Berita Palembang

Namanya Diabadikan Jadi Nama RS Polri Palembang, Inilah Perjalanan Karir Jenderal Mohamad Hasan

Nama Jenderal Polisi Drs Mohamad Hasan dikukuhkan menjadi nama RS Polri Palembang yang sebelumnya bernama RS Bhayangkara Palembang.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
ISTIMEWA/WIKIPEDIA
Foto Jenderal Polisi (Purn) Mohamad Hasan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Nama Jenderal Polisi Drs Mohamad Hasan dikukuhkan menjadi nama RS Polri Palembang yang sebelumnya bernama RS Bhayangkara Palembang.

Berdasarkan sumber Wikipedia, Kapolri keenam era Presiden Soeharto ini lahir di Muaradua Sumatera Selatan pada 20 Maret 1920. Jenderal bintang empat ini, menjadi orang Sumsel pertama yang menjabat menjadi Kapolri dari tahun 1971 hingga tahun 1974.

Jenderal M Hasan meninggal di Jakarta, 23 Februari 2005 pada umur 84 tahun karena menderita sesak napas di RSPP dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan. Beliau meninggalkan seorang istri, Nyi Rd Djumanten, sembilan anak, dua puluh empat orang cucu dan seorang cicit.

Jenderal yang pernah menerima 17 bintang tanda jasa ini, juga pernah menjadi anggota MPR RI dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia tahun 1974 hingga 1978.

Jenderal M Hasan, merupakan anak ketiga dari sembilan saudara dari pasangan Ahmad Hasan dan Mariyatul Koptiah. Memang, M Hasan lahir dari keluarga yang berada dan terpandang saat itu.

Ayahnya, di masa itu menjabat sebagai Demang Pemerintahan Hindia Belanda. Ternyata, Jenderal M Hasan mengawali karirnya sebagai polisi bukan dari lingkungan pendidikan di Akademi Kepolisian atau AKABRI saat itu.

Baca juga: RS Bhayangkara Palembang Ganti Nama Jadi RS M Hasan, Rumah Sakit Polri Terbesar di Sumatera

Baca juga: Polda Sumsel Larang Perayaan Malam Tahun Baru, Jika Masih Nekat Terancam Sanksi Pidana

Sekolah yang ditempuh M Hasan yakni Hollands Inlandsche School (HIS). Selanjutnya, ia meneruskan sekolah ke Meer Uitgetabreid Lager Onderwijs (MULO) yang ada di kota Palembang. M Hasan, kembali melanjutkan sekolah ke Middelbare Opleiding School Voor Inlandsche Amtenaren (MOSVIA).

Seusai menyelesaikan pendidikan MOSVIA pada tahun 1941, M Hasan malah mendaftar menjadi pegawai pemerintah daerah hingga akhirnya menjadi Asisten Wedena Lematang Ulu pada tahun 1945.

Ketika itu, jabatan mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi digabung dengan aparat kepolisian yang ada. Karena jabatannya tergabung di lingkungan Kepolisian, hingga membuat Hasan mengabdikan dirinya di lingkungan kepolisian.

Hingga akhirnya, M Hasan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Kepala Polisi di Pagaralam pada tahun 1946. Ini menjadi awal karir secara formal M Hasan di Kepolisian.

Karirnya terus meningkat hingga dipercaya menjadi Wakil Kepala Polisi Palembang tahun 1947. Karirnya terus memanjang dan dipercaya menjadi Kepala Polisi Bengkulu. Barulah ia kembali dipercaya untuk menjabat Kepala Polisi di Palembang.

Demi menunjang karirnya Tahun 1951, M Hasan memutuskan untuk menempuh pendidikan formal di Kepolisian. Ia masuk pendidikan Brigade Mobil (Brimob) di Porong, Sidoarjo dan Provost Marshall di Amerika Serikat.

Tak sampai di situ, ia juga menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1952 dan selesai tahun 1958. Berhasil menyelesaikan pendidikan di PTIK, tahun 1959, Hasan diangkat menjadi Asisten II Kepala Kepolisian Negara.

Karir di Kepolisian M Hasan kian gemilang, diangkat menjadi Kastaf Komjen Mabes Kepolisian Negara tahun 1962. Pada tahun yang sama pula, Hasan diangkat menjadi Deputi KKN Urusan Administrasi. Pada tahun 1964, Hasan diangkat menjadj Lektor PTIK.

Karirnya semakin naik hingga diangkat menjadi Staf Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Kastaf ABRI dan Deputi IV KKN di tahun 1965.

Terakhir, Hasan menjabat sebagai Inspektur Jenderal Hankam di tahun 1967. Sampai akhirnya, pada 2 Oktober 1971 M Hasan sampai pada jabatan tertinggi di lingkungan Polri yakni menjadi orang nomor satu di korps berbaju coklat tersebut menggantikan Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved