TERJAWAB Alasan tvOne 'Akhiri' Program ILC Semalam, Karni Ilyas : Kami Pamit
Adapun terkait tema episode perpisahan, Karni mengungkapkan ILC akan mengangkat tema soal peristiwa ibu membunuh anak dan suami membakar isteri.
Ekonom Senior Rizal Ramli yang juga menanggapi kabar 'pamitnya' tayangan yang dipandu Karni Ilyas itu.
Rizal Ramli mengaku bingung kenapa ILC memilih cuti panjang di tengah isu bangsa yang sedang memanas.
Sebab diketahui bersama, ILC kerap menayangkan diskusi terkait dengan isu-isu terkini bangsa dan negara.
Karenanya, kala ILC memutuskan untuk pamit dan cuti panjang, Rizal Ramli menyayangkan hal tersebut.
Menanggapi kabar ILC cuti panjang, Rizal Ramli tampak kecewa.
Dalam tayangan ILC perpisahan semalam, Rizal Ramli mengaku prihatin dengan apa yang dilakukan ILC.
"Saya prihatin sekali dengan apa yang terjadi di ILC. ILC ini sebetulnya biasa-biasa aja. Beberapa misalnya malah pernah debat yang asal ramai doang. Tapi juga banyak yang kita bisa belajar," ujar Rizal Ramli dilansir TribunnewsBogor.com.
Kepada Karni Ilyas, Rizal Ramli mengaku bingung kenapa ILC hendak cuti panjang.
Rizal Ramli lantas menyinggung soal penguasa yang seolah takut akan keberadaan ILC.
Ekonom senior itu pun membanding-bandingkan dengan era kepemimpinan Presiden Habibie dan Abdurrahman Wahid.
"Saya bingung. Kok ini yang kuasa takut sama model begini doang ? Harusnya biasa aja"
"Kalau dibandingkan kritik bully terhadap pemerintahan Habibie sama pemerintahan Gus Dur, hari ini enggak ada apa-apanya," kata Rizal Ramli.
Rizal Ramli lantas memuji dua presiden RI tersebut.
"Tapi dua pemimpin itu memang demokratis. Kalau Habibie solusinya, dia enggak pernah lihat tv Indonesia. Kalau Gus Dur mah EGP, emang Gue pikirin. Kalau bagus kita terima, kalau enggak ya cuekin aja," pungkas Rizal Ramli.
Kembali menyinggung soal pengusasa, Rizal Ramli menyangkan jika kebebasan berpikir bak dibatasi.
"Justru kebebasan untuk berpikir, untuk berpendapat, itu justru akan membuat demokrasi lebih bermanfaat"
"Ini menunjukkan yang kuasa semakin panik, semakin tidak percaya diri, semangat otoriternya semakin menggebu-gebu, takut sama bayangannya sendiri," ungkap Rizal Ramli.
Tak hanya itu, Rizal Ramli juga tampak melayangkan kritikan untuk sistem media di Indonesia
"Harusnya media kalau mau dapat secara bisnis semakin sehat, justru dia harus semakin kritis dalam suasana gini. Bukan semakin istilahnya manut pada siapa yang kuasa saja," kritik Rizal Ramli.
Mendengar kritikan dan bahasan yang disampaikan Rizal Ramli, Karni Ilyas pun bereaksi.
Karni Ilyas buru-buru meminta Rizal Ramli agar kembali ke topik bahasan utama.
"Kita kembali ke headtop," pinta Karni Ilyas.
"Ya. Esensinya, habis gelap terbitlah terang. Gelapnya enggak lama lagi kok, pasti akan terang," imbuh Rizal Ramli.