Jerinx Divonis Penjara 14 Bulan, Ini pesan Sang Istri, Nora Alexandra untuk Penggebuk Drum SID

Terkait kasus ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jerinx SID divonis hukuman satu tahun dua bulan.

Tribun Bali/Rizal Fanany
I Gede Ary Astina alias Jerinx sempat bercengkrama dengan istrinya Nora Alexandra sebelum menjalani sidang agenda pemeriksaan terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian 'IDI Kacung WHO' di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (27/10/2020) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terkait kasus ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jerinx SID divonis hukuman satu tahun dua bulan.

Meski Jerinx SID divonis bersalah, Nora Alexandra tulis ungkapan romantis untuk sang suami.

Ungkapan tersebut ditulis melalui akun Instagram pribadinya, @ncdpapl.

Di akun Insta Storynya, Nora Alexandra menuliskan perasaan kepada suaminya tersebut.

"We love you," tulis Nora Alexandra di akun Instagram @ncdpapl, Kamis (19/11/2020).

Drummer SID, I Gede Ary Astina alias Jerinx di rutan Polda Bali, Nora Alexandra.
Drummer SID, I Gede Ary Astina alias Jerinx di rutan Polda Bali, Nora Alexandra. (Kolase TribunStyle (I Wayan Erwin Widyaswara/Tribun Bali/ instagram @ncdpapl))

Saat vonis dibacakan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Kamis pagi, Jerinx SID dinyatakan bersalah dan dijatuhi vonis 1,2 tahun melakukan ujaran kebencian.

Majelis hakim menyatakan, I Gede Aryastina alias Jerinx terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan meyakinkan dengan sengaja dan tanpa hak mengunggah ujaran untuk menyebar kebencian.

"Menjatuhkan pidana penjara selama satu tahun dua bulan dan denda Rp 10 juta. Apabila tak dibayar diganti kurungan satu bulan," kata Ida Ayu Nyoman Adnya Dewi, ketua majelis hakim PN Denpasar.

Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut Jerinx selama tiga tahun penjara.

Permintaan Jerinx untuk diberikan hukuman masa percobaan tahanan tidak dikabulkan majelis hakim.

Pertimbangan Majelis Hakim Jatuhi Vonis 14 Bulan Penjara untuk Jerinx

Majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan vonis penjara 14 bulan terhadap Jerinx SID setelah melalui berbagai pertimbangan.

Pertimbangan majelis hakim itu dibacakan saat sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali, Kamis (19/11/2020).

Terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx saat menemui wartawan seusai menjalani sidang di Polda Bali, Selasa (22/9/2020)
Terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx saat menemui wartawan seusai menjalani sidang di Polda Bali, Selasa (22/9/2020) (Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara)

Salah satunya bahwa keterangan saksi perihal insiden seorang ibu meninggal karena menjalankan rapid test sebelum melahirkan dianggap tak bisa dijadikan pembenaran.

"Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi-saksi, I Gusti Ayu Ariyanti dan Nyoman Yudi Prasetiya Jaya tentang peristiwa yang dialaminya untuk mendapatkan pelayanan rumah sakit," kata anggota majelis hakim I Dewa Made Budi Watsara saat sidang putusan di PN Denpasar.

"Menurut majelis hakim tidak dapat dijadikan alasan pembenar bagi terdakwa untuk melakukan posting-postingan di akun miliknya."

"Postingan yang dianggap menyudutkan para dokter maupun petugas pelayanan kesehatan," ujarnya lagi.

Kesaksian dari dua rekan band-nya Boby Kool dan Eka Rock soal aksi sosial Jerinx hanya bisa dijadikan untuk meringankan hukuman.

"Keterangan saksi-saksi I Made Putra Budi Sartika (Boby Kool) dan I Made Eka Arsana (Eka Rock) tentang kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan oleh terdakwa hanya dapat dijadikan alasan yang meringankan hukuman bagi terdakwa apabila dalam perkara ini dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana," kata hakim Budi Watsara.

Selain itu, hakim membacakan kesaksian dari kedua rekan band Jerinx yang mengatakan kalimat 'wake up the fuck Indonesa' dan 'hello fuckimg every body' bukanlah kalimat hinaan atau ujaran kebencian.

"Bahwa kata-kata 'wake up the fuck Indonesia' itu sebenarnya kata-kata yang sering kami gunakan di panggung ketika selalu menggunakan kata-kata Californian Style, yaitu untuk mengajak orang-orang bersemangat lagi."

"Kata-kata seperti itu adalah sering kami ucapkan di atas panggung seperti 'hello fucking everybody' itu bukan kata-kata kasar atau menghina."

"Tetapi membangkitkan semangat saat terdakwa terbiasa dengan kata-kata Californian Style seperti itu dalam kesehariannya."

"Bahwa gaya Californian Style sering kami gunakan pada saat manggung di mana sering menggunakan kata-kata 'fuck' biar lebih keren dan membangkitkan suasana memang kedengarannya agak kasar, tapi itu bukan kasar, itu bermakna untuk lebih semangat," ujarnya lagi.

Kemudian, I Gede Aryastina alias Jerinx divonis hukuman penjara selama setahun dua bulan atau 14 bulan dan denda Rp 10 juta.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I Gede Aryastina alias Jerinx dengan pidana penjara selama 1 tahun dan denda sebesar Rp 10 juta dikurangi selama terdakwa ada dalam tahanan dengan perintah tetap berada dalam tahanan," kata ketua majelis hakim Ida Ayu Nyoman Adnya Dewi.

Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang ingin memenjarakan Jerinx selama 3 tahun penjara.

Setelah pembacaan vonis hukuman itu, Jerinx mengatakan ingin pikir-pikir untuk ajukan banding ke pengadilan lebih tinggi.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jerinx SID Divonis Bersalah dan Dihukum 1,2 Tahun Penjara, Nora Alexandra: We Love You!.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pertimbangan Majelis Hakim Jatuhi Vonis 14 Bulan Penjara untuk Jerinx, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/19/pertimbangan-majelis-hakim-jatuhi-vonis-14-bulan-penjara-untuk-jerinx?page=all.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Intan Ungaling Dian

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved