BOCOR Calon Kapolri Pilihan Jokowi, ABJ Sebut Sudah Lama Dipilih bahkan Sejak Tito Diangkat Mendagri

Dari lima nama yang diterima Presiden, hanya ada satu nama yang akan dikirim ke DPR untuk mengikuti fit and proper test.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com
Atas dari kiri ke kanan: Gatot Eddy Pramono dan Arief Sulistyanto. Bawah dari kiri ke kanan: Agus Andrianto, Boy Rafli Amar, dan Listyo Sigit. Inilah daftar harta kekayaan lima calon Kapolri yang diajukan kepada Jokowi. Harta kekayaan Arief Sulistyanto paling banyak. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Hanya ada satu nama calon Kapolri yang akan diserahkan Presiden Joko Widodo ke Komisi III DPR RI.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas.

Umbas mengaku dari lima nama yang diusulkan oleh Kompolnas, semua telah memenuhi kriteria untuk jadi Kapolri.

Secara teknis dan syarat administratif sudah melalui proses yang akuntabel sesuai ketentuan undang-undang.

Dari lima nama yang diterima Presiden, hanya ada satu nama yang akan dikirim ke DPR untuk mengikuti fit and proper test.

“Nama yang dikirim nanti adalah sosok yang sebetulnya sudah lama dipilih Jokowi. Jadi beliau sudah menimbang-nimbang nama Kapolri ini sejak Pak Tito diangkat Mendagri. Dengan kata lain calon yang sekarang sudah sreg dan merebut impresi beliau,” ujar Umbas di Jakarta, Sabtu (9/01/2021).

Sosok tersebut menurut Umbas memiliki kedekatan emosional dengan Presiden, bertangan dingin dan profesional dalam bekerja.

“Pak Jokowi kan selalu lihat rekam jejak. Beliau butuh figur yang memiliki kemampuan dan pengalaman serta teruji dalam menangani berbagai masalah. Lebih dari itu tentu loyalitas yang tinggi. Sosok ini pernah mendapatkan tugas khusus beliau dan mampu memenuhi harapan,” ujar Umbas.

Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas  dan Jokowi. (Ist).
Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas dan Jokowi. (Ist). (Ist)

Lalu siapa calon yang dimaksud?

Umbas mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menyebutkan.

”Kan proses normatif harus dihormati. Namun sebagai pendukung pak Jokowi, kami tetap akan dukung penuh siapapun yang beliau pilih. Apalagi ada banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Kapolri baru,” tukasnya.

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyerahkan lima nama calon Kapolri kepada Presiden Joko Widodo sejak Kamis (7/1/2021).

Ketua Kompolnas Mahfud MD memaparkan kelima calon penerus kepemimpinan Jenderal Pol Idham Azis, seluruhnya menyandang bintang tiga.

"Ini lima nama komjen pol (bintang tiga) yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri," ujar Mahfud dikutip dari akun twitternya, @mohmahfudmd, Jumat (8/1/2021).

Kelimanya adalah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar.

Kemudian Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo; Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Pol, Arief Sulistyanto; dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

Mahfud menyebut nama-nama yang sudah dikirimkan ke Istana sudah memenuhi syarat sebagai Kapolri selanjutnya.

"Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang," ujar Mahfud.

Kata Komisi III DPR 

 5 nama calon kapolri telah disodorkan Kompolnas ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dipilih lalu diserahkan ke DPR.

Mereka adalah Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono; Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar; dan Kabareskrim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Dua nama terakhir adalah Kalemdiklat, Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kabaharkam, Komjen Pol Agus Andrianto.

Kini, Komisi III DPR menunggu usulan nama calon Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan, menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.

Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khiarul Saleh mengatakan, Presiden Jokowi saat ini sudah menerima lima nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas, di mana semuanya telah memenuhi persyaratan kepangkatan.

Baca juga: Donald Trump Tak Bisa Main Twitter Lagi, Akun Resmi Ditutup Secara Permanen

Baca juga: VIRAL Bayi Kepala Lonjong karena Vakum, Dokter : Tidak Perlu Menekan-nekan atau Oleskan Ramuan !

Baca juga: Mengintip Harta Kekayaan 5 Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Jokowi, Siapa yang Paling Kaya ?

Ia menyebut, lima nama tersebut merupakan kader terbaik di kepolisian, karena memiliki rekam jejak yang baik, padat prestasi dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang sudah tidak diragukan lagi.

"Siapa yang akan dipilih, tergantung kewenangan Presiden RI sebagai user yang sudah tentu memiliki pertimbangan yang lebih ketat lagi, baik dalam hal kerja sama, loyalitas yang mampu mendukung kebijakan pemerintah, dan kriteria lainnya yang dinilai penting oleh presiden," papar Pangeran kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Pangeran berharap, siapapun yang terpilih, maka sosok Kapolri ke depan harus mampu melakukan reformasi di tubuh kepolisian dan mampu membawa kepolisian ke arah lebih baik, serta terpercaya.

Baca juga: Ayah, Ayah, Bangunlah, Istri Terus Menangis Peluk Jasad Suami yang Tewas Terbakar di Prabumulih

"Kemudian, menciptakan situasi kamtibmas yang baik dan menjaga motto kepolisian sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," tutur politikus PAN itu.

Beredar Kabar 3 Paket Kapolri dan Wakapolri

Beredar 3 paket calon Kapolri dan Wakapolri mendekati hari pensiun Idham Azis.

Dalam tiga paket tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran masuk sebagai calon Wakalpolri

Kabar 3 paket muncul seiring dengan Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas) menyerahkan lima nama calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis kepada Presiden Joko Widodo.

5 nama tersebut semuanya berpangkat Komjen Pol. Mereka kemudian diumumkan Menkopolhukam Mahfud MD.

Yakni 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; dan 5) Agus Andrianto

Kapolri Idham akan pensiun pada 1 Februari 2021.

Adapun batas waktu pensiun bagi anggota kepolisian adalah 58 tahun.

"Rabu sore sudah diserahkan dari Ketua Kompolnas (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) ke Presiden," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, saat dihubungi, Jumat (8/1/2021).

Sebelum memilih nama-nama yang diusulkan, Kompolnas telah menerima masukan dari tokoh masyarakat, purnawirawan Polri, serta internal Polri.

Benny memastikan terdapat lebih dari satu nama calon kapolri yang diusulkan ke Jokowi. Namun, nama-nama itu tidak dapat dipublikasikan.

"Suratnya bersifat rahasia, isinya bukan untuk diumumkan," ucapnya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi akan memilih nama calon pengganti Idham Azis untuk diserahkan ke DPR.

Calon tersebut kemudian akan mengikuti fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

Nah selain 5 nama calon Kapolri juga beredar 3 paket calon kapolri dan wakapolri.

Siapa mereka ?

Paket 1: Listyo Sigit Prabowo-Agus Andrianto

Paket pertama adalah Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat Kabareskrim Polri.

Dia disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Kapolri.

Kemudian pendampingnya, Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri digadang-gadang sebagai Wakapolri.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menjelaskan hal itu kepada pers kemarin.

Menurut dia, secara normatif calon Kapolri adalah berpangkat Komjen (bintang 3) dan diharapkan calon Kapolri berikutnya adalah angkatan di bawah dari Kapolri Idham Azis saat ini agar terjadi regenerasi.

Jika terjadi maka calon Kapolri nanti adalah Angkatan 91 yang lebih muda seperti Listyo Sigit Prabowo dan Agus Andrianto.

"Bicara dua nama itu saya cenderung katakan Pak Sigit lebih dipilih jadi Kapolri," ujarnya.

Alasannya, menurut Qodari, Komjen Sigit dalam kariernya dikenal dekat dengan Jokowi.

"Pernah bekerja bersama Pak Jokowi, pernah jadi Kapolres Solo, ajudan Presiden Jokowi. Kalau melihat Panglima TNI Pak Hadji Tjahjanto kita lihat beliau juga pernah bersama Pak Jokowi di Solo dan pernah jadi ajudan Presiden," ujar Qodari.

Kendati, menurut dia, ada satu kendala yang mungkin dihadapi Sigit kalau diangkat jadi Kapolri.

Paket 2: Gatot Eddy- Listyo Sigit Prabowo

Sementara itu Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi Presiden Jokowi akan menunjuk Komjen Pol Gatot Eddy menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyampaikan gagasan tersebut mulai menguat di lingkungan istana.

Nantinya, Jokowi akan sekaligus menunjuk Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo sebagai Wakapolri untuk menggantikan posisi Gatot.

"Saat ini ada gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri, yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Dari pantauan IPW, gagasan tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR.

Ini setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.

"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ungkap dia.

Paket 3: Boy Rafli Amar- Muhammad Fadil Imran

Proses estafet kepemimpinan di dalam tubuh Polri menjadi salah satu pembicaraan publik beberapa waktu ini.

Banyak ahli berpendapat bahwa semua kandidasi Kapolri adalah perwira tinggi Kepolisian dengan sederet prestasi baik.

Semua jendral bintang tiga punya peluang yang sama untuk menjadi Kapolri pasca Idham Azis.

Dalam banyak pendapat juga menguat skema paket pergantian Kapolri sekaligus Wakapolri.

Hal ini yang sedang digodok Istana Presiden untuk kemudian dibahas dalam forum DPR, hingga kemudian dikukuhkan masa jabatan.

Pengamat kebijakan publik Abi Rekso, mendukung skema paket Kapolri dan Wakapolri untuk kemudian dibahas oleh DPR.

Tentu, hak preogratif usulan berada di tangan Presiden Jokowi secara penuh.

"Semua kandidat Kapolri adalah jendral hebat. Komjen Boy Rafli Amar juga salah satu yang terbaik untuk memimpin Kepolisian pasca Jendral Idham. Apalagi jika disandingkan dengan Irjen Fadil Imran sebagai Wakapolri. Ini komposisi ideal untuk kepemimpinan Polisi masa depan," ungkap Abi Rekso, Jumat (8/1/2021).

Dalam penjelasannya Abi menekankan latar belakang Komjen Boy Rafli sebagai Densus 88, Humas Polri dan kini Kepala BNPT sangat dibutuhkan untuk menumpas gerakan radikal yang kian kuat.

Bukan hanya itu, pembawaan yang meneduhkan namun tegas bisa menjadi pola preventif dalam mereduksi gerakan radikal.

Sedangkan Irjen Fadil Imran, sosok Akpol 1991 yang cukup gesit dan cemerlang.

Sepanjang karirnya bergeliat dalam divisi reserse dan kriminal.

Termasuk jendral bintang dua yang memimpin pembubaran FPI.

Pengangkatan dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya, menunjukan kepercayaan penuh Jendral Idham Aziz kepada dirinya untuk melakukan tugas khusus kepolisian.

"Paket Komjen Boy Rafli dan Irjen Fadil Imran adalah kombinasi yang ideal dalam menjawab kebutuhan akan ketertiban dan keamanan publik dari segala ancaman teror dari kelompok radikal. Saya rasa kedua nama ini salah satu yang terbaik untuk bisa diusulkan dan dibahas DPR" tutup Abi Rekso. (Kompas.com/Tribunnews.com/Warta Kota)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Calon Kapolri Sudah Lama Dipilih Jokowi, Bertangan Dingin, Profesional, dan Loyal

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved