jelasnya.

Saat itu juga, Mario dan Hidmat pun pergi ke notaris untuk mengurus keperluan surat-surat dan yang lainnya.

Setelah semuanya selesai, Mario pun kembali ke Depok untuk keperluan pengiriman 200 pot tanaman hiasnya.

"Setelah deal, cocok langsung ke notaris. Sertifikatnya dipegang. Kemudian saya pulang untuk mengurus pengiriman tanaman, saya kirim dua truk isinya 45 yang aroid, dan sisanya ada yang standar," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Janda Bolong Milik Petani Tanaman Ini Ditukar dengan Honda Brio oleh Sultan Bunga Asal Depok

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved