Hari ke-23 3 Bocah Hilang Misterius, Orangtua Kacau Tak Karuan hingga Cari Nafkah Terbengkalai
“Dia itu sempat pulang ke rumah ngambil air sebelum hilang pada hari Minggu 18 Oktober 2020 kemarin, kejadiannya siang menjelang azan Zuhur," imbuhnya
Jadi firasat saya pun sudah gak menentu, mau percaya yang mana.
Tapi sejak awal firasat saya, anak saya tersesat di alam gaib," katanya.

Sejumlah kabar dari mulut ke mulut beredar di masyarakat, bahwa kejadian misterius ini ada kaitannya dengan penggarapan lahan area sawit oleh pihak LNK.
Di mana area lahan lokasi tempat anak hilang, dalam catatan sejarah dan leluhur masyarakat merupakan lahan yang diistimewakan untuk masyarakat setempat sejak zaman kolonial Belanda.
"Sekarang lahan ini digarap LNK, kalau gak salah sejak 2010, dulu ya tanah pemerintah kami setahunya.
Dulu ini sebagian memang ada tanah yang diperuntukan ke masyarakat zaman orangtua kami dulu.
Awalnya permukiman ini di atas dekat danau itu, lama kelamaan bergeser ke mari," kata Alamsyah.
Seorang praktisi spiritual, Ki Ageng ketika diminta pandangannya mengatakan, bahwa hilangnya ketiga korban berkaitan dengan terusiknya komunitas atau kehidupan makhluk di dimensi lain, yang disebut kaum orang Bunyan.
Selain itu, ada kaitan keterusikannya orang Bunyan atas aktivitas garapan.
"Mereka orang Bunyan merasa terusik, dengan aktivitas pengarapan lahan yang sudah ada perjanjiannya.
Jadi mereka ingin memberi pesan dengan hilangnya para korban.
Ada area lahan yang sudah diistimewakan, tidak bisa diganggu dalam perjanjian, dan sekarang itu diusik," ungkapnya.
Pada hari ke-23, warga mengatakan kawasan mereka sudah mulai sepi. Bahkan, pihak kepolisian dari Polsek Salapian dan Polres Langkat sudah mulai meninggalkan Dusun Pulka.
Proses pencarian sudah tidak seheboh pada sepekan pertama, di mana ratusan orang dari berbagai elemen berdatangan ke Dusun Palka.
Dikaitkan dengan Penemuan Ikan Mas