1000 Personil Diterjunkan, Gubernur Minta Masyarakat Tak Lakukan Perayaan Tahun Baru

Meski tak ada perayaan malam tahun baru, 1000 personil tetap disiapkan untuk melakukan pengamanan dan pemantauan di pusat-pusat keramaian

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/ARDIANSYAH
Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, Danrem 044 Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji melepas personil gabungan untuk melakukan patroli, Senin (21/12/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021, Kepolisian, TNI dan juga Pemerintah Provinsi Sumsel, menerjunkan 1000 personil untuk pengamanan.

Meski tak ada perayaan malam tahun baru, personil tetap disiapkan untuk melakukan pengamanan dan pemantauan di pusat-pusat keramaian.

Gubernur Sumsel H Herman Deru ketika ditemui sesuai apel gelar pasukan di lapangan sepak bola Pakri Palembang, Senin (21/12/2020).

Menurut Gubernur, meski dalam suasana pandemi, pengamanan tetap akan dilaksanakan untuk terciptanya suasana aman bagi umat kristiani untuk beribadah natal.

Pengamanan, akan dilakukan baik di geraja-geraja maupun pusat keramaian.

Namun, kali ini di pusat keramaian yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya malam pergantian tahun tidak diperbolehkan adanya kerumunan massa.

Bila ada, sesuai dengan peraturan gubernur akan dibubarkan satgas.

"Untuk diperbatasan, pastinya ada pos yang didirikan. Pemantauan akan tetap dilakukan.

Untuk tes swab antigen, pastinya akan dilakukan. Seperti sekarang, di sejumlah tempat seperti bandara, terminal hingga pelabuhan sudah dilakukan," katanya.

Lanjut Herman Deru, untuk malam tahun baru dihimbau tidak melaksanakan kegiatan atau perayaan malam tahun baru.

Nantinya, bila sosialisasi telah dilakukan tetapi tidak diikuti, maka pembubaran bahkan sanksi lain aja diberlakukan.

"Lebih baik, tidak ada kegiatan di malam pergantian tahun. Lebih baik tetap berada di rumah. Jangan sampai ada pesta kembang api atau ada perayaan yang membuat kerumunan massa," ujar gubernur.

Sedangkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri menjelaskan, untuk pengamanan Natal dan tahun baru, pihaknya bersama TNI dan Pemerintah Provinsi Sumsel mengerahkan 1.000 personil gabungan.

Nantinya, personil gabungan ini akan ditempatkan di gereja, pos pelayanan dan keamanan dan juga pusat yang jadi keramaian massa.

"Pengamanan di gereja tetap dilaksanakan. Kami juga sudah menghimbau, untuk pelaksanaan misa natal diatur sedemikian rupa dan tetap memerhatikan protokol kesehatan," ujar Prof Eko.

Untuk pengamanan selama Natal dan tahun baru, Polda Sumsel telah mendirikan sebanyak 63 pos pengamanan dan pelayanan. Pos pelayanan dan pengamanan, didirikan di sejumlah titik baik di daerah rawan dan perbatasan wilayah Sumsel.

Nantinya, sesuai dengan peraturan gubernur dilakukan pemeriksaan terhadap pengendara di perbatasan
baik hanya melintas maupun akan masuk ke wilayah Sumsel.

Hal ini, bertujuan untuk memutus penyebaran Covid19 di Sumsel.

"Kami himbau untuk tidak ada keramaian saat malam tahun baru. Di semua tempat, khususnya di pusat-pusat keramaian. Bila sudah disosialisasikan dan diberikan peringatan tetap tidak dipatuhi, maka pembubaran akan dilakukan," ujarnya.

Tak hanya sebatas pembubaran, Satgas Penanganan Covid19 juga dikerahkan untuk melakukan penindakan.

Hal ini, berdasarkan Perda yang dikeluarkan Gubernur Sumsel terkait timbulnya keramaian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved