KKB Papua Berulah, 3 Prajurit TNI AD Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Tertembak, Berikut Sosoknya

KKB Papua Kembali Berulah, 3 Prajurit TNI AD Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Tertembak, Berikut Sosoknya

Editor: Slamet Teguh
PENDAM XVII/ CENDERAWASIH
Ilustrasi TNI-Polri baku tembak dengan KKB Papua. Di artikel ini diulas sosok 3 anak buah Jenderal Andika Perkasa yang kena tembakan KKB Papua di Nduga. 

TRIBUNSUMSEL.COM - KKB Papua kembali berulah. 

Membuat tiga prajurit TNI AD anak buah Jenderal Andika Perkasa tertembak.

Inilah sosok 3 prajurit TNI AD anak buah Jenderal Andika Perkasa yang kena tembakan KKB Papua di Kabupateng Nduga, Kamis (26/11/2020).

Kronologi baku tembak antara TNI AD dan KKB Papua itu terjadi saat Tim Gabungan TNI yang sedang berpatroli.

Tiga anggota TNI yang terluka yakni Serda Abriadi luka tembak di paha, Kopda Subair Purnomo alami luka tembak di pergelangan tangan kanan dan paha kanan, dan Prada Fajar Rosadi mengalami luka tembak di leher sebelah kanan.

Mereka adalah anggota TNI AD dari Yonif R 700/WYC.

Kapen Kogabwilhan III Kol CZI IGN Suriastawa membenarkan kontak tembak antara anggota TNI AD dengan KKB Papua hingga menyebabkan tiga anggota TNI AD terluka.

Berikut kronologinya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi KKB Serang Pasukan TNI yang Sedang Patroli di Nduga, 3 Prajurit Terluka'

1. Tim gabungan sedang patroli

KKB Papua menyerang pasukan TNI yang sedang berpatroli di Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (26/11/2020).

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.15 WIT. 

Tim Gabungan TNI yang sedang berpatroli untuk menjamin keamanan wilayah tersebut diserang KKB Papua dari kelompok Egianus Kogoya.

Akibat serangan itu, mengakibatkan kontak senjata antara pasukan TNI dan KKB Papua.

“Kontak senjata pada hari ini terjadi sekitar pukul 15.15 WIT di sekitar Kampung Kendibam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Suriastawa, dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam. 

2. Baku tembak selama 30 menit

Menurut Suriastawa, pasukan TNI yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan pasukan gabungan yang berasal Yonif R 700/WYC.

Pasukan TNI ini memiliki tugas rutin mengamankan wilayah Kabupaten Nduga, Papua, dari gangguan KKB Papua. 

"Kontak senjata terjadi kurang lebih selama 30 menit.

Sampai dengan sore hari, TNI masih tetap melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ujar Suriastawa.

3. Tiga anggota TNI terluka  

Akibat kontak senjata tersebut, tiga prajurit TNI mengalami luka tembak dan sudah mendapatkan perawatan pertama di lapangan.

Kemudian, sore harinya seluruh korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian ke RSUD Mimika dengan aman menggunakan Heli Caracal TNI AU. 

“Yang bersangkutan dalam keadaan stabil dan baik-baik saja.

Bagaimanapun juga, TNI siap berkorban apa saja demi keselamatan masyarakat Papua dan Bangsa Indonesia” kata Suriastawa.

4. Ada anggota KKB Papua yang terluka parah

Suriastawa menambahkan, berdasarkan informasi dari prajurit TNI yang terlibat langsung dalam kontak senjata, masyarakat sekitar dan bukti-bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian, kemungkinan ada anggota KKB Papua yang tertembak dan luka parah.

Namun, seperti biasa, mereka dilarikan dan disembunyikan oleh rekan mereka.

“TNI tidak akan pernah lelah untuk mengamankan wilayah Papua dari gangguan kelompok pengacau seperti KKB Papua ini, dan terus akan melakukan pengejaran kepada mereka agar Papua bisa damai dan aman terutama menjelang bulan damai dan kasih dalam rangka menyambut perayaan Natal 2020,” pungkas Suriastawa.

Pratu Firdaus Gugur di Papua

Sebelumnya, dua anak buah Jenderal Andika Perkasa ditembak KKB Papua Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (6/11/2020).

Dalam insiden itu, satu prajurit gugur dan satunya lagi mengalami luka tembak. 

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Dua Prajurit TNI Ditembak, Satu di Antaranya Gugur atas Nama Pratu Firdaus'

Prajurit yang gugur adalah Pratu Firdaus. 

Pratu Firdaus merupakan anggota Satgas Yonif R 400/BR yang tertembak saat sedang melakukan patroli di Distrik Sugapa.

Patroli tersebut dilakukan guna memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.

"Dua prajurit TNI ditembak, satu di antaranya gugur atas nama Pratu Firdaus," ujar Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, melalui rilis, Jumat.

Petugas telah melakukan evakuasi terhadap para korban.

Hingga kini belum dijelaskan kronologi kejadian.

Namun, dikabarkan kedua korban akan dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (7/11/2020).

Suriaswata menyesalkan kejadian tersebut karena hingga kini bukan hanya TNI yang menjadi korban, tetapi juga warga sipil.

Gugurnya Pratu Firdaus menambah daftar korban jiwa akibat kontak senjata di Intan Jaya.

"Kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya," kata dia.

Diketahui, kontak senjata di Intan Jaya sebelumnya terjadi pada pertengahan September 2020.

Selama 14-19 September 2020, sebanyak enam jiwa melayang.

Keenam korban itu meliputi Laode Anas, Fatur Rahman, dan Badawi.

Ketiganya merupakan warga sipil.

Korban berikutnya adalah dua prajurit TNI yakni Serka Sahlan, Pratu Dwi Akbar Utomo, dan seorang Pendeta Yeremia Zanambani.

Adapun Pratu Dwi Akbar tewas usai terlibat kontak tembak dengan KKB.

KKB Papua juga sempat menembaki prajurit TNI yang mengirimkan logistik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10/2020).

Akibat serangan tersebut, ketiga prajurit TNI itu mengalami luka ringan.

Hal itu diungkapkan oleh Danrem 172 PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Pangemanan mengatakan, serangan itu terjadi di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Memang benar kendaraan pengangkut logistik ditembaki KKB saat menuju Oksibil dari Serambakom untuk mengambil logistik," kata Pangemanan di Jayapura seperti dilansir Antara, Selasa.

Menurutnya, kendaraan militer pembawa logistik itu ditembak dari jarak sekitar 200 meter.

Pangemanan mengatakan, tiga prajurit TNI itu hanya mengalami luka ringan.

Mereka telah ditangani tenaga medis di RSUD Oksibil.

"Tidak ada yang dievakuasi karena bisa ditangani paramedis di Oksibil, " kata Pangemanan.

Pangemanan belum mengetahui kelompok mana yang melakukan penyerangan.

Namun, anggota TNI sempat membalas tembakan itu.

"Anggota sempat membalas sehingga terjadi kontak tembak sebelum KKB lari ke hutan," jelas Pangemanan.

Danrem 172 PWY itu memerinci, tiga anggota TNI yang terluka di antaranya, Praka Hendrik yang mengalami luka tembak di telapak kaki kanan, Prada Heldan terkena ricochet di kaki, dan Prada Gusman terkena serpihan peluru di dada.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIT.

Kontak senjata melibatkan KKB Papua dan Satgas Pamtas Yonif 312/KH.

Sampai saat ini, TNI masih menginvestigasi kelompok mana yang melakukan serangan.

"Kita doakan bersama semoga situasi semakin kondusif, dan saudara-saudara kita yang berbeda pendapat dapat sadar dan kembali membangun daerahnya dalam bingkai NKRI," ujar Reza.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sosok 3 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Kena Tembakan KKB Papua di Nduga, Begini Kronologinya, https://surabaya.tribunnews.com/2020/11/27/sosok-3-anak-buah-jenderal-andika-perkasa-yang-kena-tembakan-kkb-papua-di-nduga-begini-kronologinya?page=all.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved