Sinetron Ikatan Cinta RCTI
Rangkuman Sinetron Ikatan Cinta RCTI Episode 106-7, Andin Sembuh, Tapi Tidak Hatinya
Jika sebelumnya Al yang dingin, kali ini Andin yang beralih kaku. Sebab sempat berekspektasi tinggi akan perhatian Al yang mulai mencintainya.
Nino dan Elsa langsung ke kamar dan meminta Elsa menjelaskan semuanya.
Elsa bercerita Reyna menghubungi Nino semalam.
Tapi Nino sudah tidur, akhirnya Elsa yang menjawab, Reyna ingin bertemu dengan Andin, ibunya.
Maka, Elsa membawa Reyna ke rumah sakit.
Nino pun mengatakan, Reyna tidak boleh masuk ke rumah sakit, apalagi bertemu Andin.
Elsa mengatakan Reyna boleh masuk setelah Al meminta izin kepada dokter.
Malah, Al berterima kasih sekali kepada Elsa.
Sewaktu Elsa membawa Reyna ke ICU, tak lama kemudian, Andin sadar.
Elsa meminta tolong kepada Nino untuk tidak coba mencari alasan dan masalah hanya karena ini, dan kepadanya.
Apalagi mencari alasan untuk bercerai darinya dan mengejar Andin lagi.
Agar Nino tahu, Elsa tidak tidur sebab sedih dengan Nino yang betapa khusyuk salat dan doa untuk Andin.
Melihat itu, hati Andin sakit.
Elsa pun mampu menyumpahi Andin agar tidak selamat dan Nino tidak memikirkan Andin lagi, tapi dia tak sejahat itu.
Air mata itu mengalir, Elsa mengatakan, sewaktu telepon Reyna menangis-nangis ingin sekali bertemu dengan Andin.
Tapi rumah sakit tidak mengizinkan.
Akhirnya, Elsa membawa Reyna karena Andin sangat menyayangi Reyna.
Itulah alasan Elsa mempertemukan mereka.
Mendengar itu, Nino hanya terdiam dan mengatakan perbuatan Elsa tidak salah.
Lalu, Nino meminta maaf kepada Elsa karena telah berprasangka buruk.
Sejurus kemudian, Elsa menggenggam tangan Nino dan mengatakan sangat mencintai Nino.
Malah, Elsa memberi kesempatan berkali-kali agar Nino belajar mencintainya dengan tulus.
Maka, pinta Elsa, jangan meninggalkannya.
Nino mengangguk dan akan berusaha mencintai Elsa.
Elsa pun menyandarkan kepala ke bahu Nino, dan tangan Nino sedikit memegang punggung.
Walaupun Andin tersadar, Elsa bersyukur, ada hikmatnya membawa Reyna ke rumah sakit, akhirnya Elsa dapat berbicara hati ke hati seperti ini kepada Nino.
Harapan Elsa, Nino lebih mencintainya dan berhenti memikirkan Andin.
Rosa dan Mirna sudah tiba di rumah sakit dan Reyna menyambut mereka bersama Al.
Rosa masih menyempatkan untuk menjenguk Andin, tapi ternyata ada jadwal Fashion Show jam 11 nanti yang terlalu mepet.
Al pun baru teringat tapi tak dapat menemani Reyna karena harus menjaga Andin.
Mereka bingung harus mencari pengganti Al untuk mendampingi Reyna.
Tetap saja Rosa membawa Reyna ke sekolah.
Reyna awalnya masih mau bersama Al menemani Andin.
Tapi Al meminta Reyna mengikut Fashion Show, nanti Andin akan bersedih.
Seketika itu, Al berpikir meminta tolong kepada Nino untuk mendampingi Reyna.
Walau Al tak rela menggantikan posisinya, tidak ada pilihan lain.
Jadi, Al menghubungi Nino yang mau pergi rapat.
Nino sempat mengira Al masih marah soal bunga.
Al meminta maaf karena telah menuduhnya.
Al pun meminta tolong soal Reyna, Nino pun siap kapan saja.
Jadi, Al meminta Nino menggantikan posisinya, karena harus menjaga Andin.
Sebab, Al kasihan dengan Reyna, beserta kostum yang disewa.
Nino meminta Al mengirimkan share location, nanti mengambil kostum, dan langsung ke sekolah Reyna.
Walhasil, Nino pun menggantikan posisi Al sebagai bapak.
Elsa semakin risau, hal begini akan menguatkan ikatan Nino dan Reyna.
Harapan Elsa, Nino tidak sadar Reyna benar-benar anak kandungnya.
Akhirnya, Nino pun berangkat.
Sementara di rumah sakit, Al meminta Surya dan Sarah pulang, biar Al yang menjaga.
Besok mereka datang lagi.
Namun, Surya masih belum tenang, soalnya belum berbicara dengan Andin.
Surya dan Sarah yang belum istirahat belum mau.
Dokter mengatakan, Andin boleh dijenguk karena kondisinya membaik walau belum signifikan.
Tapi, hanya dua orang dan batas kunjungan berlaku.
Maka, Surya dan Sarah yang masuk terlebih dulu.
Segmen 2
Saat masuk ke ICU, Surya dan Sarah senang melihat Andin sudah sadar.
Andin memanggil Sarah dengan berbalut masker oksigen.
Sarah senang Andin sudah melewati masa kritisnya.
Surya sendiri takut, kehilangan Andin, belum pernah setakut ini dalam hidupnya.
Dia pun meminta maaf tidak dapat menjaganya.
Allah sudah baik dengan Surya dan mengabulkan doanya.
Surya tidak tahu ada rahasia Ilahi kepada Andin.
Sewaktu Reyna masuk menjenguk, Andin lekas sadar.
Pasti ada hikmah besar dari kejadian ini.
Surya menyabarkan Andin karena Tuhan sayang bersama orang yang sabar dan berharap Andin mendapatkan kebahagiaan.
Setelah mengelus rambut Andin, Surya mencium kening Andin dan mendekatkan kepala Andin tanda kasih sayang.
Andin berterima kasih kepada Surya dan Sarah.
Tiba di sekolah, Nino sudah mengambil kostum, Reyna pun sudah tiba.
Nino pun sudah memundurkan rapat jadi waktunya agar renggang.
Maka, Nino akan menemani Reyna.
Mereka berjanji harus jadi juara satu, maka mereka bersiap-siap.
Di ruang tunggu, Al sedang duduk dan Rendi baru datang.
Rendi pun lega mendengarkan Andin sudah siuman.
Sekalian, Rendi mau izin ke kantor polisi, mengurus mobil yang diambil anak buah Angga.
Sekarang sudah ada di kantor polisi Praja V.
Al meminta Rendi memastikan, Angga benar-benar dipenjarakan, sampai Al benar-benar mengurusnya.
Syahdan, Rendi pun pergi.
Fashion Show pun bermula, selain orang tua murid, di sana ada Rosa, Mirna, Reyna, dan Nino.
Siswa pun bergaya bak model di atas catwalk, kemudian Reyna pun tampil.
Kemudian, ada peragaan busana anak dan bapak.
Akhirnya, Reyna dan Nino dapat giliran.
Rosa pun senang, sebab Nino menemani Reyna, walau Al dan Andin tidak dapat menyaksikan Fashion Show.
Di sisi lain, perasaan Mirna tidak enak sewaktu Reyna dekat-dekat dengan Nino.
Jika Mirna merasa tidak enak dengan kedekatan Nino dan Reyna, lain halnya dengan Elsa.
Dia ada di situ melihat kedekatan Reyna dan Nino.
Padahal Elsa sengaja memisahkan Andin dari Nino, bahkan Reyna yang masih bayi.
Tapi, bagi Elsa, takdir kembali mempertemukan Reyna dan Nino.
Bahkan Nino sangat dekat dengan Reyna, anaknya sekarang, sedangkan Elsa sambil mengelus-elus perutnya dan menangis.
Elsa belum mampu memberikan anak kepada Nino sampai sekarang.
Melihat itu, Elsa pun kuatir, cepat atau lambat, akan kehilangan Nino.
Tambah lagi, kalau tahu kenyataan soal Reyna, Nino akan menceraikan Elsa.
Elsa pun bingung, apa lagi yang harus dilakukannya.
Lalu, Elsa dengan menangis meninggalkan sekolah Reyna dengan mobilnya.
Sementara di rumah sakit, Surya dan Sarah pamit pulang, mereka senang melihat kondisi Andin sudah membaik.
Nanti, Al akan mengabari Andin.
Permintaan Sarah, tolong Al menjaga Andin dan jangan sia-siakan.
Tapi Surya dapat merasakan Al mencintai Andin.
Pinta Surya, Al jujur dengan hatinya.
Sembari menunggu taksi online, Sarah bertanya kepada Surya, isi pembicaraan dengan Al, sebab ingin tahu perkataan Surya soal Al.
Tapi Surya melihat Al yang menunggu semalam suntuk di ruang kaca dan bergeming, bahkan menangis untuk Andin.
Bagi Surya itu jawaban semestinya Andin.
Surya melihat Sarah pun mulai mencintai Andin.
Asalkan menurut Sarah, Andin tidak berbuat masalah.
Tapi Surya tahu, jelas-jelas Elsa yang sering membuat masalah.
Ternyata taksi yagng dipesan sudah sampai dan mereka pulang.
Kembali ke Fashion Show, Reyna mau buang air kecil.
Jadi, Mirna mengantarkan Reyna ke kamar kecil.
Kemudian, Rosa berterima kasih kepada Nino.
Mendadak Nino ingat soal penangkapan Angga dan ucapan Angga mengenai Al yang memfitnahnya.
Nino berpikir, apakah Rosa tahu soal orang yang bermasalah dengan Al kemarin.
Pertanyaan Nino, siapa Roy bagi Al.
Maka, Nino bertanya mengenai Andin yang koma.
Rosa menuturkan, ada orang dari masa lalu yang dendam kepada Al.
Andin diculik dan jadi masalah.
Rosa menyebut Angga, Nino menduga yang ditangkap itu Erlangga.
Kemudian, Nino bertanya hubungan Al dengan Roy.
Rosa terkejut, sebab Nino tidak sengaja menyebut seseorang.
Ternyata orang yang ditabrak itu penjahat karena ditangkap polisi.
Lalu sebelum ditangkap, nama Al dan Roy sempat disebut-sebut penjahat itu.
Mendengar pertanyaan Nino, Rosa bingung menjawab apa.
Sebab, Al pasti tidak mau Nino tahu soal Roy.
Mujurnya ada pengumuman pemenang Fashion Show.
Reyna dan Nino jadi pemenang, langsung Reyna mendatangi Nino.
Mereka senang dan mengambil trofi.
Difotolah mereka dan bertepuk tanganlah mereka.
Di ICU rumah sakit, Andin sedang beristirahat, barulah Al masuk.
Al tidak percaya, dari kemarin menangisi Andin, yang sangat dibencinya.
Hatta, Andin pun memanggil dan berusaha meraih tangan Al.
Andin menarik masker oksigen dan mengatakan bersyukur dapat melihat wajah Al lagi.
Al meminta Andin tidak mengulangi dan menuruti katanya.
Kalau tidak, Al sangat membenci Andin.
Andin masih menyimpan ingatan itu, soal ucapan Al yang mencintainya.
"Boleh aku mengulanginya, mas," kata Andin.
Terdengar sayang.
Tapi Andin merasa kata-kata itu bohong, sebab pernah membohonginya saat melamarnya.
Andin merasa melayang dan mencintainya, tapi menurutnya untuk hak adopsi Reyna.
Dari situ Andin belajar tidak terlalu atas semua kebohongan.
Andin memahaminya.
Tapi Andin masih mengatakan sayang.
Sayangnya, waktu kunjungan sudah selesai, sehingga Andin harus istirahat.
Jadi, Andin beristirahat, sedangkan Al menunggu di luar.
Masker oksigen pun dikenakan lagi, lalu Al melihat Andin yang mulai tidak mempercayai kata Al.
Lalu Andin menangis, air matanya mengalir.
"Gimana sih Andin?"
"Giliran gua bilang cinta, kok malah dia mikir gua bohong,"
"'kan gua jadi bingung mau ngomong apa," keluh Al.
Al pun tercenung dengan keadaan ini.
Nino pun girang dengan Reyna yang menang.
Rosa berterima kasih dengan Nino, jadi Rosa bersama Reyna dan Mirna pulang, barulah Nino.
Namun pertanyaan Nino tadi belum terjawab.
Nino pun mencari cara lain menggali informasi soal ini.
Segmen 3
Di kantor polisi, Rendi senang mobilnya balik lagi.
Tiba-tiba ada mobil Nino, dan Rendi melihat Nino.
Lantas, Rendi bersembunyi sebentar saat Nino memasuki kantor polisi.
Kemudian, Nino mencari Erlangga di kantor polisi, Rendi menguping.
Nino mengaku sebagai kerabat Angga.
Melihat itu, Rendi melaporkan ini kepada Al.
Harapan Nino, Angga memberitahu hubungan Al dengan Roy
Al tampak murung, soalnya Andin tak percaya dengan ketulusan Al mengatakan cintanya kepadanya.
"Din, din, mau kamu apa sih?"
"Dulu kamu selalu minta saya mengatakan cinta ke kamu,"
"Giliran saya udah bilang dengan jujur, malah kamu mengira saya bohong," renung Al.
Lalu Rendi menghubungi Al, melaporkan bahwa Rendi melihat Nino dan mengikutinya diam-diam, lalu mendengar mau bertemu dengan Angga.
Al bingung Nino tahu dengan Angga, Rendi pun tidak tahu.
Maka, Al meminta ikuti terus, cari tahu, kalau ada apa-apa, kabari dia.
Rendi yang tadi selesai berurusan dengan mobilnya pun kembali mendatangi kantor polisi.
Kali ini ingin mengunjungi Angga.
Tapi, Nino sedang menemui Angga, jadi Rendi harus menunggu dulu.
Mau tak mau, Rendi menunggu.
Sedang di ruang bertemu, Nino bertemu dengan Angga.
Angga pun mengingat kejadian Nino yang menabraknya.
Lalu, Nino dengan tangan mau bersalaman, mengatakan dirinya ipar Al.
Saat mau bertanya, Angga marah soal yang menyebut Al.
Angga pun bertanya soal Angga yang harapnya sudah mati.
Sayangnya, Nino mengatakan Andin sudah siuman.
Wajah Angga yang senang berubah.
Mendengar itu, Angga pun marah dengan keadaan ini.
Tapi Nino belum selesai bicara.
Angga masih tidak mau berurusan dengan Nino, maunya Al bersujud ke kakinya.
Padahal tinggal selangkah lagi, gagal mendapatkan petunjuk dari Angga.
Uya menggamit Kiki yang sedang menyirami tanaman.
Kiki jadi kaget, lalu teringat mengasih makan tamagochi.
Uya masih terus mendekati Kiki.
Kiki tetap yakin dengan rasa cinta kepada Rendi.
Nino yang gagal mendapat informasi dari Angga pun keluar kantor.
Rendi pun berpura-pura menemui Nino.
Nino tidak mengatakan maksud sebenarnya.
Rendi pun merahasikan pertemuan dengan Angga dan curiga menanyakan sesuatu kepada Erlangga.
Lalu, Rendi pun menemui polisi lagi.
Tapi, Angga pun marah besar dan tidak mau berbicara dengan siapapun.
Malah, Angga mau bertemu dengan Al.
Rendi makin bingung.
Alhasil, Rendi pun pergi.
Di rumah sakit, Al pun sudah kelelahan dan tertidur, lalu Rendi menghubunginya dan memberitahukan hasilnya.
Al berpikir mau apa lagi Angga.
Lalu, Al menyuruh Rendi beristirahat.
Segmen 4
Elsa pun pulang ke rumah Nino dan ada Chandra dan Karina di rumah.
Mereka pun melihat Elsa yang berlinang air mata.
Lalu, Elsa bersimpuh memegang tangan Karina dan meminta orang tua Nino mempertahankan pernikahan mereka.
Sebab, Elsa merasa hilang percaya diri dan takut Nino berpaling darinya.
Chandra pun meminta Elsa bangun.
Chandra dan Karina berusaha membela Elsa dan tidak membiarkan Nino berbuat demikian.
Elsa tetap saja takut dan berharap Nino mencintainya.
Tapi sia-sia dan akan meninggalkan Elsa.
Chandra meminta Elsa berpikir terlalu jauh dan akan berbicara dengan Nino.
Karina pun meminta Elsa masuk ke kamar dan menenangkan diri dulu.
Ternyata itu cara licik Elsa, harapannya cara ini berhasil.
Ini memilukan hati mertuanya.
Di kantor, Rendi mengambil kunci dan ada titipan berupa undangan.
Nina mau menikah lusa lagi.
Ternyata, itu undangan mantan pacar Rendi.
Rendi pun tidak mau menghadiri undangan sendirian.
Akankah menggunakan Kiki sebagai 'pasangan'?
Dia pun pergi.
Chandra berpikir, Karina pun mengambil obat.
Mereka harus mempersatukan Elsa dan Nino, sebab kuatir perkawinan semakin tidak sehat, semakin sulit bertahan.
Karina awalnya tidak mau ikut campur, tapi harus membantu bagaimana caranya.
Sebab, salah seorang meminta tolong, artinya masalah besar.
Mereka heran dengan kerjaan Nino dan Elsa yang ribut terus.
Pokoknya, pernikahan Nino dan Elsa ingin selanggeng Chandra dan Karina.
Mereka pun mencari cara, lalu Karina ada ide.
Di rumah sakit, Al ternyata membaca-baca artikel cara menyakinkan si dia bahwa cintamu tulus dan setia.
Bagian mengungkap sudah dilakukan, tapi Andin tidak percaya.
Kemudian, rayakan hari istimewa, Al pun berpikir-pikir, empat bulan pernikahan bulan sampai.
Terakhir, tampil semenarik di depannya.
Dia pun berpikir harus tampil semenarik itu.
Lalu, Al menghubungi Kiki yang mau tidur.
Baru ingin merebahkan badan, Al memanggil.
Melihat itu Al, panik.
Al memerintahkan Rendi ke rumah pagi-pagi, pilihkan jas yang bagus-bagus, tiga-empat stel sekalian, nanti dititipkan kepada Rendi, sekalian sama saving.
Kiki yang banyak tanya mendadak diam, saat Al memintanya kerjakan saja.
Lalu, perawat memanggil Al berbicara kepada dokter.
Sementara Rendi bingung mau mengajak siapa pada resepsi Nina.
Rendi sibuk sekali bekerja dengan Al sampai lupa mencari pasangan.
Hatta, Rendi melihat mug Kiki.
Ternyata progres Andin terus membaik, jadi Andin pindah ke kamar biasa.
Perkembangan sangat pesat dan menuju kesembuhan.
Dokter meminta Al menguruskan ke bagian adminstrasi untuk kamar Andin.
Melihat ini, Al merasa ini momen yang pas untuk merayakan Andin yang membaik.
Segmen 5
Di bagian administrasi, Al pun minta Andin dipindahkan ke kamar VVIP besok.
Sesudah itu, Al menelepon seseorang untuk membantunya.
Di kamar, Nino baru pulang dari kantor, sedangkan Elsa sudah tidur.
Nino meminta maaf sengaja pulang selarut ini, supaya tidak perlu berbicara dengan Elsa.
Perasaan Nino semakin tidak karuan, karena tidak berhenti mencemaskan Andin.
Satu-satunya hal yang membuat Nino belum menjenguk Andin, karena Chandra melarangnya.
Keesokan paginya, Elsa terbangun dan melihat Nino tidak di sebelahnya.
Perasaan Elsa, Nino sudah pulang dan pergi begitu saja.
Ini menjadikan Elsa bertanya-tanya.
Nino benar-benar makin dingin, dan jaga jarak dengannya, kemarin Elsa pulang kemalaman, sampai ketiduran menungguinya.
Saat sudah bangun malah Nino sudah pergi.
Elsa berharap, Chandra dan Karina mengajak Nino berbicara, karena sudah tidak tahan lagi.
Di mobil sedang mengendarai, Rendi pun terpikir dengan undangan Nina besok dan mau mengajaknya ke sana.
Pertama, Rendi mau mengajak sekretaris Al.
Sayangnya, besok sekretaris Al mau bertemu dengan keluarga calon mertuanya.
Jawaban sekretaris Al merikuhkan Rendi, jadi harus menghentikan pembicaraan.
Rendi makin bingung, siapa lagi.
Melihat kebuntuan ini, Rendi tidak ada pilihan lain selain Kiki.
Mobil Rendi pun tiba ke rumah Al.
Kiki pun mengantarkan beberapa jas Al beserta saving.
Rendi pun mengantarkan kepada Al.
Lalu, Rendi meminta Kiki menemaninya ke acara perkawinan.
Mendengar ini, Kiki semakin berbunga dan melamun sebentar.
Uya pun mendengar itu tidak yakin.
Tapi, Kiki langsung berkata mampu.
Maka, besok Rendi menjemputnya jam 6 sore.
Kiki bermekaran.
Perawat memindahkan Andin ke ruang perawatan biasa.
Al akan menyusulnya saat Andin bertanya.
Setelah dipindahkan, kamar itu sudah disiapkan dengan "Get Well Soon, Andin" di atas kasurnya.
Lalu, perawat membantu Andiin berbaring.
Dilihatlah Al yang membawa buket bunga di belakang.
Andin yang jadi curiga dengan perlakuan Al.
Andin bertanya bagian tubuh mana Al dipukul, sebab merasa aneh Al tak seniat itu.
Andin makin curiga dengan Al yang ada maunya.
Entah mau mengambil hak adopsi anak lagi atau merasa tidak enak dengan perlakuan Angga kepada Andin.
Makanya, Al mencoba diri jatuh cinta kepada Andin.
Andin meminta Al tidak memaksa, sebab masih ada tiga bulan lagi untuk membuatnya jatuh cinta.
Kejutan itu seperti mentah.
Jika sebelumnya Al yang dingin, kali ini Andin yang beralih kaku.
Lihat saja episode Selasa (4/1/2021) malam.
