Kemungkinan Tak Pernah Bebas, Kabar Baru Reynhard Sinaga Pemerkosa 'Terkeji' dalam Sejarah Inggris

Untuk pertama kalinya, Pengadilan Banding mempertimbangkan hukuman total seumur hidup di luar kasus pembunuhan sangat parah.

Editor: Weni Wahyuny
DOK. Kepolisian Manchester via Daily Mirror
Niat Pinjam Charger Malah Dibawa ke Apartemen, Kesaksian Pria Hampir jadi Korban Reynhard Sinaga 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ingat dengan Reynhard Sinaga?

Ya, sang pemerkosa 'terparah' dalam sejarah Inggris kemungkinan tak akan pernah lagi hirup udara bebas.

Reynhard Sinaga, terpidana kasus perkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris, kemungkinan "tidak akan pernah bebas" dari penjara.

Pengadilan Banding mempertimbangkan terpidana perkosaan tersebut agar dijatuhi hukuman "total seumur hidup".

Untuk pertama kalinya, Pengadilan Banding mempertimbangkan hukuman total seumur hidup di luar kasus pembunuhan sangat parah.

Baca juga: Anakku-anakku Sayang, Jeritan Ibu Pandangi Wajah Putrinya yang Terbujur Kaku, Nenek Ikut Teriak

Baca juga: Sahih 100 Persen, Ketua PA 212 Ungkap Kepastian Kepulangan Rizieq Shihab, Sekarang Sedang Bersiap

Baca juga: Lelah Pulang dari Cari Rumput, Suami Pergoki Istri Berduaan dengan Mantan Pacar, Berakhir Tragis

Dalam hal ini yakni atas terpidana Reynhard dan (terpidana perkosaan lain) Joseph McCann karena keduanya dianggap sebagai terpidana pemerkosa paling parah.

"Diputuskan bahwa hukuman seumur hidup total dalam dua kasus ini harus dipertimbangkan karena kejahatan seksual yang dilakukan oleh dua pelaku termasuk yang paling parah dan paling keji yang pernah terjadi di negara ini," kata jaksa dari Kejaksaan Agung Inggris, Michael Ellis, Rabu (14/10/2020).

"Hukuman total seumur hidup dijatuhkan kepada pelaku kejahatan yang dianggap sangat parah dan pelaku tidak akan pernah dibebaskan dari penjara," kata pejabat Kejaksaan Agung ini.

"Terpidana bisa tetap berada di penjara seumur hidup dan nyaris tanpa ada peluang untuk dibebaskan, walaupun mungkin ada kesempatan [untuk bebas] dengan alasan musibah keluarga misalnya."

Baca juga: Marah Ditagih Utang, Genderuwo Ngamuk di Tempat Karaoke, Si Penagih jadi Korban

Baca juga: Suami Penjarakan Istri Gegara Digosipkan Punya Alat Kelamin Kecil : Dicemarkan Nama Baik Saya

Peringatan: Artikel ini berisi keterangan eksplisit terkait kekerasan seksual

Seperti diketahui, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup pada 6 Januari 2020 atas kejahatan yang sebagai "predator seksual setan" yang "tidak akan pernah aman untuk dibebaskan."

Reyhnard menjalani sidang melalui sambungan video dari penjara lantaran adanya pembatasan pandemi Covid-19.

Dalam awal sesi persidangan, hakim memintanya untuk mengukuhkan jati dirinya.

"Dapatkah Anda mengonfirmasi bahwa Anda adalah Reynhard Sinaga?"

"Ya benar," jawab Reynhard.

Reynhard tampak mengenakan baju hangat warna oranye dan hem kerah biru serta berkacamata.

Sementara, jumlah pengunjung di ruang sidang dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Sebagian awak media pun diminta untuk meliput dari ruang terpisah yang dilengkapi dengan layar.

Reynhard dihukum setelah menjalani empat sidang terpisah selama 18 bulan, atas 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 orang korban pria.

Aksi tersebut dilakukan selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Lantai kamar tidur, tempat puluhan pemerkosaan terjadi, di rumah Reynhard Sinaga di Manchester. Polisi Manchester menggambarkan Sinaga sebagai 'pemerkosa paling produktif di Inggris'. (PA VIA DAILYMAIL)
Lantai kamar tidur, tempat puluhan pemerkosaan terjadi, di rumah Reynhard Sinaga di Manchester. Polisi Manchester menggambarkan Sinaga sebagai 'pemerkosa paling produktif di Inggris'. (PA VIA DAILYMAIL) (PA VIA DAILYMAIL)

Dari sekitar 200 orang korban yang diketahui polisi berdasarkan rekaman video tindak perkosaan yang ditemukan di telepon seluler, 48 korban bersedia kasusnya disidangkan, sementara puluhan lainnya masih belum teridentifikasi.

Sementara McCann dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sebanyak 33 kali pada 10 Desember tahun lalu karena melakukan serangkaian serangan seksual terhadap 11 orang perempuan dan anak-anak.

Hukuman total seumur hidup biasanya dijatuhkan kepada terpidana kasus pembunuhan sangat parah dan kali ini baru pertama kalinya disidangkan untuk kasus perkosaan.

Lebih lanjut Jaksa Michael Ellis menekankan bahwa kasus seperti kasus Reynhard Sinaga ini "belum pernah terjadi sebelumnya, tidak hanya dari skala tapi juga bahaya penggunaan obat dan rekaman tindak kejahatan yang berdampak jangka panjang, mungkin hingga seumur hidup, bagi 48 orang korbannya."

Jaksa Ellis kembali menguraikan tindak kejahatan yang dilakukan Reynhard dengan menyebut antara lain ada satu korban yang diperkosa tiga kali selama dua jam, ada yang diperkosa delapan kali selama enam jam.

"Dan semua ini difilmkan dan terlihat sangat grafis," kata jaksa.

Berdasarkan peraturan di Inggris, langkah banding seperti ini bisa diterapkan ke tindak kejahatan serius lain.

"Sidang banding Joseph McCann dan Reynhard Sinaga karena itu merupakan pengujian apakah hukuman seumur hidup dapat diterapkan terhadap pelaku kejahatan seksual paling keji," kata kantor Kejaksaan Agung.

Saat ini, baik McCann ataupun Reynhard, mendekam di penjara paling tidak selama 30 tahun sebelum secara otomatis dapat mengajukan pembebasan bersyarat.

Mengapa Reynhard dan McCann diadili bersama di Mahkamah Banding?

Kejaksaan Agung mengatakan mereka menerima permohonan agar hukuman terhadap dua terpidana ditinjau ulang berdasarkan skema ULS.

"Dua kasus ini mengangkat dua pertanyaan legal yang sama - apakah hukuman seumur hidup total dapat diterapkan bagi pelaku kejahatan seksual paling keji - sehingga dua kasus ini bisa ditinjau bersama dalam sidang yang sama," kata kantor Kejaksaan Agung.

McCann, yang tinggal di Beswick, Manchester Timur, mendapatkan peringatan perilaku antisosial oleh Pengadilan Manchester saat ia masih berusia 14 tahun. Ia disebut sebagai "psikopat klasik" oleh hakim dalam putusannya tahun lalu.

Korban McCann berumur 11 sampai 71 tahun, termasuk tiga orang perempuan yang diculiknya di jalan, diancam dengan pisau dan berulang kali diperkosa.

Skema ULS - para korban minta terpidana diperberat hukumannya

Skema ULS memungkinkan para korban kejahatan, serta keluarga mereka dan juga publik meminta Kejaksaan Agung untuk meninjau hukuman yang mereka anggap terlalu ringan.

Hanya satu pengajuan yang diperlukan untuk mengkaji hukuman dan kantor kejaksaan memiliki hanya 28 hari untuk mengajukan banding dari waktu hukuman dijatuhkan.

Skema ULS ini hanya diterapkan pada sejumlah kejahatan dan ada patokan yang ditetapkan agar kasus ini dapat diajukan ke Mahkamah Banding.

Sedianya, kasus Reynhard Sinaga dijadwalkan disidang di Mahkamah Banding pada Maret lalu namun diundur sampai pertengahan Oktober ini karena pandemi Covid-19.

Pada Januari lalu, Jaksa Agung Geoffrey Cox mengatakan dalam satu pernyataan, "Sinaga melakukan sejumlah serangan sangat parah dalam jangka waktu lama dan menyebabkan penderitaan dan trauma psikologis terhadap korban."

Tindak perkosaan sejak 2005

Ada sekitar 200 korban yang diketahui menjadi korban Reynhard berdasarkan rekaman telepon seluler yang dilakukan sendiri oleh Reynhard.

Kemudian 48 orang korban mau menjalani proses hukum sementara puluhan orang lainnya masih belum dapat diidentifikasi.

Gambar CCTV memperlihatkan Reynhard Sinaga di koridor di flat tempat dia menyerang pria. Meski sudah menang banding, namun Reynhard bisa saja divonis seumur hidup lagi bila hakim memutuskan hukuman banding 30 tahun penjara terlalu ringan buatnya. (DAILYMAIL.CO.UK)
Gambar CCTV memperlihatkan Reynhard Sinaga di koridor di flat tempat dia menyerang pria. Meski sudah menang banding, namun Reynhard bisa saja divonis seumur hidup lagi bila hakim memutuskan hukuman banding 30 tahun penjara terlalu ringan buatnya. (DAILYMAIL.CO.UK) (DAILYMAIL.CO.UK)

Setelah vonis dijatuhkan, kepolisian menyebutkan banyak korban yang mengontak hotline yang dibuka untuk pengaduan, sebagian termasuk korban Reynhard.

April lalu, Reynhard dipindahkan ke penjara Wakefield di West Yorkshire, rumah tahanan yang disebut "Gedung Monster" karena banyaknya pembunuh dan pemerkosa yang dipenjara di sana.

Kepolisian Manchester Raya mengatakan modus operandi yang dilakukan Reynhard, adalah mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk, atau tersesat di seputar tempat tinggalnya, di kawasan ramai di pusat kota Manchester.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Reynhard Sinaga, Pemerkosa "Paling Parah" di Inggris, Kemungkinan Tak Akan Pernah Bebas"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved