SMK PPN Sembawa Gelar Forum MAF 12 Bahas Pengelolaan Tefa di Masa Pandemi

Forum MAF 12 merupakan wadah untuk bertukar pikiran secara bebas mengenai kendala yang dihadapi oleh penyelenggara tefa di masa pandemi serta solusi.

Editor: Vanda Rosetiati
Humas SMK PP Negeri Sembawa
Pengelolaan Tefa SMK PPN Sembawa di Masa Pandemi. 

Kepala Pusdiktan Kementan Idha Widi Arshanti arahannya menyampaikan peran tefa dalam mendukung 2,5 juta wirausaha muda pertanian dengan cara menumbuhkembangkan jiwa dan keterampilan kewirausahaan mahasiswa, siswa, alumni, santri tani dan petani milenial di bidang pertanian (agrosociopreneurship).

Mengembangkan peluang bisnis bagi lulusan sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian (agribisnis), Meningkatkan kapasitas institusi Perguruan Tinggi Pertanian dan Kelembagaan Pengembang Bisnis dalam pendidikan, pelatihan, fasilitasi kewirausahaan berbasis inovasi agribisnis (center of agrisociopreneur development).

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Mattobi’i dalam sambutannya tentang pengelolaan teaching factory dalam upaya mendukung regenerasi petani. menyampaikan bahwa dari 33,4 juta petani di Indonesia hanya terdapat 2,7 juta petani milenial.

Hal ini mendasari pentingnya vokasi pertanian untuk kalangan muda. Pendidikan vokasi Kementerian Pertanian mengarah pada penumbuhan job creator dan job seeker.

Prinsip dasar teaching factory antara lain Integrasi pengalaman dunia kerja dalam kurikulum; Peralatan, bahan dan pelaku disusun untuk melakukan proses menghasilkan produk (barang atau jasa); Perpaduan pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran kompetensi; Kompetensi dibangun berdasarkan kebutuhan produksi.

Proses yang diawali dengan penyelarasan kurikulum dengan DUDI dan dibantu oleh program Kementan yaitu Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) menjadi jalan dalam menciptakan petani milenial baik sebagai job creator atau job seeker.

Narazoomer utama Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Politeknik Negeri Jember Dr Ir N Bambang Eko S, MSi menyampaikan pembelajaran dalam TeachingFactory terdiri dari kurikulum, peralatan, sarana prasarana, produk standar industri, sistem pengelolaan terpadu, bisnis dan pemasaran dengan bantuan praktisi industri/dosen industri menggunakan model Industrial Based Learning(IBL) Integrasi sistem pendidikan, sistem perusahaan dan sistem bisnis (BLU), kombinasi kegiatan teaching-learning dan proses bisnis perusahaan industri.

Keberhasilan pelaksanaan tefa ditentukan kolaborasi dosen-mahasiswa-industri dengan memperhatikan Tridarma –pendidikan, penelitian pengabadian masyarakat yang memperhatikan tenaga ahli(expert/Prof/Dr), peralatan laboratorium pengujian, dana(hibah), metode ilmiah, pengalaman akademisi/keilmuan. Untuk industri dengan memperhatikan problem yang perlu diselesaikan, produk yang akan digunakan, peralatan dan mesin skala industri , material dan Praktisi berpengalaman industri.

Narazoomer dari SMK PP Negeri Sembawa antara lain M. Tasrip menyampaikan pengalaman tentang teaching factory agribisnis cabai merah keriting tak henti berproduksi di masa Pandemi serta Siwi Purwati memaparkan tentang belajar produktif melalui Tefa “ayam pedaging dan petelur” di era pandemi.

Para peserta mengikuti webinar dengan antusias karena berjalan secara interaktif dipadu dengan game kahoot yang diberikan oleh panitia di akhir acara untuk memberikan doorprize kepada peserta.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved