Menhan Prabowo : Umpamanya Kemarin Saya yang jadi Presiden
Prabowo juga mengatakan jika dirinya menjadi Presiden di Pilpres 2019 lalu, ia kemungkinan juga akan memilih orang-orang yang sama di Kabinet Jokowi-M
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Kinerja para menteri di Kabinet Jokowi-Maruf dinilai oleh Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan objektif menilai rekan-rekannya sesama menteri adalah orang-orang terbaik di bidangnya di Negara ini.
Prabowo juga mengatakan jika dirinya menjadi Presiden di Pilpres 2019 lalu, ia kemungkinan juga akan memilih orang-orang yang sama di Kabinet Jokowi-Maruf Amin menjadi menteri di kabinetnya.
“Seandainya pun, umpamanya kemarin Saya yang presiden, saya lihat kok ini ini saya akan milih juga untuk kabinet saya,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif yang disampaikan oleh DPP Partai Gerindra yang dikutip di KompasTV.com, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Ayah Pacari Anak Tiri Terbongkar setelah Berjalan 3 Tahun, Perbuatan di Kamar Buat Istri Berang
Baca juga: Lemas, Bocah 7 Tahun Bongkar Fakta di Detik-detik Sebelum Meninggal, Disiksa Gegara Tak Mau Makan
Baca juga: Dulu Mewah, Mengintip Rumah Cendana setelah Ditinggal Soeharto, Bak Tak Berpenghuni
Baca juga: Sekira 30 Polisi Berpakaian Preman Masuk Rumah, Istri Ungkap Detik-detik Penangkapan Jumhur Hidayat
Karena ketika menjadi pemimpin negara, menurut Prabowo harus mencari orang-orang terbaik untuk membangun dan memajukan bangsa.
Prabowo juga melihat bahwa yang dipilih Presiden Jokowi sebagai menterinya banyak yang terbaik. Bahkan jika dirinya menjadi presiden, kemungkinan ia juga akan memilih orang yang dipilih oleh Jokowi.
“Jadi saya lihat banyak yang dipilih pak Jokowi itu memang kalau saya jadi presiden bahkan saya juga ingin milih dia juga gitu dalam hati,” kata Prabowo.
Baca juga: SADIS, Seorang Suami Penggal Kepala Istri, Tenteng Kepala ke Kantor Polisi, Pemicunya Terkuak
Baca juga: Ayah Menangis Kami Selalu Merindukanmu Nak, Bocah 10 Tahun Tewas setelah Duel dengan Pemerkosa Ibu
Baca juga: Ngeri ! Satu Keluarga Tewas di Sawah, Bukan Kesetrum Jebakan Tikus, Keluarga Ungkap Fakta Asli
Kata Prabowo Soal Demo UU Cipta Kerja
Kericuhan yang terjadi saat demo tolak Undang-undang Cipta Kerja, mendapat perhatian dari sejumlah pihak.
Termasuk dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan RI.
Prabowo angkat bicara terkait demonstrasi dan juga Undang Cipta Kerja.
Prabowo berbicara soal UU Cipta Kerja dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di TVRI.
Video potongan wawancara Prabowo itu diunggah oleh jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di akun twitternya, @dahnilanzar, Senin (12/10/2020) malam.
Dalam video tersebut, Prabowo menyatakan sebagian besar demonstrasi menolak UU Cipta Kerja relatif berjalan baik.
Prabowo mengaku merasakan hal itu karena ia sempat hampir terperangkap oleh massa demonstrasi.

Namun, para pendemo kemudian memberikan jalan kepada mobilnya.
Prabowo berkesimpulan, niat para Pendemo baik, tetapi memang ada pihak tertentu yang memperkeruh suasana.
"Sebagian besar pendemo itu masih baik. Kemarin saya juga agak terperangkap dengan massa. Tapi mereka buka jalan, masih banyak yang dada ke saya, jadi mungkin lihat mobil saya.
"Bahkan anak anak itu beri hormat. Mereka itu niatnya baik, anak-anak itu. Tetapi ada yang panas-panasin," ujar dia.
Terkait UU Cipta Kerja, Prabowo menyatakan Partai Gerindra memang mendukung UU Cipta Kerja.
Namun demikian, menurut Prabowo, partainya tidak serta merta mendukung seluruh isi UU Cipta Kerja.
"Ya kita mendukung tetapi juga kita menyaring, tidak kita dukung begitu (saja). Anda boleh tanya.
"Banyak yang kita kurangi karena terlalu liberal. ya kan . jadi banyak kalangan kita yang masih gandrung dengan liberalisme," beber Prabowo.
Politikus Gerindra Kecam Tindakan Represif Aparat
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis, wartawan, atau awak media saat melakukan peliputan.
Diketahui, sejumlah jurnalis dilaporkan mendapat tindak kekerasan hingga intimidasi oleh aparat kepolisian saat meliput unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja.
Habiburokhman menegaskan aksi kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis saat meliput jelas melanggar hukum.
"Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Jelas itu melanggar hukum dan konvensi HAM internasional," ujar Habiburokhman, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (9/10/2020).

Kekerasan terhadap jurnalis bukanlah kali pertama terjadi, karenanya Habiburokhman menegaskan Komisi III akan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Dia mengatakan akan meminta penjelasan terkait protap lapangan kepolisian jika bertemu dengan jurnalis yang meliput aksi unjuk rasa atau demo.
Tak hanya itu, Habiburokhman juga meminta ada tindakan tegas terhadap oknum pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
"Kami akan munta Kapolri menindak tegas jajarannya yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis. Kami juga akan meminta Kapolri menjelaskan protap lapangan jika saat demo ditemui jurnalis yang meliput. Harusnya petugas kepolisian justru melindungi, bukan melakukan kekerasan," tegas Habiburokhman.
Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV.com dengan judul Prabowo: Kalau Saya Jadi Presiden Kemarin...