Berita Palembang
Pengamat Politik Unsri Dr HM Thamrin Ungkap 'King Maker' Kemenangan Kandidat Pilkada Sumsel 2020
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr HM Tamrin mengungkapkan ada 'King Maker' kemenangan kandidat Pilkada Sumsel 2020 lalu.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr HM Tamrin mengungkapkan ada 'King Maker' kemenangan kandidat Pilkada Sumsel 2020 lalu.
Kata Dr HM Thamrin, Pilkada 7 Kabupaten se Sumsel 9 Desember 2020 lalu, merupakan ajang pemanasan menuju Pilkada lebih tinggi atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel ke depan.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Unsri ini mengatakan, hasil Pilkada 7 Kabupaten yang ada, bisa menjadi kekuatan kandidat dengan menancapkan "kuku" pengaruhnya, bagi balon Gubernur atau Wagub Sumsel ke depan yang akan bertarung.
"Pilkda saat ini ( 7 Kabupaten) terasa Pilkada 2024, yang tidak berdiri sendiri," kata Tamrin, Minggu (3/1/2021).
Diungkapkan Tamrin, beberapa kandidat yang ada dan akhirnya memenangkan Pilkada, bukan serta merta perjuangannya sendiri, tetapi ada juga sosok "King Maker" di belakangnya.
"Suka tidak suka, harus diakui bukan persoalan personal masing-masing calon, tapi ada kekuatan di balik calon ini yang bekerja. Artinya, bagaimana mereka mengorganisasikan jadi kemenangan, dengan kerja keras mereka menggorganisasikannya," ucap Tamrin.
Tamrin sendiri, enggan menyebutkan nama- nama sosok yang berpengaruh itu secara keseluruhan, namun masyarakat bisa melihatnya sendiri, seperti di Ogan Ilir (OI), OKU Raya hingga di Musi Rawas.
"Susah untuk menyebut nama, tapi ini gambaran saja, dengan penancapan kuku Mawardi di OI dan Kahar Muzakir bergerak di Mura dan PALI. Artinya pertarungan kekuatan di 2024, mereka memang tidak mencalonkan saat ini tapi pengaruh mereka ada nantinya," tandas Tamrin.
Diakuinya, proses Pilkada saat ini sudah usai (meski ada yang berproses di Mahkamah Konstitusi) dan pemimpin sudah terpilih, sehingga kepala daerah harus berfikir untuk melaksanakannya janji- janji politiknya, dengan tidak ada perbedaan lagi.
"Sekarang calon berkerja dengan mewujudkan janji-janjinya, lupakan siapa pihak siapa, karena yang terpilih pemimpin semua warganya. Prioritas sekarang masalah pandemi Covid-19 dan atasasilah dengan membantu kebutuhan rakyatnya," tandasnya.
Terpisah, Ketua DPW PAN Sumsel Iskandar mengaku, PAN kedepan belum memiliki wacana dan berpikirab akan memajukan kadernya sendiri termasuk dirinya di Pemilihan Gubernur Sumsel akan datang, mengingat PAN sendiri pada Pilgub Sumsel 2018 lalu telah mengantarkan Herman Deru- Mawardi Yahya sebagai pemenangnya.
"Kalau maju legislatif semua berkeinginan kader partai, tapi kalau Pilgub kita masih ada yang punya. Jadi sampai sekarang, kita masih kerja- kerja politik di partai, untuk arah kesananya (Pilgub) belum kepikiran oleh kita," jelasnya.
Diungkapkan Iskandar, jika pada Pilkada 9 Desember lalu, PAN Sumsel meraih hasil positif dari 7 Pilkada, PAN sudah pasti memenangkannya 5 Kabupaten yaitu OI, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, dan Musi Rawas. Sedangkan 1 di PALI masih proses di Mahkamah Konstitusi.
"Ini semua prestasi kerja kader kita dilapangan. Kedepan, mari kita bangun organisasi ini lebih solid lagi," pungkasnya.