Analisa Roy Suryo Soal Viral Suara 'Tolong' di Video Petugas Damkar Saat Cari Korban Sriwijaya Air
Sebuah video yang menangkap suara seperti minta tolong di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu belakangan ini vir
TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah video yang menangkap suara seperti minta tolong di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu belakangan ini viral di media sosial.
Anggota petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kepulauan Seribu saat melakukan pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 mengambil video tersebut.
Video itu diambil dan diunggah oleh petugas Damkar Kepulauan Seribu, Abdul Aziz.
Dalam video itu, terlihat para petugas sedang berada dalam perahu speedboat.
Di caption unggahan itu, sang pengunggah video mengaku mendengar suara misterius dari tengah laut.
Ia mengaku suara teriakan minta tolong di tengah-tengah kerasnya suara deburan ombak.
Dari video yang diunggahnya, ia nampak menaiki perahu bersama petugas lainnya untuk melakukan evakuasi terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"detik2 penyisiran ada suara minta tolong di akhir video, no editan suara terdengar jelas#damkarpulauseribu #damkarindonesia #jagoUTBK" tulisnya.
Di tengah rekaman videonya, sayup-sayup terdengar suara teriakan dan tangisan.

Padahal kapal yang dinaikinya sedang dalam perjalanan ke tengah laut, di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Ia pun menuliskan jika video diunggah tak lewat proses edit.
Abdul Aziz mengaku tak berbohong soal suara misterius yang terekam dalam videonya tersebut.
Di postingan selanjutnya, Abdul Aziz kembali menegaskan kalau video yang ia ambil adalah asli tanpa editan.
"Terima kasih buat teman-teman semua cuma berapa jam sudah nambah sampe 4K, semoga kalian diberi kesehatan dan untuk video yang saya buat itu asli tanpa editan,".
Belum diketahui pasti terkait kebenaran dari video tersebut.
Diperlukan analisa lebih mendalam dari para ahli untuk memastikan apakah rekaman tersebut asli atau editan.
Menanggapi hal itu, pakar telematika Roy Suryo menganalisa soal video suara tolong tersebut.
Di akun Twitter-nya @KRMTRoySuryo2, Roy Suryo mengatakan kalau suara tolong tersebut merupakan 'noise' yang timbul dan masuk ke dalam microphone ponsel/
"Viral Video durasi 18 dtk dari Akun TikTok @abdulazis171 yg disebut2 suara "Teriakan Korban2 SJ-182" (?). Kasus "noise" begini kerap terjadi saat Mic kena Angin yg kuat, apalagi cuman HP. Makanya Mic Profesional selalu dilengkapi Muffler / Silencer agar Suara masuk "Klir" tulisnya.
Ia melanjutkan, seharusnya fenomena suara 'tolong' tersebut disikapi dengan bijak dan tidak dilebih-lebihkan, karena bisa menyinggung perasaan korban.
"Fenomena "suara aneh (?)" mesti disikapi Bijak sbg Kesalahan Teknis belaka & Jangan cepat (di) Viral (kan) yg bisa mengganggu Perasaan Keluarga Korban. Jadi dugaan pak Eko Mahendro sdh benar, Mirip2 "Musik (atau Teriakan?)" yg muncul dari Gesekan Pohon2 bambu saat Tengah Malam Up pointing index"
Bayi 11 Bulan Diidentifikasi, Gagal bertemu Ayahnya
Satu per satu korban korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Pada Minggu (17/1/2021) malam, ada tambahan lima jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 teridentifikasi.
Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kelima jenazah atas nama Fao Nuntius Zai (11 bulan), Yunni Dwi Saputri (34), Ius Iskandar (52).
Oke Dhrrotu Jannah (24), dan satu korban lagi yang tidak bersedia namanya dipublikasikan di media massa karena pertimbangan tertentu.
“Keluarganya menginginkan agar identitasnya tak disampaikan dan kami menghargai dan menghormatinya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Minggu malam.
Rusdi mengatakan, tim DVI Polri akan terus melakukan proses identifikasi sehingga polisi bisa memberikan kepastian pada keluarga korban.
Dengan demikian, hingga Minggu (17/1/2021) pukul 17.00 WIB, total sudah 29 korban dari 62 penumpang dan awak pesawat SJ 182 yang telah teridentifikasi oleh tim DVI Polri.
Baca juga: Jadi Korban Sriwijaya Air Bersama 3 Anaknya Saat Mau Beri Kado Suami, Rumah Arneta Fauzia Kemalingan
Baca juga: Cerita Para Kru Sriwijaya Air yang Sudah Diidentifikasi, Terungkap dari Sikat Gigi dan Bagian Tangan

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Fao Nuntius Zai merupakan satu dari tiga anak Arneta Fauzia asal Serang, Banten yang jadi korban kecelakaan Sriwijaya Air.
Sementara, Oke dan Yunni dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 tercatat sebagai ekstra kru bersama empat kru NAM Air lain yang jadi korban.
Fao Nuntinus Zai diketahui berangkat ke Pontianak bersama sang ibu, Arneta Fauzia (39) dan dua kakaknya, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2).
Arneta Fauzia selaku ibu mengajak ketiga anaknya yang masih kecil itu ke Pontianak untuk bertemu sang ayah, Yaman Zai, yang sudah lama tak bertemu.
Namun, diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Sementara itu, tim Search and Rescue (SAR) gabungan telah mengumpulkan 308 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban.
Lalu, ada 58 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan potongan besar pesawat 54 bagian.
Baca juga: Cerita Para Kru Sriwijaya Air yang Sudah Diidentifikasi, Terungkap dari Sikat Gigi dan Bagian Tangan
15 jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga

Dari 29 korban yang telah teridentifikasi, 15 jenazah di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Jenazah yang telah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing atas nama Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko.
Kemudian, Agus Winarni, Pipit Tiono, Aslan, Istiyuda Prastika, Ninda Amelia, Putri Wahyuni, Yohanes Suherni, Indah Halimah Putri, Arifin Ilyas, Makrufatul Yeti, dan Khasanah.
Jenazah Okky Bisma telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Condet, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021) pagi.
Sedangkan pada Kamis sore, jenazah Asy Habul Yamin dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lalu, jenazah Isti Yudha Prastika dimakamkan di TPU Pondok Petir, Depok, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Cerita Para Kru Sriwijaya Air yang Sudah Diidentifikasi, Terungkap dari Sikat Gigi dan Bagian Tangan

Berikut Daftar 29 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi:
- Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021
- Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021
- Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021
- Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021
- Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat Mencapai 56 Orang
- Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021
- Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
- Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
- Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rizky Wahyudi, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Rosi Wahyuni, teridentifikasi 16 Januari 2021
- Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi
- 17 Januari 2021 Lu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021
- Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
- Satu korban tidak disebutkan namanya, teridentifikasi 17 Januari 2021
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar 29 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Diidentifikasi, Salah Satunya Bayi Berusia 11 Bulan"
Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Viral Suara 'Tolong' di Video Petugas Damkar Saat Cari Korban Sriwijaya Air, Ini Analisa Roy Suryo.