Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Edhy Prabowo Menteri KKP Ditangkap KPK, Ekspor Benih Lobster Mendadak Jadi Sorotan

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) ini terjadi Rabu (25/11) dinihari di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di kawasan Lapangan Banteng,

Editor: Moch Krisna
Instagram Edhy Prabowo
Kegiatan Edhy Prabowo saat di Amerika Serikat 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango, mengonfirmasi penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) ini terjadi Rabu (25/11) dinihari di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

"Benar kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Pomolango, seperti dikutip Kompas.com, Rabu pagi ini.

Pimpinan KPK ini belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait OTT KPK terhadap pejabat tinggi Negara yang baru pulang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Belum diketahui kasus dugaan korupsi yang menjerat Menteri Edhy. Namun diduga terkait dengan tugas-tugasnya sebagai Menteri KKP.

Tidak banyak kebijakan Menteri Edhy Prabowo yang selama ini menjadi sorotan media, selain kontroversi benih lobster. Edhy Prabowo membukan izin ekspor benih lobster, padahal Menteri Susi Pudjiastuti (meneteri sebelumnya) melarang ekspor "bayi-bayi" lobster.

Bukan hanya mengeluarkan kebijakan kontroversial, Menteri Edhy Prabowo, sempat bersetru dengan Susi Pudjiastuti terkait kebijakan tersebut. Masing-masing menyampaikan argumentasi terkait kebijakan pengurasan kekayaan alam ini.

Menjelang akhir tahun pertama kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin, selama bulan Agustus 2020, ekspor benih lobster mengalami peningkatan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi lonjakan ekspor mencapai 6,43 juta dollar AS atau Rp 94,5 miliar (kurs Rp14.700). Ekspor benih lobster itu meningkat selama pandemi Covid-19, dengan berat keseluruhan mencapai 4.216 kilogram.

Kepala Pusat Karantina Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Riza Priyatna mengatakan, meningkatnya ekspor pada Agustus 2020 ini terjadi karena berlimpahnya benih lobster.

"Melihat BPS terkait ekspor lobster (lobster konsumsi, lobster muda dan benih bening lobster) kemungkinan iya mencapai angka tersebut. Ini di sebabkan adanya kelimpahan benih," kata Riza seperti dikutip Kompas.com, September lalu.

Kendati ekspor meningkat, BPS memastikan budidaya benih pun berjalan dengan baik. "Budidaya berjalan dengan baik dan ekspor yang sesuai permintaan pasar," kata Riza.

Berdasarkan data BPS, ekspor benur pada Agustus ini mengalami kenaikan sebesar 75,20 persen dibanding Juli 2020. Pada Juli, ekspor mencapai 3,67 juta dollar AS dengan berat 1.389 kilogram.

Angka itu naik berkali-kali lipat dibanding ekspor Juni yang sebesar 112.900 juta dollar AS. Dari segi kuantitas, ekspor benur melonjak 135,66 persen pada Agustus 2020.

Adapun negara pengimpor benih lobster Indonesia sepanjang Juli-Agustus 2020 ini adalah Taiwan dan Vietnam. Pada Agustus, ekspor benur masih didominasi oleh Vietnam sebesar 6,43 juta dollar AS dengan berat 4.216 kilogram.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved