Habib Rizieq : Kalau Mau Dialog dan Rekonsiliasi Ahlan Wa Sahlan

Ia mengatakan, pihaknya telah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017.

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku siap membuka pintu rekonsiliasi dengan pemerintah.

Habib Rizieq menyebut siap membuka pintu asal diawali dengan dialog terbuka.

Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).

“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan enggak boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. Kriminilasisi sudah enggak boleh,” ujar Habib Rizieq.

Ia mengatakan, pihaknya telah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017.

Saat itu, pintu rekonsiliasi dibuka pasca aksi 212 tahun 2016 kemudian ada tabligh akbar di Masjid Istiqlal.

Baca juga: Dia ada Hubungan Gelap Sama Istri Saya, Luapan Emosi Penusuk Kadispora OKUS, Dendam Sejak 2018

Baca juga: Satu Keluarga Meninggal setelah Resepsi Pernikahan, Awalnya Pengantin Wanita, Disusul Ibu dan Ayah

Baca juga: FAKTA BARU Video Asusila 48 Detik Oknum PNS, Diduga Dokter dan Bidan di Puskesmas, Lokasi Terbongkar

“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum PilkadaDKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” ungkapnya .

Meski demikian, Habib Rizieq menyebut pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi.

Justru, katanya, pemerintag bertindak dengan mengkriminalisasi para ulama.

“Stop dulu kriminalisasi pra aktivitasnya tunjukan dulu niat baiknya. Kalau mau dialog dan rekonsiliasi ahlan wa sahlan, kita siap dialog dan damai kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” jelasnya.

Baca juga: Hati Suami Hancur saat Tahu Istri Hamil setelah 3 Bulan jadi Pasien RSJ, Faktanya Terbongkar

Cerita Habib Rizieq Soal Kepulangan

Habib Rizieq yang mendapat gelar Singa Allah dari Sayid Alawi ulama terkemuka di Mekkah telah tiga tahun lebih tinggal di Arab Saudi

Pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah menetap di Arab Saudi.

Habib Rizieq akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta (CGK), Tangerang, Banten, pada Selasa (10/11/2020) lalu.

Pada sambutan pertamanya di Indonesia, Habib Rizieq membantah isu-isu miring seputar dirinya di Arab Saudi, bahkan mengklaim ditawari oleh pemerintah Arab Saudi untuk tinggal selamanya di sana.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. (Tribunnews/Jeprima)

Hal itu disampaikan olehnya, pada Selasa (10/11/2020), di Petamburan, Jakarta, dan diunggah di akun YouTube FRONT TV.

Ia mengatakan, setelah dirinya membantah terlibat masalah hukum di Indonesia, pemerintah Arab Saudi justru meminta maaf.

"Akhirnya pemerintah Saudi ini, otoritas yang berwenang, mereka justru akhirnya meminta maaf," kata dia.

Habib Rizieq menyebut, pihak otoritas Arab Saudi meminta maaf karena telah menerima informasi yang salah.

Pria yang terkenal santer menyuarakan kritik terhadap pemerintah itu bahkan mengklaim dirinya ditawari untuk tinggal seumur hidup di Arab Saudi.

"Saya ditawarkan, 'Habib Anda mau pulang besok ke Indonesia atau tinggal di sini selamanya, silakan'," ucap Habib Rizieq menirukan percakapannya dengan otoritas Arab Saudi.

Dirinya mengaku pada Malam minggu sebelum pulang ke Indonesia, ia sempat menemui sejumlah petinggi pemerintah Arab Saudi.

"Saya ke Riyadh, saya diundang resmi ke Riyadh," ujarnya.

"Saya ketemu petinggi di sana."

Habib Rizieq mengatakan, ia ditawari izin agar bisa tinggal di Arab Saudi selamanya.

"Jadi bohong kalau ada yang bilang saya punya persoalan," tegasnya.

"Kalau pejabat jangan sembarangan bicara," sambung Habib Rizieq.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan kasus yang dihadapi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dengan pemerintah Arab Saudi.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Cokro TV, diunggah Selasa (3/11/2020).

Diketahui sebelumnya ulama yang dikenal dengan nama Habib Rizieq itu membantah dirinya mengalami masalah imigrasi overstay di Arab Saudi.

Ia menegaskan sudah mendapat perpanjangan izin visa.

Namun Mahfud MD justru menyebutkan tokoh ulama tersebut memang mengalami masalah imigrasi.

"Oleh pemerintah Arab Saudi itu dicatat, diberi garis merah bahwa ini (Rizieq) tidak boleh keluar karena melakukan penghimpunan uang secara ilegal, tapi itu sudah dicabut," kata Mahfud MD.

"Tapi satu hal yang belum dicabut, dia itu akan dideportasi karena melakukan pelanggaran imigrasi," ungkapnya.

Mahfud menjelaskan justru Habib Rizieq sendiri yang terkesan tidak ingin dideportasi dari Arab Saudi.

Diketahui berulang kali beredar isu Rizieq hendak pulang ke Indonesia, tetapi rencana itu tertunda dengan berbagai alasan.

"Sekarang ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia tapi tidak mau dideportasi," papar Menko Polhukam.

"Dia ingin pulang terhormat," lanjutnya.

Terkait kepulangan Rizieq tersebut, Mahfud menegaskan tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintahan Indonesia.

Hal itu dinilai sebagai urusan pribadi Habib Rizieq.

"Silakan saja, urus begitu. Itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi, bukan urusan kita," tegas Mahfud.

Pakar komunikasi sekaligus pembawa acara Ade Armando lalu menanyakan lebih lanjut penyebab Rizieq dicekal.

"Pelanggaran imigrasinya apa, Pak?" tanya Ade Armando.

"Overstay," ungkap Mahfud.

"Jadi overstay, dia didenda," komentar Ade.

"Dugaan pidananya itu tidak ada lagi, tapi overstay, sejak dulu," Mahfud membenarkan.

Diketahui sebelumnya Rizieq membantah dirinya overstay di Arab Saudi, bahkan mengumumkan ancaman terhadap pihak-pihak yang menuduh dirinya melakukan pelanggaran tersebut.

"Oleh sebab itu akan dideportasi sebagai melakukan pelanggaran keimigrasian," lanjut Mahfud MD.

"Jadi cerita bahwa pemerintah Indonesia secara khusus menghubungi pemerintah Saudi agar Rizieq Shihab pulang itu tidak benar?" tanya Ade mengonfirmasi.

"Selama saya menjadi menteri, tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti itu," tegas Mahfud. (TribunWow.com/Anung/Brigitta

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Habib Rizieq: Tidak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog

dan Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Klaim Ditawari Tinggal Seumur Hidup di Arab Saudi, Habib Rizieq Shihab: Saya Ketemu Petinggi di Sana

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved