Kronologi Polisi Tembak Mati 6 Orang di Tol Cikampek, Kapolda : Petugas Dipepet Kemudian Diserang
peristiwa ini bermula ketika polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa ketika Habib Rizieq menjalani pemeriksaan
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Polisi menembak mati enam orang di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/10/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula ketika polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa ketika Habib Rizieq menjalani pemeriksaan.
"Terkait hal itu kami kemudian penyelidikan kebenaran info tersebut," ucap Fadil di Mapolda Metro Jaya.
Turut dalam konferensi pers tersebut Pangdam Jaya Mayjend TNI Dudung Abdurrachman.
"Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," ia menambahkan.
Fadil menambahkan, petugas yang terancam keselamatannya kemudian melakukan tindakan tegas.
"Sehingga diduga kelompok pengikut MRS meninggal dunia sebanyak enam orang," ujarnya.
Sementara itu, empat orang lainnya melarikan diri.
Akibat penyerangan ini, satu unit kendaraan petugas rusak.
"Anggota tidak mengalami luka, hanya kerugian materil," tutur Fadil.
Sesuai jadwal, hari ini Rizieq Shihab dan menantunya Muhammad Hanif Alatas akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq, Najw Shihab.
Dijadwalkan, keduanya menjalaninya pemeriksaan pukul 10.00 WIB.
Namun keduanya belum terlihat di Polda Metro Jaya hingga pukul 13.00 WIB.
Jelang pemeriksaan Rizieq Shihab, sejumlah kendaraan taktis telah disiagakan.
Mobil pengurai massa alias Raisa, mobil anti huru-hara, dan sejumlah water cannon terlihat di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Klarifikasi FPI
Beredar surat klarifikasi Front pembela islam (FPI) menyiarkan siaran pers terkait kejadian dini hari tadi di tol Cikampek.
Adapun pihak FPI membeberkan kronologi kejadian versi mereka terkait penyerangan terhadap imam besar habib Rizieq.
Berikut isi pernyataan FPI yang berhasil diterima oleh tim redaksi Tribunsumsel, senin (7/12/2020).
"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB.
Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang timur. Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga,sambil memulihkan kondisi.
Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti.
Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB).
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga.
Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi.
Kami mohon doa agar 1 mobil yang tertembak berisi 6 orang lasker yang diculik agar diberi keselamatan.
Dan mohon doa juga IB HRS. untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliu beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan.
Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih 6 orang lasker yang hilang diculik.
Demikian pernyataan ini kami buat."