Cara Membuat Tanjak Palembang, Beda Tanjak untuk Pangeran dan Masyarakat Umum

Lalu bentuknya juga ada yang lipatan ke bawah, sering dipakai pangeran dan ada juga yang tidak ada lipatan yang dipakai

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
dokumentasi pribadi
Tokoh Budaya Palembang, Raden Agus Sofyan bin Raden Dencik Saman bersama Pangeran Nato Rasyid Tohir membuat tanjak 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tanjak merupakan salah satu warisan budaya kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Tanjak biasanya sering dikenakan saat acara adat.

"Tanjak ini sering digunakan oleh Kesultanan Palembang Darussalam. Lalu juga dipakai toko adat dan lain-lain," kata Tokoh Budaya Palembang Raden Agus Sofyan bin Raden Dencik Saman, Sabtu (17/10/2020).

Tanjak yang ada di Palembang pun beragam, ada yang motif batik dan songket.

Lalu bentuknya juga ada yang lipatan ke bawah, sering dipakai pangeran dan ada juga yang tidak ada lipatan yang dipakai masyarakat umum.

Lalu bagimana membuat tanjak ?

Berikut Tips dari Tokoh Budayawan Palembang Raden Agus Sofyan.

Pertama sediakan bahannya seperti bahan songket ataupun kain batik.

Misal untuk songket yang segi empat, lipat jadi dua bagian membentuk segitiga.

Lalu rapikan dan satukan anatara ujung satu dan lainnya.

Bisa dijahit, untuk benangnya supaya warnanya sama bisa ambil saja dari helaian benang yang ada di bahan songket pada bagian ujungya.

Setelah itu bagian segitiga atau ujungnya mulai dilipat kurang lebih dua jari.

Kemudian pada ujung atas dilipatkan kurang lebih lima jari atau sedepa.

Lalu lipat-lipat sampai bahanya habis dan buat sesuai lingkaran kepala.

"Mari kita sama-sama lestarikan budaya yang ada, mulai dari tanjak dan lain-lain. Mari sama- kita benahi dan jaga budaya yang sudah ada saat ini," pesannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved