MIT Diduga Dalang Pembunuhan Satu Keluarga dan Pembakaran 7 Rumah Di Sigi, Aksi Balas Dendam ?

"Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak dan menantu," katanya

Kompas.com
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).(Dok. Divisi Humas Polri) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Warga di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, digegerkan dengan pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 09.00 WITA.

Pelaku pembunuhan tersebut diperkirakan berjumlah enam orang.

Dari penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, mereka diduga berasal dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Untuk mengejar pelaku pembunuhan itu, Satgas Operasi Tinombala saat ini telah dikerahkan untuk mengejar para pelaku.

Sekretaris Desa Lemba Tongoa Rifai mengatakan, korban pembantaian berjumlah empat orang. Mereka diketahui masih satu keluarga.

Baca juga: 4 Warga Tewas Dibantai di Sigi Sulteng, Polisi Duga Dilakukan Kelompok Teroris Ali Kalora

"Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak dan menantu," katanya dilansir dari Antara.

Saat kejadian itu situasinya cukup mencekam. Bahkan, beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah korban lari ketakutan dan memilih bersembunyi ke dalam hutan.

"Kalau situasi tentunya masih mencekam, mayat untuk sementara masih di TKP," jelasnya.

Mendapat laporan itu, polisi langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Menyikapi aksi pembunuhan sadis yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal itu sebanyak 150 kepala keluarga di desa tersebut kini diungsikan.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.

Sebab, lokasi pembunuhan tersebut diketahui masih sepi dan berada di tempat terpencil.

"Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk," kata Kepala Desa Lemban Tongoa, Deki Basalulu.

Menurut Deki, jumlah pelaku yang melakukan pembantaian itu sekitar enam orang.

"Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang," jelasnya.

Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama mengatakan, pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut diduga kuat adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan.

Terindikasi," terangnya, Sabtu (28/11/2020).

Adapun terkait kondisi keamanan saat ini, Yoga mengatakan di lokasi kejadian sudah berangsur kondusif.

Anggota polisi dan satgas juga diterjunkan untuk melakukan trauma healing agar warga sekitar tak mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

Sedangkan jenazah para korban setelah dievakuasi akan segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara, Karopenmas Mabes Polri Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.30 WITA.

"Pada hari Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA Anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu," kata Awi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).

Awi mengatakan, ditemukan ada empat jenazah yang tewas secara mengenaskan.

Selain itu, ada tujuh rumah yang dibakar oleh orang tidak dikenal.

"Olah TKP dilakukan Polres Sigi Pada pukul 18.00-23.00 Wita oleh Tim Gabungan Polres Sigi yang dipimpin oleh Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama," ujar dia.

Awi menuturkan, dari lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tak dikenal (OTK). Ada tiga orang bawa senjata api laras panjang dan dua senjata api genggam.

Para saksi pun yakin bahwa tiga OTK tersebut adalah bagian dari kelompok teroris yang dipimpin Ali Kalora.

Satgas Tinombala Tembak Dua Teroris MIT

Sebelumnya, Dua terduga teroris tewas ditembak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (17/11/2020) lalu.

Kedua terduga teroris yang berinisial W alias AAM alias Bojes dan AA alias Azis merupakan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menyebut, dua terduga teroris tersebut melawan saat penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan Satgas Tinombala.

“Pada saat dilakukan penangkapan, kedua tersangka melakukan perlawanan dan dilakukan tindakan tegas dan terukur, yang menyebabkan dua tersangka meninggal dunia,” ujar Awi saat memberikan keterangan di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).

Adapun dari penangkapan tersebut, tim menyita sebanyak 22 barang bukti, yakni dua pucuk senjata revolver serta amunisinya, dua bom lontong, 20 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter. Tim juga mengamankan GPS, kompas, senter kepala, serta uang tunai sebanyak Rp 306.000.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved