Berita Palembang
Periksa 3 Saksi, Kasus Bocah 4 Tahun Dianiaya Tetangga, Pelaku Diimbau Serahkan Diri
Periksa 3 saksi, pelaku penganiayaan bocah 4 tahun diminta serahkan diri, videonya viral.
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Periksa 3 saksi, pelaku penganiayaan bocah 4 tahun diminta serahkan diri, videonya viral.
Peristiewa penganiayaan terjadi Senin (14/12/2020) pukul 17.00 WIB di Jalan Lebak Jaya, Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang.
Penganiayaan terjadi diduga lantaran korban merusak tanaman pelaku di TKP.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji melalui Kasat Reskrim Kompol Edi Rahmat Mulyana saat dikonfirmasi tegaskan agar pelaku segera menyerahkan diri.
"Anggota kita sudah mendatangi pelaku di rumahnya namun pelaku tidak ada, dan saat kita bertanya kepada keluarganya, keluarga pelaku mengatakan tidak tahu dimana pelaku lantaran pelaku sudah pergi dari rumah," ujar Kompol Edi, Rabu (23/12/2020).
Lanjut Edi, sejauh ini sudah ada tiga saksi yang dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan.
"Bila tidak juga memenuhi panggilan, pelaku akan kita cari dan jemput paksa," katanya.
Ia menambahkan, pelaku statusnya belum bisa di tetapkan tersangka lantaran sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriskaan saksi-saksi.
Ia imbau agar keluarga pelaku mau bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Kalau memang keluarga pelaku mengetahui keberadaan pelaku kasih tau kita, jangan di tutup-tutupi agar masalah ini bisa cepat diselesaikan," tutupnya singkat.
Yatim Sejak Dalam Kandungan
Diberitakan sebelumnya, viral video seorang bocah balita berusia 4 tahun di Palembang babak belur dianiaya seorang ibu rumah tangga.
Fakta dibalik kasus bocah 4 tahun dianiaya tetangga gegara tanaman, anak yatim, kini alami trauma.
Informasi dihimpun Tribun, perasaan trauma masih begitu dirasa AS bocah 4 tahun di Palembang yang jadi korban kekerasan tetangganya seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SH.
Tetangganya SH diduga tega menganiaya AS lantaran emosi tanaman miliknya dirusak korban.

Peristiwa ini menghebohkan masyarakat luas.
Sebab kekerasan yang dilakukan AS, terekam kamera CCTV dan tersebar luas di sosial media.
"Saya sangat tidak terima dengan perbuatan dia (pelaku). Saya sakit hati dia yang tega memukul anak saya tanpa perasaan," ujar Anissa (34) ibu kandung korban saat ditemui di kediamannya yang berada di Jalan Lebak Jaya 3 RT 18 RW 05 Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, Sabtu (19/12/2020).
Ayah AS sudah meninggal dunia sejak anak bungsu dari dua bersaudara ini masih berusia 8 bulan dalam kandungan.
Sejak saat itu, Annisa terus berjuang membesarkan kedua anaknya seorang diri.
Saat ini Annisa mencari nafkah dengan berjualan pakaian dan sepatu secara online.
Itulah mengapa, sebagai seorang ibu, Anissa merasa sangat terpukul melihat anak yang dibesarkannya dengan penuh perjuangan justru mengalami tindak kekerasan oleh orang lain.
"Malam hari setelah kejadian itu, anak saya sampai mengigau saat tidur. Dia gelisah terus, benar-benar sangat ketakutan," ujarnya.
Dalam kesehariannya, Annisa menyebut, pelaku memang memiliki sikap arogan kepada orang lain.
Annisa sendiri mengaku tak mengenal pelaku lantaran baru menempati kontrakan yang kini ditempatinya itu sekitar dua bulan.
Bahkan hingga kini belum ada itikad baik dari pihak pelaku untuk mendatangi korban.
Berdasarkan informasi terakhir, pelaku diketahui sudah menghilang dari rumah pasca tindak kekerasan yang dilakukannya dilaporkan ke aparat kepolisian.
"Saya sangat berharap adanya keadilan. Apalagi dia (pelaku) juga sudah kabur. Anak saya mengalami trauma karena perbuatannya. Kenapa dia tega sekali berbuat itu," ujarnya.