Pertama Muncul di Inggris, Kini Virus Corona Jenis Baru Sudah Masuk ke Jepang, 5 Orang Terpapar

Pertama Muncul di Inggris, Kini Virus Corona Jenis Baru Sudah Masuk ke Jepang, 5 Orang Terpapar

Editor: Slamet Teguh
Sumber: NIAID-RML vis Bloomberg
Bentuk virus Corona di mikroskop - Para ilmuwan menerbitkan temuan tentang jenis virus Corona baru yang tampaknya lebih menular dari yang selama ini mewabah. Apa bahayanya? 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNSUMSEL.COM, TOKYO - Pertama kali muncul di Inggris.

Kini virus corona jenis terbaru sudah masuk ke Jepang, lima orang terpapar.

Varian baru virus Corona (Covid-19) yang menyebar di Inggris telah memasuki Jepang.

Virus itu dibawa satu orang yang terinfeksi dan belum lama ini memasuki Jepang.

"Lima orang dari Inggris, dua di antaranya memiliki riwayat tinggal di Inggris, dan salah satunya telah terbukti terinfeksi memiliki varian baru Corona yang merebak di Inggris," papar Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura,  Jumat  (25/12/2020) malam waktu Jepang.

Menurut sumber Tribunnews.com , virus mutan itu terkonfirmasi pada 5 pria dan wanita yang tiba di Bandara Haneda dan Bandara Internasional Kansai dari tanggal 18 Desember hingga 21 Desember 2020.

Dua diantaranya memiliki riwayat tinggal di Inggris.

Sebagai hasil analisis oleh Pusat Penelitian Analisis Genom Patogen dari Institut Nasional Penyakit Menular, gen yang sama dengan virus mutan (varian baru) telah dikonfirmasi.

Empat dari lima tidak menunjukkan gejala, dan satu pria berusia 60-an dikatakan lelah.

Di Inggris, infeksi varian baru telah menyebar dengan cepat sejak virus mutan dikonfirmasi pada bulan September 2020.

Pada tanggal 20 Desember, pemerintah Inggris memulai penguncian de facto (blokade kota) di tempat-tempat seperti London, di mana jumlah orang yang terinfeksi meningkat dengan cepat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (European Center for Disease Control and Prevention / ECDC), diperkirakan tingkat penularan tinggi hingga 70% lebih tinggi daripada virus Corona konvensional.

Di sisi lain, dikatakan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa tingkat kematian akan meningkat atau vaksin tidak akan bekerja.

Ada sejumlah negara yang memperketat pembatasan imigrasi dari Inggris karena mewaspadai virus mutan baru tersbeut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved