Markas Kodam Jaya Banjir Karangan Bunga, Ucapannya Macam-macam, Dijadikan Tempat Selfie
Alhasil, hal ini menarik perhatian sejumlah masyarakat, khususnya pengendara yang melintas.
"Saya peringatkan, dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba menganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat islam, tidak," katanya.
DPR: Sudah sesuai Tupoksinya
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut perintah Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman kepada anggotanya untuk mencopot baliho Habib Rizieq Shihab (HRS), sudah sesuai dengan tupoksinya.
Dave menjelaskan, apa yang dilakukan Pangdam Jaya sudah sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku dan melanjutkan pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Jadi ini sudah searah, tidak ada aturan yang dilanggar, justru ini menegakkan. Ini perlu dijalankan agar selalu terjadi keamanan dan ketenangan, jangan sampai terjadi kekisruhan," papar Dave saat dihubungi, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
"Ini tugas fungsinya TNI juga, tidak overstepping ataupun mengambil tugas dari satuan manapun. Tugas TNI itu untuk menegakkan keamanan di semua sektor," sambung Dave.
Terkait pernyataan Pangdam Jaya yang menilai bila perlu Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, Dave menyebut setiap individu maupun kelompok yang ada di Indonesia harus patuh terhadap hukum.
"Siapapun melakukan pengerusakan tempat dengan mengatasnamakan agama atau apapun, itu sudah salah. Kita kan negara hukum, semua harus dikembalikan ke hukum," ucap politikus Golkar itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ratusan Karangan Bunga Banjiri Halaman Markas Kodam Jaya di Cawang hingga Jadi Latar Foto Selfie
dan
Tribunnews.com dengan judul 4 Poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Serukan Pembubaran FPI