"Aduh Anak Buahku", Kekesalan Megawati Pergoki Kader PDIP Duduk saat Nyanyikan Indonesia Raya
Megawati lalu menantang anak buahnya untuk mengaku siapa yang kedapatan duduk saat acara seremonial berlangsung.
"Siapa yang akan menghormati bendera kita, ketua umum kita, siapa yang akan menghormati merah putih (bendera), presiden kita, kalau bukan bangsanya," papar Megawati.
Selanjutnya Megawati menyindir pihak-pihak yang menghujat sistem pemilihan presiden di Indonesia.
Ia menyinggung bagaimana sistem Pemilu di Indonesia sudah bersifat langsung, umum, bebas rahasia, jujur dan adil (luber jurdil)
"Mau apa lagi? Masih aja mendongkel-dongkel," tegas Megawati.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-55.40:
Megawati: Sabar, Entar Kita Tanding Lagi 2024
Masih dalam kesempatan yang sama, memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang ingin jadi presiden.
Ia meminta kepada mereka untuk bisa bersabar menunggu tahun 2024.
Megawati mulanya menyinggung soal kerusuhan dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dirinya mengingatkan jumlah kerugian yang diakibatkan dari kerusakan tersebut, satu di antaranya adalah rusaknya sebuah halte TransJakarta setelah dibakar oleh pendemo.
"Masyaallah susah-susah bikin halte-halte TransJakarta, enak aja dibakar-bakar, emangnya duit lu," ujar Megawati.
"Ditangkap enggak mau, bagaimana ya, lucu banget ini Republik Indonesia ini sekarang," imbuhnya.
Megawati lantas menyinggung pihak-pihak yang mempunyai keinginan untuk menjadi presiden.
Meski membenarkan bahwa keinginan menjadi presiden merupakan hak bagi setiap warga negara, Presiden kelima RI itu tetap mengingatkan untuk tetap bijak.
Terlebih dikatakannya, urusan pemilihan presiden masih akan dilakukan pada 2024 mendatang.