Miris, Banyak Lulusan Sarjana dengan IPK 4 Malah Susah Diterima Kerja, Ini Penyebabnya

Kebanyakan perusahaan akan mempertimbangkan atau bahkan langsung menolak seseorang yang lulus dengan IPK Sempurna.

apakabarkampus.com/Google
Ilustrasi Sarjana 

TRIBUNSUMSEL.COM - Banyak sarjana lulusan Cum laude sulit mendapat kerjaan.

Lulus dengan IPK sempurna adalah impian dan dambaan setiap mahasiswa. Pasalnya IPK 4 atau IPK sempurna menandakan bahwa Anda merupakan orang yang termasuk cerdas dan cekatan.

Banyak mahasiswa berlomba-lomba dan berjuang sekuat tenaga untuk dapatkan IPK 4.

Para Mahasiswa berfikir bahwa usai mendapatkan IPK yang sempurna maka dirinya akan dengan mudah diterima suatu perusahaan. Nyatanya persepsi tersebut justru kurang tepat.

Seorang Human Resource Development Creator, Junar Asunyi mengungkapkan bahwa justru mahasiswa yang lulus dengan predikat IPK 4 akan lebih sulit diterima di sebuah perusahaan.

"Jika Kalian lulus dengan IPK 4, kebanyakan perusahaan akan menolak kandidat seperti itu," tutur Junar Asunyi dikutip Sonora.ID melalui laman TikTok pribadinya.

Namun, disini Junar menegaskan bahwa tidak semua perusahaan langsung memberikan penolakan terdapap mahasiswa yang lulus dengan IPK sempurna.

Junar mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan HRD jika kandidat yang dijumpainya lulus dengan IPK sempurna.

Kebanyakan perusahaan akan mempertimbangkan atau bahkan langsung menolak seseorang yang lulus dengan IPK Sempurna.

"Saya tidak bilang seluruh perusahaan akan langsung menolak Anda yang lulus dengan IPK sempurna, namun mayoritas HRD perusahaan akan mempertimbangkan bahkan menolak orang yang seperti itu." lanjut Junar.

Lalu apasi penyebab banyak perusahaan yang enggan memperkerjakan seseorang yang lulus dengan IPK 4 atau sempurna?

Alasannya adalah kondisi psikologis dari mayoritas orang yang lulus dengan IPK sempurna. Kebanyakan orang yang lulus dengan IPK sempurna akan memiliki beberapa karakter yang merugikan perusahaan.

Salah satu karakter yang dimaksud adalah terlalu kaku dalam mengatasi sebuah masalah, susah untuk diajak berkerja sama, bahkan beberapa orang akan susah diajak berkembang lantaran merasa bahwa dirinya 'lebih sempurna' dari yang lain.

Tentunya karakter tersebut tidak selalu ada disetiap individu yang lulus dengan IPK sempurna. Semua karakter kembali kepada pribadi masing-masing individu.

Sebenarnya yang membuat Anda ditolak oleh perusahaan bukan melulu mengenai IPK sempurna tetapi karakter dan rasa yang terlalu bangga mengagung-agungkan sebuah 'angka'.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved