Dua Anak Buah Prabowo Pernah di Tim Mawar Resmi Sandang Pangkat Bintang 2, Jadi Sorotan Pegiat HAM

Dua anak buah Prabowo Subianto yang dulu anggota Tim Mawar dan terlibat dalam aksi penculikan aktivis kini resmi sandang pangkat bintang dua.

Puspen TNI
Kenaikan pangkat perwira tinggi TNI 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dua anak buah Prabowo Subianto yang dulu anggota Tim Mawar dan terlibat dalam aksi penculikan aktivis kini resmi sandang pangkat bintang dua.

Dadang Hendra Yudha dan Yulius Selvanus resmi menyandang pangkat mayor jenderal berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2328/X/2020 tanggal 19 Oktober 2020.

Dadang Hendra Yudha dan Yulius Selvanus bersama 33 perwira tinggi TNI resmi melaporkan kenaikan pangkat mereka ke Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/10/2020).

Laporan Korps Kenaikan Pangkat 35 Pati TNI tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2328/X/2020 tanggal 19 Oktober 2020, terdiri dari 19 Pati TNI AD, 6 (enam) Pati TNI AL dan 10 Pati TNI AU.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, SE MM, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, SE MPP, Wakasad Letjen TNI Mochammad Fachrudin SSos., Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan.

Promosi yang didapat dua perwira eks Tim Mawar Brigjen TNI Dadang Hendra Yudha dan Brigjen TNI Yulius Selvanus menempati job bintang dua masih menjadi sorotan tajam pegiat HAM.

Presiden Joko Widodo menyetujui usulan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui dua surat kepada Presiden bernomor SR/479/M/VII/2020 pada 28 Juli 2020 dan SR/568/M/IX/2020 tanggal 7 September 2020 untuk mempromosikan Brigjen TNI Dadang Hendra Yudha dan Brigjen TNI Yulius Selvanus.

Persetujuan Presiden Jokowi dikeluarkan lewat surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 166/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertahanan yang ditandatangani Jokowi pada Rabu (23/9/2020).

"Bahwa usulan Menteri Pertahanan sebagaimana dimaksud pada huruf a telah dibahas dan mendapat persetujuan Tim Penilai Akhir Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Pimpinan Tinggi Madya dalam sidang tanggal 18 September 2020," bunyi salah satu poin dalam surat yang diterima Kompas.com, Jumat (24/9/2020).

Brigjen TNI Dadang Hendra Yudha saat ini menjabat Kepala Biro Umum Sekretariat Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Brigjen TNI Dadang Hendra Yudha mendapat promosi sebagai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan dengan menggantikan Prof Bondan Tiara Sofyan.

Sementara itu, Brigjen TNI Yulius Selvanus saat ini menjabat Komandan Korem (Danrem) 181/Praja Vira Tama.

Brigjen TNI Yulius Selvanus akan menggantikan Mayjen TNI (Mar) Joko Supriyanto sebagai Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan Kemenhan.

Berdasarkan catatan Kontras, Brigjen TNI Yulius Selvanus dan Brigjen TNI Dadang Hendrayudha merupakan anggota eks tim mawar yang ketika itu berpangkat kapten melakukan operasi penculikan dan penghilangan paksa terhadap aktivis pada era Orde Baru.

Yulius dan Dadang sempat dihukum bersalah melalui Mahkamah Militer Tinggi (Mahmiliti) II Jakarta.

Yulius dihukum 20 bulan penjara dan dipecat dari dinas ABRI.

Sedangkan Dadang Hendra Yudha dihukum 16 bulan penjara tanpa pemecatan.

Namun, dalam putusan tingkat banding, pemecatan terhadap Yulius Selvanus dianulir hakim.

Sehingga keduanya, masih menjabat aktif sebagai anggota militer.

Tim Mawar merupakan Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD yang dipimpin Prabowo Subianto saat masih menjabat Komandan Kopassus.

Melansir dari Wikipedia, Brigjen TNI Yulius Selvanus lahir di Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 September 1967.

Yulius merupakan lulusan Akabri Darat tahun 1988 dan berpengalaman dalam bidang Infanteri Baret Merah.

Jabatan yang diemban sebelumnya adalah Komandan Korem 181/Praja Vira Tama.

Pendiidkan Militer:

- Akademi Militer (1989)
- Sesarcab Inf
- Pendidikan Komando
- Diklapa I
- Diklapa II
- Seskoad (2005)
- Sesko TNI

Riwayat Jabatan:

- Pama Kopassus
- Wakil Komandan Grup-1 Kopassus (2010-2012)
- Wakil Kepala BIN Daerah Kepulauan Riau (2016-2017)
- Kepala BIN Daerah Kepulauan Riau (2017-2018)
- Staf Khusus Kasad (2018-2019)
- Komandan Korem 181/Praja Vira Tama (2019)

Berdasarkan catatan Kompas.com, sebelum keduanya resmi diputus berdinas di Kemenhan, setidaknya terdapat dua personel Tim Mawar yang sudah lebih dulu merapat di lingkungan Kemenhan.

Keduanya adalah Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan dan Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi.

Chairawan merupakan mantan Komandan Tim Mawar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan No. KEP/1869/M/IX/2019, ia dipercaya mengemban posisi Asisten Khusus Kemenhan.

Sedangkan Budi dimutasi dari Staf Ahli Ka BIN Bidang Sosbud BIN menjadi Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan.

Mutasi tersebut berdasarkan surat keputusan Panglima TNI Nomor Kep/92/I/2020 pada 31 Januari 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Dengan demikian, total terdapat empat personel mantan Tim Mawar yang kini kembali satu tim dengan Prabowo.

Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan, merapatnya satu per satu eks Tim Mawar tersebut akan semakin meneguhkan impunitas negara atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan mereka pada masa lalu.

"Itu sangat memalukan dalam konteks tegaknya HAM di Indonesia, semakin meneguhkan impunitas atau pengampunan, tidak disentuhnya para pelaku pelanggar HAM.

Seharusnya orang-orang yang terbaik yang diangkat," ujar Isnur saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/9/2020) malam.

Isnur menganggap, merapatnya pelaku pelanggaran HAM masa lalu di kementerian merupakan langkah mundur negara dan telah menyalahi etika pemerintahan yang baik.

"Ini menandakan Presiden Jokowi adalah Presiden yang sangat tidak peduli terhadap HAM. Ini jelas melanggar etika pemerintahan yang baik," kata dia.

Jeritan Orangtua Korban Tim Mawar

Ayahanda Petrus Bimo Anugerah, korban penculikan aktivis '98, Dionysius Oetomo Raharjo, angkat bicara atas keputusan Presiden Joko Widodo menyetujui dua eks anggota Tim Mawar menjabat di lingkungan Kementerian Pertahanan.

Oetomo mengaku tak kaget atas keputusan pemerintah dengan menarik orang yang diduga menjadi pelaku penghilangan paksa putranya ke dalam kementerian.

"Aku enggak kaget, biasa-biasa saja, biarkan, lepaskan, jarno wae (biarkan saja)," ujar Oetomo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Ia pun menyindir Presiden dengan menyebut keputusan itu sebagai keputusan sempurna.

Keputusan Presiden, kata dia, membuat keluarga korban tambah menderita. Hingga kini, putra Oetomo hilang dan tidak pernah ada perkembangan dari hasil pencarian terhadap anaknya itu oleh negara.

"Saya rasa lengkap, sudahlah menderita, menderita sekalian, jangan tanggung-tanggung. Kalau berat, berat sekalipun, sudah hilang, enggak diurusi, sudah lengkap namanya," kata Oetomo.

Ia pun menduga bahwa keputusan Jokowi itu semata-mata urusan politik. Oetomo seolah lelah mencari keadilan.

"Aku sudah kenyang, 22 tahun (mencari keadilan). Dulu saya bodoh, kalau sekarang sudah ngerti," kata dia.

"Ora opo-opo, (enggak apa-apa), sah-sah saja. Wong (orang) namanya politik ya seperti itu. Ora kaget blas (enggak kaget), nurani tidak dibutuhkan," ucap Oetomo.

Berikut daftar 35 Pati TNI naik pangkat berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2328/X/2020 tanggal 19 Oktober 2020.

19 Pati TNI AD:

Mayjen TNI Nugroho Tjendrakiarto, S.H. (Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI),

Mayjen TNI Kup Yanto Setiono, M.A. (TA Pengajar Bid. Strategi Lemhannas),

Mayjen TNI Tri Martono, S.I.P., M.I.P. (Wadan Sesko TNI),

Mayjen TNI Dadang Hendra Yudha (Dirjen Pothan Kemhan),

Mayjen TNI Yulius Selvanus (Kabainstrahan Kemhan),

Mayjen TNI Susilo Adi Purwanto, S.E., M.Eng.Sc. (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Unhan),

Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. (TA Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas),

Brigjen TNI Rakimin M. Djoeri, S.I.P., M.M. (Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI),

Brigjen TNI Heru Triyanto, S.Sos. (Bandep Ur. Sosbud pada Deputi Bidang Pengembangan Setjen Wantannas),

Brigjen TNI Djauhari, S.E. (Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Jahpers),

Brigjen TNI Aufit Chaniago, S.I.P. (Karopeg Setjen Kemhan),

Brigjen TNI Arkamelvi Karmani, S.E. (Dirlat Kodiklat TNI), Brigjen TNI Fahrid Amran, S.H. (Dirsumdahan Ditjen Pothan Kemhan),

Brigjen TNI Agape Zacharia R. Dondokambey, S.E. (Dir SDM Ditjen Kuathan Kemhan),

Brigjen TNI I Ketut Sumerta, S.I.P., M.M. (Pa Sahli Tk. II Bid. Banusia Panglima TNI),

Brigjen TNI Ganef Suwondo, S.I.P. (Bandep Ur Lingkungan Alam pada Deputi Bidang Sistem Nasional Setjen Wantannas),

Brigjen TNI Anak Agung Ng Alit, S.Sos. (Dirum Pusbekangad),

Brigjen TNI Saiful Rachiman (Kapoksahli Pangdam XIII/Mdk),

Brigjen TNI Drg. Raden Triatmojo Budi Utomo (Pa Sahli Tk. II Was Eropa dan AS Sahli Bid. Hubint Panglima TNI).

6 Pati TNI Angkatan Laut:

Laksdya TNI Dr. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., S.Pi., M.H. (Sesjen Wantannas),

Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr. (Han) (Gubernur AAL),

Laksda TNI Budi Setiawan, S.T. (TA Pengajar Bid. Hankam Lemhannas),

Laksma TNI Suhartoyo, CHRMP. (Direktur Penelitian dan Pengembangan Kamla pada Deputi Bid. Jakstra Bakamla),

Laksma TNI Julius Widjojono, CHRMP. (Kadispenal), dan

Brigjen TNI (Mar) Siswoto (Karo Kerjasama dan Hukum Settama Lemhannas).

10 Pati TNI Angkatan Udara:

Marsda TNI Ade Dian Suryacandra, M.Sc. (TA Pengajar Bid. Ilpengtek Lemhannas),

Marsda TNI F. Indrajaya, S.E., M.M. (TA Pengajar Bid. Hubungan Internasional Lemhannas),

Masrda TNI Arief Mustofa, M.M. (TA Pengajar Bid. Sismennas Lemhannas),

Marsda TNI Yusuf Jauhari, S.Sos., M.Eng. (Kabaranahan Kemhan),

Marsma TNI Hariyanto Afif (Dirlaik Puslaiklambangjaau),

Marsma TNI Danet Hendriyanto, S.Sos. (Direktur Bina Tenaga BNPP (Basarnas),

Marsma TNI Ign Wahyu Anggono, S.E., M.M. (Kapoksahli Kogabwilhan II),

Marsma TNI M. Sardar Gaffar, S.T. (Aslog Kas Kogabwilhan II),

Marsma TNI Suroto, S.T., M.A.P. (Kepala Pusat Laboratorium Lemhannas),

Marsma TNI Fanfan Infansyah (Karoum Settama BNPT). (puspen tni/*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 35 Jenderal TNI Naik Pangkat Termasuk Anak Buah Prabowo Yulius Selvanus dan Dadang Hendra Yudha, https://medan.tribunnews.com/2020/10/21/35-jenderal-tni-naik-pangkat-termasuk-anak-buah-prabowo-yulius-selvanus-dan-dadang-hendra-yudha?page=all.

Editor: Tariden Turnip

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved