Berita Palembang
Selama Masa Pandemi, PDAM Tirta Musi Kehilangan Air 21 Persen, Tapi Malah Untung Rp 130 Miliar
Tahun ini PDAM Tirta Musi mencatatkan laba bersih sebesar Rp130 Miliar atau naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 100 miliar.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sepanjang tahun 2020, PDAM Tirta Musi Palembang mencatat terjadi kehilangan sebesar 21 persen air. Ini naik dari tahun lalu dari 18,8 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya usai meresmikan tugu PDAM di halaman kantor PDAM Tirta Musi Palembang, Rabu (30/12/2020).
"Kehilangan air itu ada kolerasi dengan air yang kita distribusikan. Semakin banyak yang kita distribusikan semakin tinggi kehilangan air. Jadi memang ada peningkatan ditahun ini kehilangan airnya," jelasnya.
Dikatakannya, hal ini disebabkan karena ada beberapa pelanggan niaga kita seperti mall, hotel ini tidak melakukan aktivitas selama pandemi sehingga air itu habis di kebocoran dan tidak masuk ke rekening.
"Sebesar 21 persen sampai November ini kehilangan ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Harga air kita Rp 4.000 meter kubik jadi hitung saja," jelas dia.
Lanjut dia, untuk menekan kebocoran pihaknya pun terus melakukan upaya diantaranya rehab jaringan tua, pengecekan rutin dan manajemen tekanan sehingga tak perlu pompa-pompa lagi.
Namun, tahun ini PDAM Tirta Musi mencatatkan laba bersih sebesar Rp130 miliar atau naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 100 miliar.
"Laba kita tidak terpengaruh dengan adanya pandemik covid 19, sebab konsumsi air bersih meningkat untuk konsumen Rumah Tangga (RT) sehingga dari target sebesar Rp 101 Miliar capaiannya diatas itu," tegas dia.
Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo mengapresiasi kinerja PDAM Tirta Musi Palembang selama ini.
"Kita tadi melakukan evaluasi dan rencana strategi kinerja ditahun depan. Kita sangat apresiasi apa yang telah dilakukan PDAM Tirta Musi selama ini," jelas dia.
Ia mengatakan pihaknya bersyukur tahun ini keuntungan PDAM bertambah.
"Kalau tahun lalu Rp 100 miliar dan tahun ini Rp 130 miliar. Dan juga kapasitas produksi juga melebihi tapi kira juga akan menekan kehilangan air ini," ungkap dia.
Lanjut Harno, untuk program kegiatan dan apa yang jadi target di tahun depan.
"Pekerjaan 2021 ini akan dimaksimalkan dengan lebih baik lagi," bebernya.