Pembunuhan di Kasnariansyah

Hasil Forensik Jenazah Ibu 2 Anak Tewas di Rusunawa Kasnariansyah, Banyak Luka Tusuk di Tubuh Korban

Dapat kami katakan bahwa tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada korban. Namun memang luka tusuk sangat banyak dialaminya.

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Lokasi ditemukannya jenazah Titi Handayani, janda dua anak yang tewas dibunuh tetangganya di Rusunawa Kasnariansyah Palembang. 

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Hasil forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang terhadap jenazah Titi Handayani (36), menunjukkan adanya beberapa luka tusuk benda tajam
di tubuh korban.

Hal ini diungkapkan dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, dr Indra Sakti Nasution saat ditemui usai melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

"Luka tusuk itu ada di alis mata sebelah kanan, leher, dada dan tangan korban," ujarnya, Selasa (10/11/2020).

Atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban hanya menjalani pemeriksaan luar.

Lantaran hal tersebut pula, tim forensik tidak bisa memastikan secara detail penyebab kematian korban.

"Tapi dapat kami katakan bahwa tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada korban. Namun memang luka tusuk sangat banyak dialaminya," ujarnya.

Selanjutnya hasil pemeriksaan yang dilakukan, seluruhnya akan diserahkan pada aparat kepolisian untuk membantu proses penyidikan dalam kasus pembunuhan ini.

"Selanjutnya jenazah korban juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan di kampung halamannya," ujar dia.

Warga yang ada di Rusunawa Kasnariansyah yang mengetahui pelaku pembunuhan Titi adalah Yanto, langsung berupaya untuk mengejar pelaku.

Warga sempat mendatangi rumah pelaku, akan tetapi pelaku tidak ada di rumanya.

Saat itu, di rumah pelaku hanya ada istri, ibu dan kakak ipar pelaku. Keluarga pelaku Yanto ini, mengaku tidak mengetahui bila Yanto telah menghabisi nyawa Titi.

Namun, Wati merasa hal itu mustahil. Karena, seluruh warga Rusunawa Kasnariasnyah keluar rumah saat mendengar teriakan Titi di depan rumahnya.

Sedangkan, keluarga pelaku hanya berada di dalam rumah saat warga berbondong-bondong datang ke rumah korban Titi.

"Kata keluarganya tidak pulang ke rumah. Padahal, sebelum kejadian pelaku ini keluar rumah dan ada warga yang melihat. Di sini saya dan warga curiga, sehingga ditanya-tanya Yanto ini pergi kemana biasanya. Pasti pelaku datang ke rumah kakak iparnya, baru setelah polisi datang saya bilang kalau pelaku ini sembunyi di rumah kakak iparnya," cerita Wati.

Sebelum pelaku ditangkap, warga dan juga Wati sempat mencari pelaku di sekitar Rusunawa Kasnariansyah. Pencarian warga ternyata tidak membuahkan hasil. Warga malah menemukan bantal mlik korban di dekat basement belakang.

Dari sinilah, warga mengetahui bila pelaku kabur dari lantai 1 dengan cara melompat beralaskan bantal. Warga yakin juga, pelaku pasti mengalami luka. Karena, dengan melompat dari ketinggian sekitar 5 meter, membuat pelaku ini bisa mengalami patah kaki.

"Selain batal, ternyata pelaku ini juga sempat mengambil rokok dua bungkus dari rumah korban. Rokok ini kami temukan di dekat bantal. Entah apa tujuannya, pelaku ini juga mengambil dua bungkus rokok di rumah korban. Tetapi, di dekat bantal itu ditemukan dua bungkus rokok. Kemungkinajn rokok itu jatuh saat pelaku melompat dari lantai 1," ungkap Wati.

Kejadian ini, menurut Wati membuat heboh warga Rusunawa Kasnariansyah. Warga tidak menyangka, korban yang dikenal tidak pernah mengurusi rumah tangga orang lain atau sibuk menjelekan orang tewas dianiaya tetangganya sendiri.

Warga juga tidak habis pikir dengan pelaku, karena tidak lagi mencerna laporan dari istrinya yang sempat ribut mulut dengan korban.

"Suami istri ini sama tidak warasnya. Mungkin karena hal sepeleh saja dibesar-besarkan. Sampai akhirnya si Yanto ini membunuh Titi. Karena selama ini antara korban dan istri pelaku ini tidak ada masalah sama sekali," pungkas Wati.

Keluarga berharap agar pelaku pembunuh Titi Handayani (36), ibu dua anak yang tewas di Rusunawa Kasnariansyah Palembang, bisa segera mendapat hukuman setimpal.

Hal ini diungkap Heriansyah (44), paman korban saat ditemui di instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

"Keluarga kami dibunuh dengan sangat sadis. Kami sangat tidak terima dengan perbuatan itu," ujarnya, Selasa (10/11/2020).

Korban, diketahui memiliki dua orang anak yang masih berusia 5 tahun dan 10 bulan.

Saat ini kedua anak tersebut masih berada di salah satu rumah singgah kawasan Jakabaring Palembang untuk menghilangkan rasa trauma yang dialaminya.

Sebab peristiwa pembunuhan yang dialami ibunya, persis terjadi di depan mata anak korban.

"Anak-anak itu akan kami bawa ke kampung halaman kami," ujarnya.

Dikatakan Heriansyah, Keluarga baru mengetahui kabar tewasnya korban usai dihubungi salah satu kerabat mereka yang berada di Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Titi Handayani (36 tahun), saat bersama dua anaknya. Titi meninggal secara tragis di tempat tinggalnya Rusunawa Jalan Kasnariansyah, Kota Palembang, Selasa (10/11/2020).
Titi Handayani (36 tahun), saat bersama dua anaknya. Titi meninggal secara tragis di tempat tinggalnya Rusunawa Jalan Kasnariansyah, Kota Palembang, Selasa (10/11/2020). (Istimewa)

Dikatakan bahwa korban sebenarnya merupakan warga Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang sudah lama tinggal di Jakarta.

Baru sekitar enam bulan terakhir, korban tinggal di Kota Palembang dan menempati salah satu kamar di Rusunawa Kasnariansyah Palembang.

"Dia (korban) ini warga Pedamaran. Sempat juga merantau ke Jakarta lalu pulang lagi ke Palembang, baru beberapa bulan ini dia di Rusunawa," ujarnya.

Selanjutnya, jenazah korban akan dimakamkan di Desa Kampung III Kecamatan Pedamaran OKI.

"Rencananya akan langsung kami makamkan setibanya di kampung halaman," ujarnya.

Tak Terima Istri Dimarahi 

Detik-detik tewasnya Titi Handayani (36), Ibu rumah tangga beranak dua yang menghembuskan napas terakhir akibat dibunuh tetangganya, diungkapkan warga sekitar.

Diketahui, pelaku pembunuhan itu merupakan Yanto (25) tetangga korban yang juga sama-sama tinggal di Rusunawa Kasnariansyah Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang

Tetangga menyebut, siang hari sebelum tindak pembunuhan itu terjadi, antara korban, DY (14) istri pelaku dan Y, kakak ipar pelaku sempat terjadi selisih paham.

Tetangga menduga, hal itu dipicu oleh istri tersangka yang diduga sengaja mengadu domba antara korban dengan Y, kakak ipar pelaku.

"Kakak ipar korban, sebut saja inisialnya Y (perempuan) kemarin siang sekitar jam 12.00 mendatangi rumah korban. Dia komplain dan agak sedikit marah. Tersinggung dengan status di sosial media korban," ujar salah seorang tetangga korban yang enggan disebutkan namanya, Selasa (10/11/2020).

Namun, kejadian itu tidak sampai menimbulkan keributan dengan korban.

Saat itu, sejumlah tetangga juga memberikan kesaksian untuk menjelaskan duduk perkara Kesalahpahaman itu.

"Akhirnya kita sama-sama tahu bahwa salah paham itu karena DY, istri Yanto (pelaku) sengaja mengadu domba korban dengan Y, kakak ipar Yanto. Dari situ kakak ipar Yanto langsung marah ke istri Yanto," ujarnya.

"DY itu memang masih kecil, tapi sudah menikah. Usianya baru 14 tahun dan belum punya anak," ujarnya menambahkan.

Tetangga menduga, DY melaporkan kepada suaminya bahwa ia sudah dimarahi.

Yanto, diduga tidak terima istrinya dimarahi dan menganggap hal itu dilantari perbuatan korban.

"Padahal kemarin itu tidak sampai terjadi keributan. Korban orangnya sangat dewasa sekali, baik dan taat beragama. Dia juga tidak mudah terpancing emosi, jadi tidak terjadi keributan sama sekali kemarin. Itu kenapa, kami tidak menyangka bisa terjadi pembunuhan ini," ujarnya.

Sementara itu, setelah berhasil melakukan tindak kejahatannya, pelaku kemudian nekat melompat dari jendela belakang dengan yang jaraknya sekitar 5 meter dari tanah.

Salah seorang tetangga lain mengatakan, ada beberapa warga yang sempat melihat pelaku berlari pincang ke arah tembok belakang rusun yang batasi kawat besi.

Dikatakan bahwa pelaku nekat melompat batas kawat besi untuk berusaha melarikan diri.

"Kakinya patah karena melompat dari atas dan ada yang lihat dia (pelaku) lari pincang ke arah tembok yang ada kawat di belakang," ujar tetangga tersebut.

Dalam kesehariannya, korban diketahui membuka usaha warung kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari di rumahnya.

Usaha itu telah dijalani korban sejak tinggal di Rusunawa Kasnariansyah sekitar sejak 6 bulan lalu.

Warga mengaku sangat tidak menyangka dan syok atas kejadian itu.

Korban dan pelaku sama-sama dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah pada siapapun.

"Yanto kerjanya serabutan, kadang tukang bangunan, kadang apa saja. Sedangkan korban, orangnya baik sekali. Terlihat sekali orangnya berpendidikan dan sopan sama semua orang," ujarnya.

Rusunawa Kasnariansyah Palembang lokasi pembunuhan Titi Handayani, Selasa (10/11/2020).
Rusunawa Kasnariansyah Palembang lokasi pembunuhan Titi Handayani, Selasa (10/11/2020). (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Titi Handayani (36), ibu beranak dua yang tinggal di Rusunawa Kasnariansyah Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang, ditemukan tewas mengenaskan di depan kamar rusun yang ditempatinya, Selasa (10/11/2020) sekira pukul 02.00 pagi.

Warga menduga, korban dibunuh tepat di depan mata anaknya.

Korban diketahui memiliki dua orang anak yang masih berusia 5 tahun dan 10 bulan.

Hal ini pula yang dikatakan warga menjadi titik kunci terungkapnya dalang dari pembunuh Titi.

"Anaknya yang paling besar kasih tahu siapa yang sudah bunuh ibunya. Dia bilang, om Yanto yang bunuh mama," ujar Usman (60), salah seorang warga sekitar.

Dikatakan Usman, Yanto (25) merupakan tetangga korban.

Bahkan, kamar korban dan pelaku saling berhadapan.

Korban tinggal di kamar No 20 sedangkan pelaku tinggal di kamar 04.

Keduanya sama-sama menempati Blok D Lantai 1 Rusunawa Kasnariansyah Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang.

"Keduanya juga sama-sama baru tinggal disini. Korban mungkin sekitar 6 bulan tinggal disini. Sedangkan Yanto, sedikit lebih lama. Mungkin sekitar 8 atau 9 bulan tinggal disini," ujarnya.

Baca juga: Lihat Langsung Ibunya Dibunuh di Rusunawa Palembang, Anak Titi Handayani: Om Yanto yang Bunuh Mama

Usman berujar, pelaku diduga membunuh dengan menggunakan pisau dapur rumah korban.

Barang bukti tersebut saat ini sudah diamankan bersama dengan pelaku di Polsek Ilir Timur

"Kami semua disini, tidak tahu seperti apa kronologi pasti pembunuhan itu. Kami datang ke sini karena mendengar teriakan minta tolong Titi (korban). Saat kami tiba, dia sudah dalam keadaan penuh darah teriakan di depan kamarnya. Dan baru tahu pembunuhnya itu Yanto, setelah anaknya (korban) cerita," ujar Usman.

Y (25) diduga pelaku pembunuhan perempuan di rusunawa kasnariansyah (ist for tribun sumsel)
Setelah membunuh korban, pelaku sempat melarikan diri dengan cara melompat dari jendela belakang kamar korban yang jaraknya sekira 5 meter dari tanah.

Pelaku kemudian melarikan diri ke salah seorang rumah warga yang tidak jauh dari rusunawa tempatnya tinggal.

Dikatakan Usman, berdasarkan keterangan pemilik rumah yang didatangi pelaku, saat itu pelaku sempat berpura-pura habis mengalami kecelakaan.

Pelaku kemudian meminta perban, obat merah dan mendapat pinjaman tongkat untuk berjalan.

"Karena (dia) memang jalannya jadi pincang. Mungkin terkilir karena lompat dari kamar (korban) keluar," ujarnya.

Sementara itu, warga yang mendapat informasi identitas pelaku pembunuh Titi, langsung melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian.

Tak lama kemudian, pelaku kemudian diamankan dan segera dibawa ke Polsek Ilir Timur 1 untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami semua tidak tahu dan tidak menyangka akan ada kejadian ini. Pelaku dan korban sama-sama baik dan tidak ada masalah. Bahkan istri pelaku juga sering bantu jaga anak korban yang masih 10 bulan," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti latar belakang tindak pembunuhan ini terjadi.

Tribunsumsel.com akan kembali melaporkan perkembangan dari kasus pembunuhan sadis ini.

Ikuti Kami di Google

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved