Berita Selebriti

Raffi Ahmad Keluyuran Setelah Divaksin dan Tak Patuhi Protokol Kesehatan Bikin Sherina Geram

Penyanyi Sherina Munaf tegur Raffi Ahmad yang sudah menjalani vaksin Covid-19 namun tidak memperhatikan protokol kesehatan dan 3M.

YouTube
RaffI Ahmad saat divaksin covid-19 lengkap dengan face shield dan masker sebagai perwakilan anak muda 

TRIBUNSUMSEL.COM - Raffi Ahmad disemprot oleh Sherina.

Aksi Raffi Ahmad dianggap tak mencerminkan sebagai perwakilan anak muda yang menerima vaksin pertama.

Penyanyi Sherina Munaf tegur Raffi Ahmad yang sudah menjalani vaksin Covid-19 namun tidak memperhatikan protokol kesehatan dan 3M.

Lalu apakah dengan vaksinasi menjamin tidak tertular lagi dengan virus Covid-19 ? Di artikel ini ada penjelasan dari BPOM.

Penyanyi Sherina Munaf menyampaikan pesan penting kepada Raffi Ahmad yang baru menjalani vaksin covid-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (13/1/2021).

Belum 24 jam berselang divaksin, Raffi sudah mendapat teguran dari Sherina Munaf.

Teguran itu disampaikan melalui media sosial.

Sherina mengingatkan Raffi Ahmad untuk tidak keluyuran setelah diberi vaksin.

"Halo Raffi Ahmad, setelah divaksin bukan berarti keluyuran rame-rame dong," tulis Sherina Munaf melalui akun miliknya yang telah terverifikasi di Twitter, Kamis (14/1/2021).

Sherina Munaf menilai Raffi Ahmad seharusnya tak pergi ke acara yang ramai orang setelah divaksin. Sebab, Raffi sudah selayaknya memberi contoh yang baik.

"Anda dipilih jatah awal-awal vaksin karena followers banyak. Dengan alasan yang sama, tolong berikutnya konsisten beri contoh yang baik," sambung anak Triawan Munaf itu.

Di salah satu unggahan Instagram Story @raffinagita1717, tampak Raffi Ahmad berada di sebuah acara bersama Gading Marten dan pembalap Sean Gelael.

Unggahan Instagram Story Raffi Ahmad pada Kamis (13/1/2021) terlihat sedang D acara bersama Gading Marten dan pembalap Sean Gelael.
Unggahan Instagram Story Raffi Ahmad pada Kamis (13/1/2021) terlihat sedang D acara bersama Gading Marten dan pembalap Sean Gelael. (Instagram/@raffinagita1717)

Ketiganya tengah menyanyi tanpa menjaga jarak dan tak mengenakan masker. Namun, unggahan itu kini sudah dihapus.

Apakah masih bisa tertular? 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac, CoronaVac, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan POM, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd bekerja sama dengan PT Bio Farma yang telah dilakukan uji klinik fase 3 di Bandung ini menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.

Dengan begitu, seperti disampaikan sebelumnya oleh Kepala Badan POM, Dr Penny K Lukito, pelaksanaan pemberian vaksin perdana bisa saja menyesuaikan jadwal rencana Presiden Jokowi yaitu pada Rabu (13/1/2021).

Namun, dengan adanya vaksin Sinovac ini masyarakat juga masih meragukan dan bertanya, mungkinkah setelah vaksinasi masih bisa terinfeksi Covid-19?

Menjawab persoalan tersebut, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. DR Sri Rezeki S Hadinegoro dr SpA(K) angkat bicara "Apakah (vaksin Covid-19) menjamin 100 persen (tidak akan terinfeksi)? Saya rasa di dunia ini tidak ada yang menjamin 100 persen," kata Prof Sri dalam keterangan pers Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) CoronaVac, Senin (11/1/2021).

Namun, ditegaskan Prof Sri bahwa pemberian vaksin Covid-19 ini dimaksudkan agar jika pun nanti partisipan tetap tidak bisa menghindari dari terinfeksi virus SARS-CoV-2, setidaknya pasien tidak akan mengalami kesakitan yang parah dan meminimalisir risiko kematian.

Ada hal lain yang perlu diingat oleh masyarakat bahwa penyuntikan vaksin CoronaVac ini akan dilakukan dua kali secara bertahap.

Jika Anda nanti menjadi partisipan penerima vaksin, ingatlah setelah mendapatkan suntikkan vaksin Covid-19 yang pertama, maka itu tidak langsung akan membuat antibodi tubuh Anda muncul dan meningkat drastis.

"Paling tidak setelah 2 kali suntik, paling tidak 14 hari sampai 1 bulan itu baru maksimal antibodinya," kata dia.

"Makanya di antara rentang itu, orang ini masih rentan, maka masker tidak boleh lepas, apalagi belum seluruhnya (menerima vaksin), ada yang menolak segala, itu yang kemudian jadi tidak aman begitu, maka di sini harus bersama-sama kita imunisasi," imbuh Prof Sri.

Tetap jaga 3M setelah divaksin

Senada dengan itu, Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis juga mengatakan bahwa vaksinasi butuh dua kali penyuntikkan dosis vaksin dan juga jeda waktu minimal 14 hari untuk membuat antibodi utuh di dalam tubuh dari vaksin tersebut.

"Jadi waktu pembentukan antibodi pertama dari vaksin virus mati ini adalah membutuhkan dua kali suntik, supaya antibodinya terbentuk," ujar dia.

Dalam periode rentang pembentukan antibodi tubuh oleh vaksin Covid-19 Sinovac yang disuntikkan itu, masyarakat tetap haruslah menjaga diri dengan disiplin protokol kesehatan.

"Makanya penyuluhan ini penting, jangan sampai orang sekali vaksin, terus dia berpikir ini aman, lantas 3M nya tidak dia lakukan lagi, jadi sebelum vaksin kedua dia sudah tertular (terinfeksi Covid-19)," tegasnya.

Namun, diakui dr Iris, bisa jadi dan mungkin nanti banyak yang mengira gara-gara disuntk vaksin mereka jatuh sakit Covid-19. 

Padahal, bisa saja mereka mengabaikan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan rutin, dan menjaga jarak aman minim 1,5 meter hanya karena sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, yakni suntikan vaksin Sinovac dosis pertama.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved