Berita Seputar Islam
Kapan Batas Waktu Sholat Ghaib Menurut Hadist, Lengkap dengan Bacaan Niat Sholat Ghoib
Sholat Ghaib adalah salat yang dikerjakan untuk orang meninggal dengan keadaan jenazah yang tidak berada di depan orang yang sholat ghaib tersebut.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Batas Waktu Sholat Ghoib Menurut Sunnah Rasul dalam Hadist, Berikut Bacaan Niatnya Lengkap.
Sholat Ghaib adalah salat yang dikerjakan untuk orang meninggal dengan keadaan jenazah yang tidak berada di depan orang yang sholat ghaib tersebut.
Atau dengan kata lain, sholat ghaib adalah sholat jenazah dengan jenazah yang berjauhan dari orang yang ingin menyolatinya.
Tata cara pelaksanaan sholat ghoib sama dengan sholat jenazah pada umumnya, hanya berbeda di artinya.
Sholat ini dilakukan sebanyak empat kali takbir.
Sholat Ghaib bisa ditujukan untuk jenazah Muslim secara umum, jenazah tertentu, atau jenazah massal di suatu tempat.
Baca juga: SURAT YASIN 83 Ayat, Arab Latin dan Terjemahan, Doa Setelah Baca Yasin Untuk Orang Meninggal
Baca juga: Arti Makna Kalimat Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun (Tarji), Berikut Waktu Penggunaan yang Tepat
Lalu bagaimana dengan waktu pelaksanaannya? Kapan waktu sholat ghoib untuk jenazah diperbolehkan?
Berikut Batas Waktu Sholat Ghoib yang diperbolehkan untuk menyolatkan jenazah menurut hadist Nabi:
Batas Waktu Sholat Ghoib
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ شَهْرٍ [رواه البيهقى].
Dari Ibnu Abbas (diriwayatkan), sesungguhnya Nabi saw pernah shalat atas suatu kubur setelah satu bulan [HR. al-Baihaqi].
عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ وَالنَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَائِبٌ فَلَمَّا قَدِمَ صَلَّى عَلَيْهَا وَقَدْ مَضَى لِذَلِكَ شَهْرٌ [رواه الترمذى].
Dari Said bin Musayyab (diriwaytkan), bahwa Ummu Sa’d meninggal sementara Nabi saw tidak ada (di Madinah), maka ketika telah kembali datang beliau menshalatkan atasnya, padahal sudah berlalu satu bulan (dari kematiannya) [HR. at-Tirmdizi].
عَنِ الشَّعْبِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا [رواه مسلم].
Dari asy-Sya’bi (diriwayatkan), sesungguhnya Rasulullah saw pernah shalat atas suatu kubur setelah dikubur, lalu beliau takbir empat kali [HR. Muslim].