Penjelasan Menkes Budi Gunadi Soal Apakah Varian Baru Virus Corona Sudah Ada di Indonesia

Kementerian Kesehatan, lanjut Budi Gunadi, akan mengkoordinasikan 11 labolatorium guna mendeteksi apakah sudah ada varian baru virus Corona di Indones

Editor: Weni Wahyuny
Kompas Images
Penjelasan Menkes soal apakah varian baru virus corona sudah masuk Indonesia 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kabar soal varian baru virus corona kini kian merebak.

Apakah sudah masuk di Indonesia ?

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui apakah varian baru Virus Corona yang ditemukan di London, Inggris, sudah masuk ke Indonesia atau belum.

"Apakah strain virus ini (varian baru virus Corona,-Red) sudah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu," kata Budi dalam keterangan pers, Selasa (29/12/2020) sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Pasalnya untuk mengetahui keberadaan virus itu harus dilakukan hold genome sequencing (pengurutan genom).

Kementerian Kesehatan, lanjut Budi Gunadi, akan mengkoordinasikan 11 labolatorium guna mendeteksi apakah sudah ada varian baru virus Corona di Indonesia.

Baca juga: Heboh Kalender 2021 Foto Wajah Koruptor, Rocky Gerung : Kejenuhan Sekaligus Kejengkelan Publik

Selain itu, Budi juga akan meminta rumah sakit yang memiliki banyak pasien Covid-19 untuk rutin mengirim sampel mereka.

"Kami juga akan memastikan rumah sakit yang banyak pasien covid-nya untuk mengirimkan sampelnya secara rutin ke jaringan labolatorium ini," terang dia.

Budi menyatakan pihak Kemenkes juga akan bekerjasama dengan labolatorium internasional untuk mengetahui dan melihat pola penyebaran varian baru virus Corona ini.

Terkait varian baru virus Corona atau disebut B117 atau N501Y ini ini, Budi mengaku ia telah mendapat penjelasan dari para ahli.

Dalam penjelasannya, para ahli menyatakan ada tiga fakta tentang varian baru virus Corona ini.

Baca juga: Tangis Ibu Pecah saat Tahu Bayinya Meninggal, Tak Ada Tangisan saat Dilahirkan, Diduga Karena Ini

Pertama, varian baru virus Corona ini memang terbukti lebih mudah menular.

Kedua, varian baru virus Corona ini tidak terbukti lebih parah atau lebih fatal.

Dan ketiga, varian baru virus Corona ini bisa dideteksi dengan alat deteksi yang ada, yaitu dengan tes antigen atau PCR.

Lantas, apakah yang perlu dilakukan masyarakat dengan adanya temuan varian baru virus Corona di London?

Menurut Budi, masyarakat tetap diminta melakukan hal yang sama dengan pencegahan virus Corona yang sudah ada.

"Tetap memakai masker, itu yang paling utama, rajin mencuci tangan dan selalu menjaga jarak," jelasnya.

Baca juga: Sosok Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakapolri Disebut-sebut Calon Kuat Kapolri, Sederet Prestasinya

Selengkapnya simak pernyataan Budi di menit ke-16 di bawah ini:

Apakah Varian Baru Virus Corona Bisa Ditangkal dengan Vaksin? Ini Kata Satgas Covid -19 PB IDI

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof dr Zubairi Djoerban menyebut hampir pasti vaksin Covid-19 masih tetap efektif terhadap virus corona varian baru.

Hal itu disampaikan Zubairi dalam program talkshow Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (29/12/2020).

"Apakah vaksin mempan terhadap (virus corona) varian baru, hampir pasti tetap efektif," ungkap Zubairi dikutip kanal YouTube BNPB Indonesia.

"Belum 100 persen, tapi harus dibuktikan dengan penelitian yang mengikutsertakan pasien-pasien yang terjangkit virus varian baru," lanjutnya.

Zubairi mengungkapkan, saat ini ada penelitian terhadap dua vaksin untuk menguji kemampuan menghadapi virus corona varian baru B117.

Menurut Zubairi, para ahli optimis vaksin Covid-19 tetap bisa menangkal varian baru ini.

"Karena kalau divaksinasi itu kita mempunyai kekebalan di banyak bidang."

"Kalau ada virus varian baru, maka yang gagal hanya di satu tempat, kekebalan yang lain akan tetep jalan," ungkapnya.

"Kita tetap optimis dan sebentar lagi kita akan mendapatkan data yang lebih solid," tegas Zubairi.

Tes PCR Bisa Deteksi Virus Varian Baru

Lebih lanjut, Zubairi mengungkapkan virus corona varian baru B117 tetap bisa terdeteksi melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Tes PCR tetap mampu mendeteksi varian baru virus corona ini," ungkap Zubairi.

Maka dari itu Zubairi menyebut tidak perlu khawatir mengenai diagnosis virus corona varian baru ini.

Zubairi menyebut tes PCR tidak hanya dapat mendeteksi satu bagian virus corona, melainkan tiga.

"PCR bisa mendeteksi tiga bagian dari virus, gampangnya kalau virus diibaratkan orang, bisa mendeteksi kepala, bajunya, dan kakinya."

"Nah virusnya ini ganti baju, tapi PCR tetep bisa mendeteksi kepala dan kakinya," ungkap Zubairi.

Kemkes Bentuk Tim untuk Pelajari

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, varian baru virus corona yang lebih cepat menular ditemukan di Inggris dan sejumlah negara Eropa.

Untuk mendalami temuan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung membentuk tim khusus.

"Kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain (virus corona) tersebut, karena ini kajian yang harus dilakukan secara scientific," ujar Budi dalam konferensi pers virtual Kemenkes, Jumat (25/12/2020).

Budi pun meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan temuan tersebut. Sebab, kajian soal virus corona dan variannya harus betul-betul didalami secara ilmiah.

"Jangan terlalu terburu-buru kita menolak kebenaran berita ini, atau kita menerima kebenaran berita ini."

"Karena ini adalah hal yang sangat teknis, biologis, kedokteran sifatnya. Kita harus konsultasikan segera ke para ahli," tutur Budi.

"Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan, apa sebenarnya yang terjadi," kata dia.

Senada dengan Budi, Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono juga meminta masyarakat tetap tenang dan terus membangun komunikasi yang positif.

Selagi varian virus dikaji, Dante meminta semua orang tidak mengabaikan protokol 3M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker.

"Komunikasi positif dengan tidak menakut-nakuti orang, tapi membuat orang itu menjadi care terhadap 3M, itu jauh lebih penting dan lebih baik dibandingkan kita mengangkat issue ini," kata Dante.

"Tadi sudah disampaikan Pak Menteri, bahwa memang ada varian baru, sedang kita pelajari, dan kita akan membentuk tim untuk mempelajari kajian ini," ujarnya.

Varian baru virus corona yang diberi nama VUI-202012/01 pertama kali ditemukan di Inggris.

Jenis varian baru itu kemudian juga ditemukan di Denmark, Italia, Afrika Selatan dan Belanda.

Akibat temuan itu, lebih dari 20 negara telah melarang penerbangan ke dan dari Inggris.

Menristek Bambang Brodjonegoro menyebut varian baru ini lebih cepat menular.

Namun, belum ada bukti varian baru ini mengakibatkan tingkat keparahan lebih tinggi pada Covid-19.

"Belum ada bukti varian ini menimbulkan tingkat keparahan lebih, jadi tidak membuat penyakit lebih berat dan tidak menambah tingkat kematian," kata Bambang dalam diskusi virtual pada Kamis (24/12/2020).

Bambang mengatakan para peneliti masih fokus terhadap kemudahan virus menyebar.

Kendati demikian, Bambang mengimbau masyarakat tetap harus waspada terhadap mutasi ini.

Jangan sampai tertular kemudian menjadi orang tanpa gejala dan lalu malah menularkan kelompok rentan.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan mutasi virus corona ini ditemukan di Indonesia.

"Tapi saat ini kalau kami simpulkan belum ada bukti yang menunjukkan varian ini sudah ada di Indonesia atau sudah menyebar di Indonesia meski harus diakui genomic dan molecular surveillance kita tak secanggih Inggris," kata Bambang.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan masyarakat dalam menyikapi varian baru ini harus tetap tenang dan tetap mengedepankan protokol kesehatan penularan wabah.

"Itu cara paling murah dan efektif. Kita cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak," ucap Wiku.

(Tribunnews.com/Daryono/Gilang Putranto/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Menkes Budi Gunadi Sadikin

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved