Berita Palembang
Harga Cabai Tembus Rp 80 Ribu per Kg, Pimpinan DPRD Sumsel Minta OPD Lakukan Hal Ini
Kenaikan harga biasanya disebabkan dua macam kejadian yaitu adanya peningkatan konsumsi dan adanya penurunan produksi.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pimpinan atau Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Ramanda N Kiemas menyoroti tentang lonjakan harga berbagai komoditas pangan di pasar saat ini yang salah satunya yaitu harga cabai dan beberapa komoditas lainnya yang menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) provinsi Sumsel per 8 Januari 2021, rata-rata harga cabai rawit di Sumsel sebesar Rp 69.100/kg, namun dilapangan bisa mencapai Rp 80 ribu/kg.
Untuk itu, ia mendesak OPD Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian segera melakukan operasi pasar dalam mengontrol harga komoditas tersebut.
"Dinas Perdagangan harus segera turun ke lapangan dalam upaya mengontrol harga komoditas di pasar. Harga cabai yang tinggi membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam membeli cabe yang menjadi kebutuhan sehari-hari," kata Giri, Sabtu (9/1/2020).
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel ini menambahkan, tidak hanya harga cabai saja yang mengalami lonjakan harga, beberapa kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah daging ayam kampung, bawang merah, minyak goreng, beras hingga tempe dan tahu.
Diungkapkan Giri, kenaikan harga biasanya disebabkan dua macam kejadian yaitu adanya peningkatan konsumsi dan adanya penurunan produksi.
Jika kedua masalah ini tidak muncul maka ada masalah ketiga yaitu di distribusi barang.
"Apapun masalahnya, kami berharap harga harga bisa kembali normal agar tidak menyumbang inflasi pada saat ini," ucapnya.
Tentunya juga, Giri berharap pemerintah bisa melakukan pengecekan pada jalur distribusi sehingga pasokan bisa aman, dan kenaikan harga murni karena terjadinya mekanisme pasar, penawaran dan permintaan.
"Tentunya, Dinas Pertanian dan Hortikultura serta Dinas Peternakan, bisa mengecek kondisi sisi penawaran kepada para petani dan peternak, untuk memastikan stok tercukupi sehingga harga bisa terkendali. Jika suplai dari wilayah Sumsel tidak bisa memenuhi, harus bisa mencari tempat pasokan dari luar sumsel untuk mengendalikan harga di pasar," tandasnya.
Sementara warga Palembang Ira mengaku, saat ini belanjaan kebutuhan dapur untuk dikonsumsi keluarganya terus meningkat diawal tahun 2021, sehingga ia harus memutar otak agar dana yang ada tercukupi.
Seperti daging ayam yang sudah menyentuh diangka Rp 33 ribuan, sehingga mau tidak mau ia tidak mengkonsumsi ayam saat ini, dengan menggantinya tempe.
"Tapi harga tempe saat ini naik juga, dari biasanya ukuran kecil saya beli Rp 2 ribu sekarang sudah Rp 2.500,-, termasuk cabai merah 1 kg bisa Rp 80 ribuan, jadi saya beli satu ons saja. Ya, kita berharap semua bisa segera normallah," pungkas Ira.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) provinsi Sumsel per 8 Januari 2021:
*Cabe rawit Rp 69.100/kg
*Cabe merah Rp 61.200/kg
*Daging ayam Rp 33.750/kg
*Bawang merah Rp 31.650/kg
*Minyak goreng Rp 13.750/kg
*Beras Rp 11.450/kg
*Gula Rp 13.450/kg
*Telur Rp 23.900/kg