Mantan Mentan Bungaran Saragih Gembira, Sektor Pertanian Tumbuh di Tengah Kontraksi Ekonomi Makro
Menurut Bungaran, capaian tersebut bukan sesuatu yang mudah karena diraih pada saat situasi ekonomi makro tumbuh secara negatif
"Menurut saya kalau tidak ada agro industri, maka pertanian kita akan menurun. Hanya saja kalau kita lihat PDB kita saat ini, bisa dipastikan on fam dan off famnya berjalan dengan baik. Itulah mengapa ekonomi kita saat ini selamat jika dibandingkan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand atau Korea sekalipun. Kenapa? karena kita punya sistem agribisnis yang kuat," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatanya menyampaikan bahwa saat ini Kementan tengah mendorong berbagai perusahaan swasta untuk bersama-sama membangun pertanian Indonesia yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern.
Sebagai komitmen jangka panjang, Kementan menghadirkan program hilirisasi melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai pendobrak kerja luar biasa dalam peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan.
Program ini juga biasa disebut sebagai gerakan pemersatu kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.
"Saya menitipkan pesan kepada eksportir agar kalian membuka lapangan pekerjaan secara luas. Kami butuh tangan eksportir agar rakyat kita banyak yang kerja. Caranya tingkatkan ekspor kalian menjadi tiga kali lipat," tutupnya.
Sebagaimana diketahui bersama, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni bulan lalu mengalami surplus sebesar USD1,27 miliar.
Surplus ini terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor.
Adapun nilai ekspor secara keseluruhan pada bulan Juni 2020 mencapai USD12,03 milar. Sedangkan impor selama Juni sebesar USD10,76 miliar. (rel)