Berita Muratara
Lawannya Bermain Data di Debat Pertama Pilkada Muratara, Ini Komentar Tim Cabup Muratara Petahana
Dari kekeliruan data yang disampaikan paslon nomor urut 1 dan 2 tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak menguasai data.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
"Mereka hanya fokus pada pendidikan, padahal indikator IPM itu ada tiga, bukan hanya pendidikan, ada indikator tentang kesehatan dan juga indikator ekonomi," ungkap Afrizal.
Tak hanya paslon nomor urut 1, bahkan paslon nomor urut 2 Akisropi Ayub dan Baikuni Anwar juga dinilai menyampaikan data yang salah.
Akisropi-Baikuni menyebutkan angka kemiskinan di Muratara sebelum kepemimpinan petahana Syarif Hidayat hanya sebesar 16 persen.
"Padahal rilis BPS untuk tahun 2015 itu sebesar 19,73, bahkan naik menjadi 20 persen di tahun 2016 hasil evaluasi kegiatan 2015," kata Afrizal.
Ia menegaskan, dari kekeliruan data yang disampaikan paslon nomor urut 1 dan 2 tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak menguasai data.
"Paslon nomor satu dan dua menyampaikan data yang keliru, kami khawatir publik tersesatkan mendengar debat kemarin," ujar Afrizal.