Ternyata Orang yang Sembuh Dari Covid-19 Tak Aman, Jika Kembali Tertular Bakal Jauh Lebih Berbahaya

Ternyata Orang yang Sembuh Dari Covid-19 Tak Aman, Jika Kembali Tertular Bakal Jauh Lebih Berbahaya

Editor: Slamet Teguh
Peter Kovalev/TASS
Rusia Rilir Koronavir, Diklaim sebagai Obat Virus Corona Pertama di Dunia 

TRIBUNSUMSEL.COM - Para pasien yang pernah dinyatakan positif virus corona dan sembuh, ternyata hal tersebut belum tentu aman.

Pasalnya, jika kembali positif virus corona, maka hal tersebut bakal jauh lebih berbahaya.

Seorang pria dari Nevada, Amerika Serikat tertular Covid-19 untuk kedua kalinya.

Dokter mengatakan, infeksi kedua jauh lebih berbahaya dari yang pertama dialami.

Mengutip BBC, pria 25 tahun itu dirawat di rumah sakit setelah paru-parunya tak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup ke dalam tubuhnya.

Kasus infeksi ulang memang jarang terjadi, tapi kini pria tersebut kabarnya telah pulih.

Lebih jauh, timbul pertanyaan atas studi di Lancet Infectious Diseases tentang seberapa besar kekebalan yang dapat dibangun terhadap virus corona.

Sementara, pria itu tidak memiliki masalah kesehatan atau cacat kekebalan yang membuatnya sangat rentan terhadap Covid-19.

Kronologi Singkat

25 Maret 2020 - Gejala tingkat pertama, termasuk sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, mual dan diare

18 April 2020 - Dia dites positif untuk pertama kalinya.

27 April 2020 - Gejala awal dinyatakan sembuh total

9 dan 26 Mei 2020 - Dia dites negatif untuk virus pada dua kesempatan

28 Mei 2020 - Dia mengalami gejala lagi, kali ini termasuk demam, sakit kepala, pusing, batuk, mual dan diare

5 Juni 2020 - Tes positif untuk kedua kalinya, dan hipoksia (oksigen darah rendah) dengan sesak napas

Berita pria terinfeksi kedua kalinya ini juga dibenarkan dengan data perbandingan kode genetik virus yang diambil selama setiap gejala dirasakan.

Hasilnya, kode itu berbeda.

"Penemuan kami menandakan, infeksi sebelumnya belum tentu melindungi (korban) dari infeksi di masa depan," kata Dr Mark Pandori, dari University of Nevada.

"Kemungkinan infeksi ulang dapat memiliki implikasi signifikan bagi pemahaman kita tentang kekebalan Covid-19," tambahnya.

Dia mengatakan, orang yang telah pulih harus terus mengikuti pedoman seputar jaga jarak, masker, dan cuci tangan.

Para ilmuwan mencari tahu tentang kekebalan terhadap virus corona

Lebih lanjut, para ilmuwan terus bergulat dengan masalah pelik tentang virus corona dan kekebalan.

Apakah setiap orang menjadi kebal?

Bahkan orang dengan gejala yang sangat ringan?

Berapa lama perlindungan bertahan?

BBC menyebut, pertanyaan tersebut merupakan kunci penting untuk memahami bagaimana virus akan mempengaruhi kehidupan dalam jangka panjang dan mungkin berimplikasi pada vaksin serta gagasan seperti kekebalan kawanan.

Sejauh ini, infeksi ulang tampaknya jarang terjadi, hanya ada beberapa contoh dari lebih dari 38 juta kasus yang dikonfirmasi.

Gelombang kedua Covid-19 diasumsikan para ahli akan lebih ringan. Sebab tubuh akan belajar melawan virus untuk pertama kalinya.

Namun, untuk kasus pria itu, masih belum jelas mengapa dia sakit parah untuk kedua kalinya.

Satu gagasan adalah dia mungkin telah terpapar pada dosis awal virus yang lebih besar.

Mungkin juga tanggapan kekebalan awal memperburuk infeksi kedua.

Prof Paul Hunter, dari Universitas East Anglia mengatakan penelitian itu "sangat memprihatinkan" karena celah kecil antara kedua infeksi tersebut, dan tingkat keparahan infeksi kedua.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apa implikasi dari temuan ini untuk program imunisasi apa pun," ungkapnya.

"Tetapi temuan ini memperkuat poin, kami masih belum cukup tahu tentang tanggapan kekebalan terhadap infeksi ini," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di AS Terinfeksi Covid 2 Kali, Dokter Laporkan Diagnosis Kedua Jauh Lebih Berbahaya, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/10/14/pria-di-as-terinfeksi-covid-2-kali-dokter-laporkan-diagnosis-kedua-jauh-lebih-berbahaya?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved