Kebakaran Prabumulih
Cerita Haru Tentang Indra Korban Tragedi Kebakaran Prabumulih, Mulai Usaha dari Bawah
Kepergian Indra Kusuma (30) pemilik toko Polaris Jaya yang meninggal akibat kebakaran, masih terus meninggalkan kesedihan
Penulis: Edison | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM,PRABUMULIH - Kepergian Indra Kusuma (30) pemilik toko Polaris Jaya yang meninggal akibat kebakaran, masih terus meninggalkan kesedihan dan kenangan dimata keluarga serta teman baik korban.
Indra dimata teman dan kerabat tidak hanya baik namun gemar dalam bersedekah dan tidak pernah tinggal ketika menggalang bantuan untuk korban bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Sosok Indra sendiri dimata teman-teman menjadi panutan lantaran tidak hanya sukses urusan dunia namun juga ibadah sangat tekun.
"Almarhum itu selama kita kenal sangat baik, dalam artian pergaulan bagus, sedekahnya bagus, ibadahnya bagus terus ke majelis-majelis taklim aktif bersama Jamaah Awabin Prabumulih, sering ke pondok pesanteren sering ke rumah tahfiz," ungkap Diki Yuharlen yang merupakan teman dekat korban ketika diwawancarai, Sabtu (9/1/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Alen ini menuturkan, almarhum Indra selain menjadi donatur aktif bantuan kemabusian juga tergabung dalam yayasan DEKAP (Delegasi Kemanusiaan Peduli Indonesia) Prabumulih yang turun langsung menggalang dana ketika ada musibah-musibah di seluruh Indonesia.
"Selain donatur almarhum ikut langsung ke lapangan dalam penggalangan dana contoh penggalangan dana untuk Palu Donggala, musibah di Lombok dan lainnya," bebernya.
Alen menuturkan, jika orang belum kenal almarhum Indra pasti berpikiran pendiam namun jika telah kenal maka orangnya baik, bicaranya bagus, supel dan darmawan. "Beliau memang merantau di Prabumulih namun mudah bergaul dan baik, hampir tidak ada celah untuk keburukan almarhum," katanya seraya mengatakan almarhum dibawa ke rumah duka di kawasan OPI Mall Jakabaring Palembang.
Lebih lanjut Alen menceritakan, Indra awalnya masuk ke kota Prabumulih lantaran bekerja di Polaris Jaya Palembang dan diperintahkan membuka cabang di kota Prabumulih namun beberapa tahun kemudian mengundurkan diri.
"Beberapa tahun lalu almarhum itu ingin membuka usaha sendiri, lalu mengajukan berhenti dari Polaris akhirnya buka usaha sendiri di ruko itu, usaha jual beli asesoris dan onderdil handphone bersama istrinya dan dia baru memiliki satu anak," lanjutnya seraya menuturkan korban baru buka cabang toko di Jalan Jenderal Sudirman untuk adik kandung korban.
Alen menceritakan dirinya kenal akrab dengan Indra lantaran toko pernah bersebelahan dan anak korban sering ke toko serta dekat dengan istrinya sehingga anak korban dianggap sebagai anak sendiri. "Dulu saya tinggal sebelahan ruko, anak almarhum itu sering ke roko dan dekat dengan istri saya saat itu kami belum punya anak, anaknya sering ikut istri ke rumah orang tua, pokoknya dekat dengan kami mereka sekeluarga itu," kenangnya.
Alen mengatakan, semenjak ia bersama keluarga pindah dari toko memang jarang ketemu dengan korban maupun keluarga dan terakhir bertemua yakni dua hari sebelum kejadian. "Dua hari sebelum kejadian ngobrol lama, rasa tak percaya sudah meninggal namun kita sadar semua sudah suratan dari Allah SWT dan kita memohon doa serta minta doa semoga amal ibadahnya diterima, diampuni dosanya dan ditempatkan disyurga Allah SWT, Aamiin," harap Alen.
Senada disampaikan Fajar yang juga teman korban mengatakan jika Indra merupakan teman baik yang ramah dan suka menolong. "Almarhum itu baik dan dekat dengan saya, orangnya rajin ibadah dan suka sedekah," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, toko Polaris Jaya di Jalan Urif Sumoharjo Nasional Kelurahan Pasar 1 Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih, Jumat (8/1/2021) hangus terbakar si jago merah.
Dalam kebakaran yang terjadi pukul 4.30 pagi itu, pemilik toko yakni Indra Kusuma dan dua karyawan yang merupakan keponakannya sendiri meninggal dunia di dalam ruko. Korban terbakar dan meninggal diduga akibat sesak nafas karena banyak asap. Dugaan sementara kebakaran disebabkan konsleting arus listrik. (eds)