Pembunuhan Yuliana
Fakta Tentang Angga, 1 Dari 2 Teman Pria Yuliana MS, Tetangga Satu Lorong, Kemana-mana Bersama
Saya hanya mengenal Angga, Angga ini tinggal di Lorong Abadi ini lah. Yang tahu semuanya itu Angga, karena dia itu akrab sama anak saya.
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hamidah (sebelumnya disebut Amidah), ibu dari almarhum Yuliana MS (25) yang meninggal dunia,Selasa (5/1/2021) lalu pukul 23.00 WIB di Jalan Lingkaran, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III Palembang ini terlihat lesu.
Saat Tribun sambangi langsung di rumahnya yang terletak di Jalan Kol Wahid Hasyim Lorong abadi, Kelurahan 3-4 ulu RT 41 Kelurahan SU 1 ini, ia mengaku sedang tidak sehat dan masih tak menyangka anaknya meninggal.
Berita yang ia dengar anaknya diduga dibunuh oleh seseorang.
"Iya ini lagi gak enak badan, saya masih syok tidak menyangka anak saya meninggal dibunuh. Tega sekali ya Allah, anak saya itu masih muda, dua anaknya masih kecil. Tega sekali orang itu," katanya saat dibincangi Tribun, Kamis (7/1/2021).
Ia mengatakan tahu kabar anaknya meninggal di sebuah hotel di Palembang pada pukul 00.00, Rabu (6/1/2021).
"Waktu itu dapat kabar ditelepon sama ayuk (kakak perempuan) Angga, Angga ini teman Ana (panggilan akrab Yuliana di rumah) yang juga ada di hotel saat itu sama Ana. Angga ini nelepon ayuknya terus ayuknya ini nelepon kami. Saya gak kuat waktu itu jadi saudara laki-laki saya yang melihat keadaan Ana di hotel," jelasnya sembari mengusap air matanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Detik-detik Sebelum Kematian Yuliana MS, Dipukuli, Dibekap Hingga Kehabisan Napas
Hamidah mengaku hanya mengenal Angga, dan tidak mengenal laki-laki lain yang bersama Ana saat di hotel.
"Saya hanya mengenal Angga, Angga ini tinggal di Lorong Abadi ini lah. Yang tahu semuanya itu Angga, karena dia itu akrab sama anak saya. Kemana-mana pasti sama Angga, yang kata Ana kerja di kafe juga bareng Angga ini," ujarnya.
Yuliana atau Ana saat semasa hidupnya mengatakan kepada ibunya bekerja di salah satu kafe di Palembang namun tak jelas kafe di daerah mana.
"Ana itu gak pernah mau ngomong kerja di kafe mana, kata dia kalau kerja di kafe pergi pagi pulang malam. Tapi saya sebagai ibu kalaupun pulang malam pulang lah ke rumah lihat anak-anak karena dia ini sudah 1 bulan tidak pulang ke rumah," bebernya.
Selama 1 bulan tidak pulang ke rumah sempat membuat Hamidah marah kepada Yuliana.
"Saya marahi dia karena sebagai orangtua dia itu harus perhatikan anak-anaknya. Ini dia selama 1 bulan tidak pulang ke rumah, saya marah pas waktu telponan sama dia. Padahal waktu tahun baru dia itu sempat ke lorong lingkungan rumahnya ini tapi sama sekali tidak mampir ke rumah," katanya terlihat sedih saat mengenang kembali cerita tersebut.
Namun walaupun begitu, Yuliana diakuinya anak yang baik dan banyak teman.
"Ana ini temannya banyak, tidak pelit. Sama saya baik, cantik dan kami sempat berencana sekeluarga mau berangkat ke Bangka, waktu itu sering saya telepon untuk tes rapid bersama tapi dia bilang nunggu gajian tanggal 5, dan ternyata sebelum berangkat ke Bangka dia sudah meninggal," ujarnya.
Ia pun tak tahu kalau anaknya tinggal di rusun di Jalan Radial.
"Saya tidak tahu kalau dia selama ini tinggal di rusun. Karena KTP Ana itu di sini bukan di rusun, itu yang saya heran sampai polisi tanya KK, KTP saya," ujarnya.
Sementara itu, berita sebelumnya dikabarkan terjadi tindak penganiayaan yang mengakibatkan korban Yuliana MS (25) meninggal dunia, Selasa (5/1/2021) pukul 23.00 WIB di Jalan Lingkaran, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III Palembang.
Saat di konfirmasi Kasubag Humas Polrestabes Palembang Akp Irene membenarkan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan, kejadian bermula pada hari Minggu (3/1/2021). Dari keterangan saksi Ilham Wahyudi bahwa korban yang berprofesi sebagai penghibur menerima tamu terakhir pada Selasa (5/1/2021) melalui aplikasi We Chat.
Kemudian pada saat kejadian ada seorang laki-laki tidak dikenal yang masuk ke dalam kamar korban, pukul 20.00 WIB.
"Terjadilah tindak penganiayaan yang dialami korban, dengan cara pelaku diduga memukul wajah mencekik dan membekap korban dengan menggunakan bantal," ujar Irene Rabu (6/1/2021) lalu.
Setelah dilihat keadaan korban ditemukan bercak darah pada salah satu bantal.
"Pelaku juga diduga membawa lari handphone milik korban dikarenakan handphone korban tidak ditemukan," tutupnya.