Berita Lubuklinggau
Harga Kedelai di Lubulinggau Naik Jadi Rp 9.500 per Kg, Perajin Tahu Kecilkan Ukuran
Sekarang yang kecil enam biji kita jual Rp.1000 sedangkan yang besar lima Rp 2.000. Ukurannya kita perkecil kalau tidak begitu kita rugi
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Harga kedelai di Lubulinggau naik jadi Rp 9.500 per Kg, perajin tahu kecilkan ukuran kurangi produksi.
Darmawan perajin tahu di Kota Lubuklinggau, Sumsel terpaksa harus mengecilkan ukuran dan mengurangi jumlah produksi.
Hal tersebut dilakukannnya untuk menutupi biaya produksi akibat imbas dari naiknya kedelai bahan baku pembuatan tahu saat ini.
"Sekarang yang kecil enam biji kita jual Rp.1000 sedangkan yang besar lima Rp 2.000. Ukurannya kita perkecil kalau tidak begitu kita rugi," ungkapnya pada wartawan, Senin (4/1/2020).
Ia menuturkan, saat ini hampir semua pengrajin tahu di Kota Lubuklinggau mengurangi ukuran, karena tidak mungkin menaikkan harga disituasi kondisi masyarakat tengah sulit.
"Sekarang kita produksi hanya untuk menjaga pelanggan saja. Kalau kita naikan harga otomatis pembeli pelanggan lari dan kita juga yang rugi, itulah ukurannya kita perkecil," ujarnya.
Ia mengungkapkan, harga kedelai di Kota Lubuklinggau sudah mengalami sejak satu bulan terakhir. Awalnya kedelai dari Rp 7.200 kemudian naik perlahan naik hingga tembus Rp. 9.500 saat ini.
"Naiknya ini sudah lama sejak sebulan lalu, naik awalnya Rp 500 terus sampai harga saat ini ditingkat distributor sudah mencapai Rp. 9500," ungkapnya.
Menurutnya, harga kedelai saat ini paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Padahal stoknya barangnya selalu ada. Bahkan sebanyak yang ingin dipesan selalu ada.
"Barangnya dari Lampung tapi kalau kedelainya impor dari luar negeri. Sehari kita produksi 250 Kg perhari, sekarang sesuai saja untuk memenuhi permintaan pasar langganan," ujarnya.
Ia pun mengaku bingung bila tidak ada penurunan harga kedelai saat ini, ia mengaku terpaksa harus mengistirahatkan karyawan-karyawannya karena tak mampu membayar gaji.
"Kalau tidak ada penurunan bingung kami, kalau tidak balik modal lagi terpaksa kami istirahat. Banyak pabrik kawan-kawan yang tidak bikin, kemarin pegawai kita 11 orang sekarang hanya tinggal 6 orang," ungkap.
Perajin tahu lainnya, Mulyono mengatakan kenaikan harga kedelai sudah dirasakan sejak pertengahan Desember 2020 dan berimbas pada hasil produksinya. Harga kedelai hari ini mencapai Rp 9.500 per kg.
Sebelum ada kenaikan harga, Slamet bisa menghabiskan 100 Kg kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu. Namun sekarang ia mengurangi bahan baku menjadi 70 kilogram.
"Karena harganya sekarang sangat tinggi agar tidak semakin merugi terpaksa kita harus mengurangi ukuran tahu dan menekan biaya produksi," ujarnya.