13 Pertanyaan Skrining Sebelum Vaksinasi Covid-19, Usai Vaksin Harus Tunggu 30 Menit

Vaksinasi covid-19 buatan Sinovac mulai dilaksanakan di sumsel. Di Palembang sebanyak 14.403 orang tenaga kesehatan mulai divaksin hari ini

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA
Tenaga medis mendapatkan vaksinasi tahap pertama di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, Kamis (1412021) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Proses vaksinasi covid-19 buatan Sinovac mulai dilakukan di sejumlah wilayah Indonesia. 

Termasuk di Palembang, sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan sudah mulai menjalani suntik vaksin. 

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan, Palembang sudah menerima 23.600 vial dari total 29.360 vial vaksin sebagai alokasi tahap awal. 

"Untuk selanjutnya jumlah nakes di kota Palembang yang akan di vaksin sebanyak 14.403 orang," ujarnya, Jumat (15/1/2021). 

Berbagai alur dan ketentuan harus dipenuhi oleh seseorang sebelum akhirnya mendapat suntik vaksin. 

Namun tahukah anda, bila penerima vaksin juga harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. 

Terkait hal tersebut, Yudhi menjelaskan bahwa itu merupakan bentuk antisipasi dari kemungkinan terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). 

"Perlu diketahui bersama, hasil dari uji klinis tahap 3 di Jabar, semuanya baik. Meski begitu, kita harus tetap antisipasi.

Sehingga bagi orang yang baru saja disuntik vaksin maka harus menunggu selama 30 menit di fasyankes sebelum pulang," ujarnya. 

Diketahui, segala teknis penyuntikan vaksin covid-19 telah diatur dalam ketetapan yang dikeluarkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor hk.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Yudhi menjelaskan, sesuai peraturan dalam ketetapan tersebut, pemberian vaksinasi harus melalui 4 meja. 

Dimulai dari meja pertama, yaitu tempat pendaftaran atau pencocokan data peserta dengan yang ada di aplikasi Peduli lindungi.id

Dilanjutkan dengan meja kedua, dimana calon penerima vaksin akan menjalani skrining 13 pertanyaan yang diantaranya melihat kondisi peserta dan mengidentifikasi riwayat penyakit. 

Peserta juga akan menjalani pengukuran suhu, tekanan darah, dan gula darah. 

"Dari 13 pertanyaan pada skrining, apabila ada jawaban YA pada pertanyaan No. 1 sampai dengan 4, maka pemberian vaksin ditunda.

Sedangkan apabila ada jawaban YA pada pertanyaan No. 5 sampai dengan 13, maka tidak dilakukan pemberian vaksin," jelasnya. 

Barulah sampai pada meja ketiga yang menjadi tempat untuk proses penyuntikan pemberian vaksin covid-19. 

Selanjutnya peserta akan diarahkan ke meja empat untuk pencatatan no.batch vaksin, dosis vaksin, tanggal pemberian vaksin, edukasi penerima vaksin dan pemberian sertifikat vaksin. 

"Di meja keempat ini juga akan dicatat informasi tanggal kunjungan ulang untuk vaksinasi ke-2 setelah 14 kemudian," ujarnya. 

Berikut Rincian 13 Pertanyaan Skrining Sebelum Vaksinasi Covid-19

1. Apakah Anda demam dalam 7 hari terakhir?

2. Apakah Anda mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir ?

3. Apakah Anda mengalami diare dalam 7 hari terakhir?

4. Apakah ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19? Apakah sudah diperiksa swab atau Rapid tes? Hasil swab atau rapid tes:

5. Apakah Anda memiliki riwayat atau menderita penyakit jantung? Apakah Anda rutin berobat dan dimana berobat selama ini?

6 Apakah Anda memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit hipertensi tekanan darah tinggi? Apakah Anda rutin berobat dan dimana berobat selama ini?

7. Apakah Anda memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit paru/TB/asma/PPOK? Apakah Anda rutin berobat dan dimana berobat selama ini?

8 Apakah Anda memiliki riwayat penyakit atau sedang menderita penyakit ginjal?

9. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit atau menderita penyakit hati?

10. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit atau sedang  mengkonsumsi obat-obatan untuk kanker?

11. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit atau sedang mengkonsumsi obat-obatan untuk gangguan imunologi?

12. Apakah Anda memilikiwayat alergi terhadap Vaksinasi sebelumnya?

13 Apakah Anda sedang hamil atau menyusui? Untuk Wanita Usia Subur (WUS) 

Vaksinasi Hingga Februari 2021

Vaksinasi perdana telah dilakukan di Sumsel.

Penyuntikan vaksin Sinovac kepada gubernur Sumsel, Herman Deru pada Kamis (14/1/2021) di puskesmas Gandus, menjadi penanda proses vaksinasi telah dimulai. 

Kepala Dinas Kesehatan Lesty Nuraini, mengatakan, vaksinasi tahap pertama dimulai sejak 14 Januari 2021 hingga akhir Februari 2021.

Adapun kalangan prioritas penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-K). 

"Yang pertama untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang jumlahnya sekitar 51.708 dan bisa bertambah.

Untuk seluruh masyarakat bisa lebih dari setahun, tergantung kesediaan vaksin dari pusat," katanya. 

Menurut dia, 30 ribu dosis vaksin yang didatangkan pada 4 Januari lalu telah didistribusikan ke dua daerah terdekat dari ibukota Sumsel yakni kota Palembang dan kabupaten Ogan Komering Ilir. 

Pada pekan depan atau tepatnya 19 Januari pemerintah pusat pun akan mengirimkan kembali 28 ribu dosis vaksin yang juga akan didistribusikan ke kabupaten/kota yang terdekat seperti Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten OKI, Kabupaten PALI, Kota Prabumulih dan Kabupaten Banyuasin.

"Vaksin ini telah kita distribusikan ke beberapa daerah sehingga vaksinasi juga dapat dijalankan," terang Lesty.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel telah menyiapkan 2.550 tenaga kesehatan khusus pelaksana vaksinasi (vaksinator).

Saat ini vaksinator tersebut telah selesai menjalani pelatihan.

"Semuanya telah menjalani pelatihan. Ribuan vaksinator tersebut bertugas di seluruh Sumsel," ujarnya.  

Dia menyebutkan, tenaga vaksinator untuk Covid-19 dan tenaga vaksinasi biasa terbilang sama.

"Hanya saja, tenaga vaksinator tersebut harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang Covid-19," jelas Lesty.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved