Berita Selebriti
TERANCAM di Bui, Nikita Mirzani Disebut Jadi Otak Pemukulan Isa Zega, Polisi Didesak Menindak Nyai
Lagi-lagi Nikita Mirzani terancam berurusan dengan aparat hukum.Bukan karena masalah dengan pimpinan FPI, namun namanya
TRIBUNSUMSEL.COM -- Lagi-lagi Nikita Mirzani terancam berurusan dengan aparat hukum.
Bukan karena masalah dengan pimpinan FPI, namun namanya disebut-sebut dalam kasus lain.
Nama Nikita Mirzani disebut-sebut sebagai otak dalam kasus penganiayaan terhadap Isa Zega.
Yang sudah berkubu dengan Medina Moesa dan Elza Syarief seteru Nikita Mirzani.
Isa Zega menggelar jumpa pers terkait kasus pemukulan yang ia alami di Kalibata City.
Dalam jumpa pers itu Isa membawa dua pria yang mengaku sebagai teman dari pelaku tindak pemukulan.
Pria tersebut bernama Devi dan Barney, keduanya secara blak-blakan mengaku bahwa tindakan pemukulan yang dilakukan temannya itu atas permintaan dari Nikita Mirzani.
"Saya Devi, saya dapat telepon dari teman saya untuk dapat orderan pemukulan," kata Devi, di kantor Elza Syarief, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).
"Sudah ketemu (teman) saya tanya orderannya seperti apa. Teman saya bilang 'pukul orang', dia bilang mami zega (target), orderannya katanya dari Nikita Mirzani," terangnya.
Devi menjelaskan kronologi dirinya mendapat pesanan untuk melakukan pemukulan di kawasan Kalibata City.
Kemudian, mereka mencari target di sekitar kawasan Kalibata City, tempat target yakni Isa Zega biasa nongkrong.
"Dua hari kemudian kita cari mami Zega itu di Kalibata City itu belum ketemu, empat hari lah kita cari, pas ketemu mami Zega itu hari keempat," beber Devi.
"Katanya nongkrong di tempat nongkrong biasa, aku kirim foto ke teman dia bilang itu orangnya udah tepat. Udah langsung kita pukulin, itu kita dikejar security lari," lanjutnya.
Setelah ia bersama teman-temannya tertangkap, Devi mencoba menutupi dalang di balik aksi pemukulan yang ia lakukan. Kepada kepolisian ia mengaku memukul Isa Zega karena tersinggung ketika saling pandang.
"Terus kita di polsek kasih keterangan bahwa tidak ada yang nyuruh kita, karena kami ditekan di sana ini pasti ada suruhan, alasan kita di kepolisian karena merasa tersindir saat lewat lihat-lihatan," jelasnya.