Kisah Anggota TNI Peluk Anak dan Istri Lindungi dari Reruntuhan Akibat Gempa, Si Sulung Tak Selamat

Anggota TNI Sertu Palemba bergerak cepat menyelamatkan anak dan isti saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Majene, Sulawesi Barat

Editor: Wawan Perdana
Tribun Timur/ Nining
Anggota TNI Sertu Palemba (kiri) berduka kehilangan anak sulungnya akibat gempa Majene yang terjadi, Jumat (15/1/2021) 

Angin kencang melanda tempat pengungsian saat warga sedang makan.

Warga yang panik langsung berlarian menyelamatkan diri.

"Makanan belum habis kami dikagetkan dengan tenda terpal kami beterbangan," kata Samsiah (56), Minggu (17/1/2021), sambil menggendong cucunya.

Ia hanya bisa menyelematkan cucunya tanpa jaket dan sarung melekat di badan.

Cucu Samsiah menangis saat ia digendong berlari dari tenda pengungsian sekitar Sport Center Kabupaten Majene.

"Semua baju, selimut dan sarung basah, Tenda kami beterbangan. Entah di mana kami lagi akan berlindung," lirih Samsiah.

Hujan deras dan angin kencang melanda Kabupaten Majene. Angin sempat berputar tiga kali di lokasi pengungsian korban gempa.

"Tiga kali berputar dari arah utara angin berputar-putar di area tenda penungsi korban gempa. Kami panik, mau berlindung ke Gedung Sport Center takut gedung runtuh, mau lari ke tanah lapang anginya kencang," kata Apit, warga lainnya.

Saat kejadian, Apit sedang bersantai bersama kedua anaknya yang masih kecil.

Apit menggendong kedua anaknya dengan satu tangan, tangan yang satu menyambar sarung dan menyelimuti anaknya sambil berlari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peluk Anak Istri Saat Atap Runtuh karena Gempa, Sertu Palemba Korbankan Punggungnya"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angin Kencang Landa Majene, Tenda Pengungsi Beterbangan, Korban Gempa: Di Mana Lagi Kami Berlindung?"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved