Petinggi FPI Sebut Kasus Penembakan 6 Laskar Jadi Skandal Dunia Intelijen

Menurut Sekretaris Umum FPI Munarman, jika memang staf kedubes Jerman tersebut mata-mata, maka kasus penembakan 6 laskar FPI sudah jadi skandal dunia

ISTIMEWA via Tribun Jakarta
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus penembakan laskar FPI terus diusut.

Siapa yang salah dan siapa yang benar masih belum terungkap.

Komnas HAM juga sudah melakukan investigasi

Front Pembela Islam (FPI) menyoroti soal pernyataan Legislator NasDem yang menyebut staf kedutaan besar Jerman untuk Indonesia adalah staf intelijen Jerman.

Diketahui, kehadiran staf tersebut di Petamburan sempat ramai di publik.

Menurut Sekretaris Umum FPI Munarman, jika memang staf kedubes Jerman tersebut mata-mata, maka kasus penembakan 6 laskar FPI sudah jadi skandal dunia intelijen skala internasional.

"Dunia internasional mencium ada yang tidak beres dari sudut pandang dan kacamata intelijen," katanya saat dihubungi, Selasa (29/12/2020).

Munarman menyebut hal itu bukan sekadar masalah politik.

Ada yang lebih serius dan bisa berdampak pada reputasi atas standar Hak Asasi Manusia yang rendah terhadap Indonesia dan akan menjadi perbincangan di dunia intelijen internasional.

"Sebab dalam perspektif dunia intelijen, ada fatsoen, keberadaan aparat keamanan negara adalah untuk menangkal bahaya terhadap negara, bukan untuk membunuh warga negara sendiri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Munarman mengatakan hal ini justru membuktikan bahwa dunia internasional sesungguhnya sudah tahu kejadian sesungguhnya.

"Oleh karenanya yang diturunkan adalah orang yang punya kemampuan investigasi, bukan diplomat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia," pungkas Munarman.

Sebelumnya, Legislator NasDem Muhammad Farhan, bicara mengenai status staf Kedubes Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus).

"Ternyata dia bukan diplomat, namanya Suzanne Hol, dan setelah diselidiki lewat beberapa sumber, dia ternyata bukan sebagai pegawai di Kementerian Luar Negeri Jerman.

Tetapi ternyata dia adalah tercatat sebagai pegawai Badan Intelijen Jerman, BND (Bundesnachrichtendienst)," kata Farhan saat dihubungi, Senin (28/12/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved