Fakta Dua Terduga Teroris Tewas Ditembak Mati di Makassar, Donatur Aksi Teror Bom Filipina

"Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di bandara Soetta," ujar Kapolda S

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Suasana di depan ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Rabu (612021) siang. Dua terduga teroris MR dan SA ditembak mati di Makassar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MAKASSAR - 2 terduga teroris tewas ditembak di Makassar saat ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1/2021) pagi.

Dua terduga teroris yang ditembak mati tersebut masing-masing berinisial MR dan SA.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, saat meninjau lokasi penggerebekan di Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1/2021) siang, mengatakan, keduanya merupakan donatur atau penggalan dana aksi teror bom di gereja Zolo, Filiphina.

"(Terlibat ) dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja katedral Zolo, Filipina. Di mana pelaku merupakan kelompok jamaah villa mutiara," kata 

Berikut sederet fakta 2 terduga teroris yang tewas karena ditembak mati : 

Baca juga: Sosok 2 Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Mati, Ikut Baiat ISIS 2015, 18 Orang Lainnya Ditangkap

Baca juga: Satu Keluarga di Gowa Ditangkap Densus 88, Ada 9 Orang Lengkap Suami Istri

Pernah berupaya bergabung ISIS di Suriah

MR dan SA beserta keluarganya pernah berupaya bergabung ISIS di Suriah.

"Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di bandara Soetta," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam

Lebih lanjut, Merdisyam mengungkapkan, kelompok yang ditangkap itu, kerap melakukan latihan menembak di gunung.

"Dan mulai bulan oktober 2020 lalu secara rutin melakukan latihan nembak dan naik gunug atau idat," ujar Merdisyam.

Keduanya, MR dan SA merupakan pimpinan kelompok JAD yang bermarkas di Villa Mutiara.

18 orang ditangkap

Tidak hanya MR dan SA, Tim Densus 88 juga menangkap 18 orang lainnya di beberapa lokasi berbeda.

Satu dari 18 orang itu berinisial I, mengalami luka tembak dan masih dirawat di RS Bhayangkara.

Kini, jenazah dua terduga teroris MR dan SA yang diketahui merupakan mertua dan menantu itu berada di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar.

Dan, saat ini Tim Densus masih memburu terduga pelaku lainnya.

Ditembak Karena Melawan

Densus 88 Antiteror Polri menembak dua terduga teroris di Makassar, Sulawsi Selatan, Rabu (6/1/2020).

Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut terjadi di komplek perumahan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.

Keduanya terduga teroris masing-masing atas nama Muhamamd Rizaldy Saleh dan Ajiz.

Mereka memiliki hubungan kekerabatan yakni mertua dan menantu.

Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, membenarkan adanya penangkapan dua terduga teroris di komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (6/1/2021) pagi.

Penangkapan dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri, dibackup Gegana Brimob Polda Sulsel.

"Hari ini telah dilakukan penindakan, penegakan hukum oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Gabungan bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku berinsial R, kemudian satu lagi belum diketahui identitasnya," kata Kombes Pol Witnu kepada wartawan.

Kombes Pol Witnu juga membenarkan kedua terduga teroris itu tewas dalam penangkapan tersebut.

"Dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua orang tersebut, mengakibatkan meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Witnu, keduanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel.

"Dugaan hasil penyelidikan, kedua pelaku ini adalah merupakan adalah jaringan JAD Sulsel yang mempunyai keterlibatan atau keterkaitan dengan aksi pengeboman gereja di Jolo Filiphina," ujat Witnu.

Saat ini, petugas yang terlibat penangkapan di lapangan kata Witnu masih melakukan pengembangan dan olah TKP.

Menurut wikipedia Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah sebuah kelompok militan Indonesia yang dilaporkan memiliki kaitan dengan pengeboman Surabaya pada tahun 2018.

Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Pada tahun 2017, kelompok ini telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.

Pada 31 Juli 2018 , pengadilan di Jakarta Selatan membuat putusan yang melarang organisasi tersebut, yang memungkinkan penangkapan semua anggota dan organisasinya.

Dua anggota JAD diyakini telah melakukan serangan pisau pada menteri keamanan Indonesia yaitu Wiranto pada 10 Oktober 2019, yang mengakibatkan Wiranto dirawat di rumah sakit.

Tiga orang lainnya, termasuk seorang Polisi, ditikam dan dilukai.

Penulis: Muslimin Emba

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 2 Terduga Teroris yang Tewas di Makassar Disebut Danai Pengeboman Gereja di Filiphina

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved