Berita Ogan Ilir

Guru di Ogan Ilir Jadi Konten Kreator Materi Pelajaran, Raup Untung dari YouTube

Selain materi pelajaran tersampaikan kepada siswa, guru yang menjadi konten kreator video dapat memperoleh keuntungan dari YouTube.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Kepala Disdikbud Ogan Ilir, Dr Arianto, MPd menunjukkan website belajar milik salah satu sekolah di Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ogan Ilir menegaskan kesiapan rencana belajar tatap muka pada Januari tahun depan.

Selain karena sudah disampaikan Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarim, Disdikbud Ogan Ilir juga telah mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa.

"Kami sudah kirim surat kepada orang tua siswa mengenai rencana belajar tatap muka ini dan mereka setuju," kata Kepala Disdikbud Ogan Ilir, Dr. Arianto, M.Pd, Jumat (27/11/2020).

Namun, rencana belajar tatap muka ini bisa saja berubah dengan memperpanjang masa belajar daring, tergantung situasi pandemi di Ogan Ilir.

"Kita akan akan lihat situasi pandemi dulu," ujar Arianto.

Mengantisipasi segala kemungkinan, Disdikbud Ogan Ilir menyiapkan pelatihan belajar digital kepada guru.

Metode belajar daring dengan menggunakan teknologi ini diharapkan dapat menimbulkan kesenangan bagi siswa dan keuntungan finansial bagi guru.

"Sebenarnya belajar daring ini kan memang sudah dilakukan sejak April lalu. Namun bagi guru yang belum menguasai teknis media sosial ini, akan kami latih," ungkap Arianto.

Ia mengatakan, seluruh sekolah di bawah urusan Disdikbud Ogan Ilir yakni 80 SMP dan 264 SD, memiliki website masing-masing.

Website tersebut dimanfaatkan guna mendukung kegiatan belajar-mengajar daring.

Ke depan, guru dipersiapkan untuk membuat konten video mengajar sekreatif mungkin.

"Video mengenai penjelasan mata pelajaran tertentu, diunggah di website sekolah tersebut. Guru harus bisa membuat video sekreatif mungkin sehingga dapat dicerna dengan baik oleh siswa. Sehingga proses belajar-mengajar daring menjadi efektif dan menyenangkan," jelas Arianto.

Selain materi pelajaran tersampaikan kepada siswa, guru yang menjadi konten kreator video dapat memperoleh keuntungan dari YouTube.

"Video yang diunggah ke website sekolah itu, link-nya kan ke YouTube. Jadi semakin menarik video belajar, semakin banyak yang suka dan nonton, nanti dapat raup pemasukan dari YouTube. Kan gitu," papar Arianto.

Untuk merealisasikan praktik belajar daring dengan video konten kreator ini, Disdikbud Ogan Ilir akan mengadakan pelatihan bagi guru yang membutuhkan.

"Bagi yang membutuhkan pelatihan konten kreator video belajar ini, kami adakan pelatihan. Ini semua sedang kami persiapkan untuk kemungkinan masa perpanjangan belajar daring," terang Arianto.

Ikuti Kami di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved