Pilkada Serentak 2020
Seperti Medan dan Solo, Jago Nasdem di Sumsel Maksimalkan Kampanye Serangan Udara
Seperti di medan dan solo, paslon langsung berkomunikasi secara daring dengan masyarakat atau calon pemilihnya
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Nasdem menargetkan sapu bersih kemenangan 7 pilkada serentak di Sumsel.
"Sesuai arahan Ketum Nasdem (Surya Paloh), kita harus memenangkan Pilkada yang ada, dengan segala upaya," kata Ketua DPP Partai NasDem Korwil Sumatera 3 (Sumsel, Babel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung) Fauzi Amro, Rabu (21/10/2020).
Menurut anggota DPR RI ini, selain faktor- faktor elektabilitas calon yang diusung, Ketua DPW Herman Deru dan mesin partai menjadi modal besar untuk meraih kemenangan.
"Target kita menang semua itu realistis, pertama faktor elektabilitas dan survei, faktor Herman Deru selaku ketua DPW dan faktor kawan- kawan lainnya. Kalau kita menang 7 pilkada ini, kita dapat 5 Bupati yang merupakan kader Nasdem dan 2 wabup kader Nasdem," terangnya.
Diungkapkan Fauzi, pihaknya tetap akan mengedepankan protokol kesehatan dengan kebiasaan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) di masa pandemi ini.
"Pola kita kampanye dalam pertemuan, dengan menggunakan serangan udara, darat dan laut. Tapi kita banyak serangan udara berkampanye melalui media sosial seperti pola penggunaan FB, instagram, kita manfaatkan hal ini."
"Seperti yang diterapkan di Solo dan Medan. Dimana paslon langsung berkomunikasi secara daring dengan masyarakat atau calon pemilihnya, dan ini harus dipermudah karena disituasi Covid ini, komununikasi dengan masyarakat tetap harus dijaga tanpa harus kontak fisik," ujarnya.
Ditambahkan Fauzi, dengan sering kampanye seperti itu maka elektabilitas, popularitas jago Nasdem yang diusung akan meningkat hingga saat pencobloan 9 Desember.
"Jadi mesin partai Nasdem yang ada harus jalan, dan ini sudah perintah partai," bebernya.
Fauzi juga menyatakan, kader Nasdem juga siap mengawal proses kemenangan calon yang diusung dalam pemilihan, dengan jadi saksi saat pencoblosan dan perhitungan mulai tingkat TPS hingga KPU Kabupaten.
"Kita minta kepada tim pemenangan paslon, kader Nasdem dilibatkan sebagai saksi- saksi disetiap tingkatan perhitungan suara. Kalau saksi dalamkan (TPS) hanya 1 atau 2 orang, na saksi diluar kita perbanyak dan harus mengunakan kader- kader Nasdem, dan struktur kepengurusan Nasdem siap dari tingkat kelurahan/ Desa hingga kabupaten mengawalnya," tukas Fauzi.
Sementara itu, Ketua KPU Sumsel Kelly Maryana mengatakan bahwa tantangan terberat pilkada serentak tahun ini ialah mendongkrak partisipasi pemilih.
KPU dengan gencar melakukan sosialisasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M.
"KPU melakukan kegiatan baik secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan, maupun melalui media masa, media online agar partisipasi pemilih tinggi pada pilkada serentak tahun ini," ujarnya.
Kemudian dilanjutkan Kelly, karena dalam PKPU dibatasinya kegiatan kampanye dengan melibatkan banyak masa maka para kandidat maupun tim pemenangan dapat memanfaatkan teknologi seperti Facebook, instagram dan media sosial lainya untuk melakukan sosialisasi.
"Sedangkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak akan dijadikan klaster baru penyebaran covid 19 di pilkada ini insya allah, karena semua akan dilakukan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," pungkas Kelly.