Berita Muaraenim

Kedelai di Muaraenim Tembus Rp 10 Ribu per Kilo, Pengrajin Tempe dan Tahu: Barangnya Juga Langka

Kenaikan harga kacang kedelai di Muaraenim saat ini mencapai harga Rp. 9.700 sampai dengam 10.000 per kilonya.

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/IKA
Pengrajin Tempe dan Tahu di Muaraenim mengeluh tingginya harga Kedelai yang menembus harga Rp. 10 Ribu per Kilo. Tak hanya mahal tapi stock Kedelai juga langka 

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Sebagian pengusaha tempe dan tahu di kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muaraenim menjerit mengeluhkan tingginya harga kacang kedelai sebagai bahan pokok pembuatan tempe dan tahu.

Seperti yang dikatakan oleh Angga (43) salah satu pengusaha tempe dan tahu di kecamatan Lawang Kidul Kabupate  Muaraenim mengatakan 
mahalnya harga kacang kedelai saat ini mengakibatkan mereka kesulitan didalam memproduksi makanan khas indonesia tersebut.

" Kenaikan harga kacang kedelai saat ini lumayan tinggi mencapai harga Rp. 9.700 sampai dengam 10.000 per kilonya. Jadi kita harus menambahkan modal dua kali lipat dari biasanya untuk memproduksi tahu dan tempe ini,"ungkapnya kepada Tribunsumsel.com.

Angga juga mengungkapkan tidak hanya mahal harganya, namun kacang kedelai ini juga langka dipasaran hingga mereka juga kesulitan dalam mendapatkannya.

"Sebenarnya walaupun mahal kalau barang masih ada masih mending kita masih bisa produksi. Paling tahu dan tempenya dinaikan atau kita kurangi ukuran hingga tetap terjangkau harganya oleh masyarakat," ungkapnya.

Hal yang sama dikatakan Nur (50) pengusaha tempe lainnya,pihaknya berharap agar harga kacang kedelai bisa kembali normal seperti biasanya.

" Biasanya harganya sekitar Rp 6 ribu, kalau seperti ini terus bagaimana nasib kami, bisa-bisa pabrik tempe kami tutup,kalau kedelai langka dan harganya tinggi,kami juga binggung apakah harganya memang mahal dari pusat atau ada permainan oleh oknum sehingga kedelai bisa langka," katanya.

Untuk itu,  pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mencarikan solusi terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran saat ini.

"Harapan kita kepada pemerintah untuk melakukan penanganan secepatnya terkait mahalnya kedelai ini. Mungkin dilakukan operasi pasar maupun mengimpor kedelai hingga tidak menyebabkan matinya para UMKM dan pengusaha tahu serta tempe seperti kami ini,karena kami bergantung hidup pada produksi tempe dan tahu inilah,"harapnya.

Sementara itu Andreas (50) salah satu warga kota Muaraenim sekaligus pencinta tahu dan tempe mengharapkan Pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan langkahnya kacang kedelai ini.

"Pemerintah harus bertindak cepat didalam mengatasi permasalahan pengusaha tahu dan tempe terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran ini,"katanya.

Apalagi lanjutnya sekarang tahu dan tempe ini merupakan makanan yang merakyat yang mana disukai oleh semua kalangan hingga memunculkan UMKM seperti tukang gorengan, Batagor, dan sebagainya. 

" Sehingga jika kelangkaan Kacang Kedelai ini tetap berlanjut,ini tentu juga bisa melumpuhkan usaha mereka sebagai pengguna bahan dasar tahu dan tempe untuk usahanya,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved